Modal Sosial Penyandang Difabel Paguyuban Gema Nurani dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup di Kota Kediri

Hapsari, Ervina Maya (2019) Modal Sosial Penyandang Difabel Paguyuban Gema Nurani dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup di Kota Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan modal sosial yang digunakan penyandang difabel paguyuban Gema Nurani dalam memenuhi kebutuhan hidup di Kota Kediri. Penyandang difabel paguyuban Gema Nurani ini berkumpul dan saling bekerjasama guna keberlangsungan hidup mereka. Paguyuban tersebut sebagai wadah dan sarana untuk menyuarakan aspirasi dari kaum disabilitas daksa itu sendiri. Adanya paguyuban Gema Nurani ini sangat mempermudah kaum difabel untuk membantu mereka dalam berjejaring di luar paguyuban. Modal sosial yang digunakan penyandang difabel ini sangat penting, yaitu dengan adanya modal sosial sehingga berdampak pada kemajuan perekonomian penyandang difabel paguyuban Gema Nurani tersebut. Teori yang digunakan oleh peneliti yaitu modal sosial dari Robert D. Putnam yang memiliki tujuan untuk mengetahui proses yang dilakukan oleh penyandang difabel paguyuban Gema Nurani dalam memanfaatkan modal sosial yang dimiliki untuk memajukan ekonomi dari penyandang difabel itu sendiri. Menurut Robert D. Putnam modal sosial terdapat tiga indikator yaitu kepercayaan, jaringan sosial, dan norma. Penyandang difabel paguyuban Gema Nurani dalam mengelola dan mempertahankan paguyuban menggunakan tiga indikator tersebut. Selain tiga indikator tersebut modal sosial menurut Robert D. Putnam terdapat bonding social capital dan bridging social capital. Dalam hal ini yaitu untuk melihat kerjasama diantara penyandang difabel paguyuban Gema Nurani dengan beberapa pihak, baik dari internal maupun dengan pihak luar. Hasil dari penelitian ini yaitu penyandang difabel paguyuban Gema Nurani dalam mengelola dan mempertahankan menggunakan modal sosial dengan membuat jaringan untuk bekerjasama. Jaringan tersebut mereka bentuk dengan bonding social capital dan bridging social capital. Untuk memperkuat jaringan penyandang difabel paguyuban Gema Nurani menanamkan rasa kepercayaan diantara masing-masing anggota. Paguyuban Gema Nurani ini juga menerapkan norma untuk lebih memperkuat solidaritas diantara satu sama lain. Norma yang ada di dalam paguyuban Gema Nurani bersifat tersirat atau tidak tertulis, namun norma atau aturan dengan jaringan diluar paguyuban bersifat tertulis sesuai dengan kesepakatan dua belah pihak. Adanya paguyuban Gema Nurani mempermudah penyandang disabilitas daksa untuk memperoleh haknya sebagai warga negara Indonesia. Hak tersebut yaitu dengan adanya paguyuban Gema Nurani mempermudah bagi penyandang difabel mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk menunjang perekonomian mereka.

English Abstract

This study discusses about the use of social capital of people with disability of Gema Nurani community in order to fulfill their needs in Kediri City. People with disability in this community gathered together and cooperate ech other tp fulfill their needs. This community used as platform and facility to give the voice of their aspirations of themselves. The existence of this community ease those people with disabilities to network outside their community. These social capital that used by people with disabilities are very important because it gives an positive economy impact to the members of Gema Nurani community. This study also used the theoryof social capital from Robert D. Putnam that aimed to find out the process of people with disabilities to give significant economy progress og themselves. According to Robert D. Putnam, there are 3 indicators of social capital: trust, network, and social norms, which also used by these disablilities to maintain the existence of Gema Nurani community. Furthermore, there are other indicators from Putnam: bonding social capital and bridging social capital. Those two indicators also used to analyze the coorporarion that they have with several parties, both internal and external. The result showed that people with disabilities in this community used their social capital to managed and maintained their existence and created networks to work together. The network formed with bonding social capital and bridging social capital. To strengthen their network, they engrafted their trust towards each other. Gema Nurani community also applied norms to strengthen their solidarity to each other. These norms are unwirittem, but the external ones (putside the communities) are written according to the agreement of two parties. The existence of Gema Nurani community also ease these disabilities to obtained their rights as Indonesian citizens. They also used their rights to facilitate disabled people to get help they need to support their economy.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2020/40/052003254
Uncontrolled Keywords: Penyandang Difabel, Paguyuban Gema Nurani, Modal Sosial, Kepercayaan, Jaringan, Norma. people with disabilities, Gema Nurani community, social capital, trust, network, norms.
Subjects: 300 Social sciences > 302 Social interaction > 302.3 Social interaction within groups
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 26 Oct 2020 16:36
Last Modified: 07 Dec 2021 02:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180686
[thumbnail of Ervina Maya Hapsari (2).pdf]
Preview
Text
Ervina Maya Hapsari (2).pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item