Lajuba, Vamelia (2020) Analisis Finansial Usaha Peternakan Sapi Potong (Studi Kasus Di UD. Handoyo Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Usaha ternak sapi potong merupakan usaha yang berpotensi sangat menguntungkan. Permintaan dari daging sapi sendiri terus mengalami kenaikan dari tahun-ketahun seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat serta kesadaran terhadap pentingnya kebutuhan gizi akan protein hewani. Sapi potong merupakan sumber pemenuhan daging utama setelah ayam. Dimana daging sapi banyak diminati oleh semua kalangan. Tetapi sayangnya hal ini tidak diimbangi dengan jumlah daging sapi yang ada di dalam negeri. Sehingga jalan satu-satunya yang dapat diambil untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri yaitu impor. Impor merupakan jalan satu-satunya yang dianggap lebih praktis dan cepat dalam pemenuhan daging sapi di dalam negeri. Tetapi hal ini tidak dapat dibiarkan terus menerus untuk jangka waktu yang panjang. Karena akan mengakibatkan negara kita menjadi negara yang ketergantungan akan barang-barang impor. Penelitian dilaksanakan di UD. Handoyo yang beralamatkan di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar pada bulan Oktober-November 2019.viii Dengan jumlah populasi ternak rata-rata setiap tahunnya 150 ekor yang terdiri dari persilangan sapi PO dan Simental (Simpo) dan persilangan sapi PO dengan Limoussin (Limpo). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui nilai keuntungan bersih / Earning After Tax (EAT) dan R/C Ratio pada setiap periode. Manfaat yang diharapkan dari adanya penelitian ini yaitu memberi masukan kepada pemilik usaha sapi potong UD. Handoyo sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui keuntungan usahanya dan dalam pertimbangan sebagai perkembangan usahanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dan pemilihan lokasi dilakukan secara purposive yaitu pemilihan lokasi secara sengaja yang didasarkan pada tujuan dari penelitian yaitu analisis usaha. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara untuk mendapatkan data primer dan catatan peternak untuk data sekunder selama 3 tahun dari tahun 2016 sampai 2018. Periode 1 Januri-April 2016, Periode 2 MeiAgustus 2016, Periode 3 September-Desember 2016, Periode 4 Januri-April 2017, Periode 5 Mei-Agustus 2017, Periode 6 September-Desember 2018, Periode 7 Januri-April 2019, Periode 8 Mei-Agustus 2019, Periode 9 September-Desember 2018. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan rumus-rumus ekonomi yang meliputi EAT (Earning After Tax) dan R/C Ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keuntungan bersih yang didapatkan selama 3 tahun mulai 2016-2018 selalu mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Hal ini dapat dilihat dari grafik keuntungan bersih dimana grafik tersebut memiliki tren yang terus naik setiap tahunnya. Keuntungan bersih yang diperoleh per ekor pada periode 1 Rp1.262.436,00; periode 2 Rp1.362.849,00; periode 3 Rp1.266.155,00; periode 4ix Rp1.286.651,00; periode 5 Rp1.383.345,00; periode 6 Rp1.307.478,00; periode 7 Rp1.322.217,00; periode 8 Rp1.438.993,00; dan periode 9 Rp1.359.407,00. Trend nilai R/C Ratio selama 3 tahun mulai 2016-2018 yaitu mengalami fluktuasi yang cenderung menurun. R/C Ratio didapatkan Tahun 2016 sebesar 1,14; Tahun 2017 sebesar 1,38 dan Tahun 2018 sebesar 1,137 Sebagai usaha peningkatan kinerja keuangan, nilai keuntungan bersih (EAT/Earning After Tax) dan R/C sebaiknya dipertahankan atau ditingkatkan. Peningkatan nilai keuntungan bersih (EAT/Earning After Tax) dan R/C yaitu dengan cara meningkatkan volume penjualan dan meminimalkan biaya produksi.
English Abstract
Research was conducted at Handoyo Enterprise. This study aimed to investigate financial analysis starting from EAT(Earning After Tax) and R/C Ratio. Method was used in this research was case study method with purposive location selection. Data were analysed by descriptive technique using economic formulation : profit and R/C Ratio. Respondent was Handoyo Enterprise where the total population of beef cattle is currently about 150 heads consist of Crossbred PO Cattle and Simental Cattle (Simpo) and Crossbred PO Cattle and Limousin Cattle (Simpo). Data was collected from 2016 to 2018. Data included from primary and secondary. Profit of beef cattle farming has the increase trend during 3 years, from IDR941.728.560,00 in year 2016; IDR962.548.680,00 in year 2017 to IDR997.189.200,00 in year 2018. R/C Ratio fluctuation trend and intendid decrease in years, from 1,14 in year 2016; 1,38 in year 2017 to 1,37 in year 2018. As an effort to improve financial performance, the value of EAT and R/C should be maintained or increased
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2020/50/052003586 |
Uncontrolled Keywords: | EAT, R/C Value, Simpo, Limpo. |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.13 Financial aspects > 338.136 2 Financial aspects (Cattle and related animals) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 13 Dec 2020 15:40 |
Last Modified: | 13 Dec 2020 15:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181753 |
Actions (login required)
View Item |