Usahatani Bunga Mawar Potong pada Musim Hujan (2018) dan pada Musim Kemarau (2019) di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Hanifah, Inas (2020) Usahatani Bunga Mawar Potong pada Musim Hujan (2018) dan pada Musim Kemarau (2019) di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mawar merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Mawar memiliki warna yang cantik dan beragam, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai salah satu komoditas yang diperdagangkan. Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu merupakan salah satu daerah sentra tanaman mawar di Indonesia. Dalam usahatani, ketersediaan air dan unsur hara dalam tanah merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman mawar. Dalam hal ini, musim hujan dan musim kemarau di Indonesia menyebabkan adanya perbedaan kandungan air dalam tanah dan perbedaan jenis penyakit dan ancaman lain yang menyerang, sehingga mengakibatkan adanya perbedaan penanggulangan yang harus dilakukan oleh petani bunga mawar potong. Memasuki musim kemarau (2019), terjadi penurunan hasil panen bunga mawar potong di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk menganalisis perbedaan produksi bunga mawar potong bertangkai panjang pada musim hujan (2018) dan pada musim kemarau (2019) di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, 2) Untuk menganalisis perbedaan produksi bunga mawar potong bertangkai panjang pada musim hujan (2018) dan pada musim kemarau (2019) di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, dan 3) Untuk menganalisis perbedaan pendapatan usahatani bunga mawar potong pada musim hujan (2018) dan pada musim kemarau (2019) di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan dengan sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa Desa Gunungsari merupakan sentra penghasil bunga mawar potong. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel responden dilakukan dengan menggunakan metode sample random sampling sebanyak 35 orang. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui perbedaan produksi dan pendapatan bunga mawar potong di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada musim hujan (2018) dan pada musim kemarau (2019) adalah dengan menggunakan uji beda rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan produksi dan pendapatan bunga mawar potong pada musim hujan (2018) dan pada musim kemarau (2019). Produksi bunga mawar potong bertangkai panjang pada musim hujan (2018) lebih banyak yaitu 514.270 tangkai per musim, sedangkan pada musim kemarau (2019) hanya sebanyak 436.254 tangkai per musim. Hasil uji beda rata untuk mawar bertangkai panjang menunjukkan nilai t hitung sebesar 11.725, dimana nilainya lebih besar dari nilai t tabel yang sebesar 2.0322 (α:0,05). Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan antara mawar bertangkai panjang pada musim hujan (2018) dan pada musim kemarau (2019). Sedangkan untuk produksi bunga mawar potong bertangkai pendek pada musim hujan (2018), juga menghasilkan lebih banyak yaitu 233.773 tangkai per musim, sedangkan pada musim kemarau (2019) hanya sebanyak 191.610 tangkai per musim. Hasil uji beda rata untuk mawar bertangkai pendek menunjukkan nilai t hitung sebesar 7.456, dimana nilainya lebih besar dari nilai t tabel yang sebesar 2.0322 (α:0,05). Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan antara mawar bertangkai pendek pada musim hujan (2018) dan pada musim kemarau (2019). Pendapatan bunga mawar potong pada musim hujan (2018) lebih banyak yaitu sebesar Rp304.782.697 per musim, sedangkan pada musim kemarau (2019) hanya sebanyak Rp209.318.450 per musim. Hasil uji beda rata untuk pendapatan usahatani menunjukkan bahwa nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 12.442, dimana nilainya lebih besar dari nilai t tabel yang sebesar 2.0322 (α:0,05). Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan antara pendapatan bunga mawar potong pada musim hujan (2018) dan pada musim kemarau (2019) di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, kota Batu. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang tepat untuk petani bunga mawar potong yaitu sebaiknya petani lebih banyak berdiskusi dengan rekan untuk bertukar informasi mengenai penanggulangan kendala yang terjadi dalam melakukan usahatani bunga mawar potong, menambah biaya penyiraman pada musim kemarau agar kandungan air dalam tanah pada musim kemarau dapat menyeimbangi kandungan air dalam tanah pada saat musim hujan, serta menerima adopsi dan inovasi baru berkaitan dengan usahatani bunga mawar potong

English Abstract

Rose is one of the most popular types of ornamental plants and is widely cultivated in Indonesia. Roses have beautiful and diverse colors, and have high economic value as one of the commodities traded. Gunungsari Village, Bumiaji District, Batu City is one of the centers of rose plants in Indonesia. In farming, the availability of water and nutrients in the soil is one of the elements that can affect the growth of rose plants. In this case, the rainy season and dry season in Indonesia cause differences in water content in the soil and differences in the types of diseases and other threats that attack, resulting in differences in countermeasures that must be done by rose cut flower farmers. Get into the dry season (2019), there is a decline in crop yields of cut roses in Gunungsari Village, Bumiaji District, Batu City. So, the purpose of this study is 1) to analyze the differences production of longstemmed cut rose at rainy season (2018) and at dry season (2019) in Gunungsari Village, Bumiaji District, Batu City, 2) to analyze the differences production of short-stemmed cut rose at rainy season (2018) and at dry season (2019) in Gunungsari Village, Bumiaji District, Batu City, and 3) to analyze the differences income of rose’s farming at rainy season (2018) and at dry season (2019) in Gunungsari Village, Bumiaji District, Batu City. Approach that used in this study is a quantitative research approach. This research was conducted in Gunungsari Village, Bumiaji District, Batu City. Determination of the location of this study was done deliberately (purposive), with the consideration that the Gunungsari Village is a center producing rose cut flowers. Data thype that used in this study are primary and secondary data. Sampling of respondents was carried out using the sample random sampling method (35 people). The analytical method used to determine differences in production and income of rose cut flowers in Gunungsari Village, Bumiaji District, Batu City in the rainy season (2018) and in the dry season (2019) is to use the average difference test. Based on the results of the study, it can be seen that there are differences in production and income of cut roses at rainy season (2018) and at dry season (2019). Production of long-stemmed cut roses at rainy season (2018) is bigger that the production at dry season, that is 514,270 stems in one season. While, at dry season (2019) there are only 436,254 stems in one season. The average difference test results for long-stemmed roses show the calculated t value of 11,725, where the value is bigger than the t table value of 2.0322 (α: 0.05). It states show that there is a significant difference between long-stemmed roses at rainy season (2018) and at dry season (2019). As for the production of short-stemmed cut roses at rainy season (2018), it also produced more, that is 233,773 stems in one season, while in the dry season (2019) only 191,610 stems in one season. The average difference test results for short-stemmed roses show a calculated t value of 7,456, where the value is bigger than the t table value of 2.0322 (α: 0.05). It states show that there is a significant difference between short-stemmed roses at rainy season (2018) and at dry season (2019). The income of cut roses at rainy season (2018) was bigger more than the income at dry season. The income at rainy season has value of Rp304,782,697 in one season, while at dry season (2019) it was only Rp209,318,450 in one season. The average difference test results for farmers' income show that the calculated t value produced is 12,442, where the value is bigger than the t table value of 2.0322 (α: 0.05). It states show that there is a significant difference between cut rose income at rainy season (2018) and at dry season (2019) in Gunungsari Village, Bumiaji District, Batu city. From the results of research that has been done, the right advice for cut rose farmers is that farmers should discuss more with peers to exchange information about overcoming obstacles that occur in conducting cut rose farming, adding to the cost of watering during the dry season so that the water content in the soil at the dry season can balance the water content in the soil during the rainy season, and receive new adoptions and innovations related to the cultivation of cut roses

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2020/34/052003688
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.9 Flowers and ornamental plants
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 10 Aug 2020 06:48
Last Modified: 20 Sep 2024 03:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181088
[thumbnail of Inas Hanifah.pdf] Text
Inas Hanifah.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item