Performativitas Gender Tentara Perempuan Kurdi Dalamyekineyen Parastina Jine / Women’s Protection Units (Ypj)

Putri, Desy Aisyah Permata (2020) Performativitas Gender Tentara Perempuan Kurdi Dalamyekineyen Parastina Jine / Women’s Protection Units (Ypj). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perempuan Kurdi yang bergabung ke dalam Yekineyen Parastina Jine (YPJ) digambarkan oleh media sebagai sebuah gerakan feminis karena dapat mengangkat senjata dan turut bertarung bersama laki-laki di lini depan peperangan. Para petarung perempuan YPJ dipandang sebagai sebuah gerakan yang menentang narasi bahwa perempuan kerap menjadi korban peperangan dalam situasi konfliktual dan belum layak untuk terlibat dalam garis depan medan peperangan.Bersama Yekineyen Parastinia Gel (YPG), tentara perempuan YPJ berhasil merebut wilayah yang dikontrol oleh kelompok teroris.Performativitas gender menuntut perempuan untuk menjaga Femininitas sesuai peran gender pada kultur sebelum gerakan perempuan dapat deisebut sebagai sebuah gerakan feminis. Bergabungnya perempuan Kurdi dalam institusi militer seperti YPJ dapat menimbulkan kemungkinan bahwa para perempuan Kurdi tersebut mengalami maskulinisasi. Dalam kajian ini penulis mencoba untuk mengamati tentara perempuan YPJ melalui performativitas gendernya untuk mengevaluasi apakah tentara perempuan tersebut layak untuk disebut sebagai gerakan feminis.

English Abstract

Kurdish women who join Yekineyen Parastina Jine (YPJ) are potrayed as a part of feminist movement because they are able to bear arms and fight alongside men on the frontline of wars. YPJ woman combatants are seen as a movement to resist the narrativewhere women tend to be the victims of war on conflict situations therefore unfit to fight on the frontline of battlefield. Accompanied by Yekineyen Parastinia Gel (YPG), YPJ women soldier managed to gain control of territories previously controlled by terrorist group. Gender performativity requires women to maintain their Femininity according to the cultural norms before the movement they are involved in can be acknowledged as a feminist movement.Kurdish women joining a military institution such as YPJ potentially expose those Kurdish women to masculinization. In this research, writer attempts to observe YPJ women soldiers’ gender performativity to evaluate whether they are qualified to be acknowledged as a feminist movement.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2020/37/052003251
Uncontrolled Keywords: Yekineyen Parastina Jine, performativitas gender, maskuliniasi, feminisme, Yekineyen Parastina Jine, gender performativity, masculinization, feminism.
Subjects: 300 Social sciences > 305 Groups of people > 305.4 Women > 305.43 Women by occupation
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 10 Aug 2020 07:02
Last Modified: 13 Apr 2023 03:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180683
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Desy Aisyah Permata Putri (2).pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item