Syarifudin, M. Fahmi (2019) Evaluasi Risiko Rantai Pasok Menggunakan Metode Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Dan Analytical Hierarchy Process (Ahp) (Studi Kasus Di Ukm Yamois Oma Ikan Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peranan manajemen rantai pasok di dunia industri sangatlah penting dalam usaha untuk meningkatkan persaingan bisnis antar perusahaan yang saat ini berkembang pesat. Namun dalam pengelolaannya, rantai pasok memiliki kendala utama yang cukup rumit dihadapi yaitu kompleksitas dan ketidakpastian yang tinggi untuk setiap rangkaian rantai proses produksi. Adanya keterlibatan berbagai macam pihak dengan keahlian yang berbeda membuat suatu pekerjaan akan terbagi ke dalam sub proses pekerjaan yang lebih rinci sehingga rantai pasok tersebut sangat rentan terjadi permasalahan produksi. Kemungkinan masalah yang terjadi inilah yang biasa disebut sebagai risiko rantai pasok (Supply Chain Risk). Pada penelitian ini dilakukan evaluasi risiko rantai pasok pada salah satu UKM di Kota Malang yaitu UKM Yamois Oma Ikan yang bergerak di bidang agroindustri hilir pangan berupa produk makanan beku siomay ikan khas Malang. Metode yang digunakan yaitu Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (FMEA) untuk menentukan risiko tertinggi beserta penyebabnya. Hasil perhitungan tersebut menjadi dasar untuk menentukan alternatif strategi mitigasi risiko rantai pasok yang dilakukan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap 6 responden pakar dari UKM yang terdiri dari pemilik UKM, pengelola UKM, dan 4 karyawan UKM. Hasil dari identifikasi risiko diperoleh 4 kriteria risiko antara lain risiko supply, risiko demand, risiko operational, dan risiko pemasaran. Masing-masing kriteria risiko memiliki 4 subkriteria risiko. Risiko tertinggi pada kriteria supply yaituviii ketersediaan ikan rendah (FRPN 8,20), pada kriteria demand yaitu minat masyarakat rendah dalam mengkonsumsi produk olahan ikan (FRPN 6,88), dan pada kriteria operational yaitu banyaknya produk cacat (FRPN 7,35), serta pada kriteria pemasaran yaitu kesulitan dalam menyebarluaskan produk (FRPN 6,53). Hasil dari pembobotan kriteria risiko didapatkan kriteria risiko operational sebagai yang tertinggi dengan bobot sebesar 0,56. Prioritas alternatif strategi mitigasi risiko rantai pasok yang dapat diterapkan oleh UKM Yamois Oma Ikan yaitu strategi perencanaan dan penjadwalan produksi dengan bobot sebesar 0,42.
English Abstract
The role of supply chain management in the industrial world is very important in an effort to increase business competition between companies that are currently growing rapidly. But in its management, the supply chain has a major obstacle that is quite complex that are high complexity and uncertainty for each chain of production processes. The involvement of various parties with different expertise and interests makes a job divided into more detailed work subprocesses so that the supply chain pattern is very vulnerable to several production problems. The possibilities of this problem are commonly referred to as supply chain risk. In this study, supply chain risk evaluation was carried out on one of the UKM in Malang, namely UKM Yamois Oma Ikan which is engaged in the downstream food agroindustry with the product frozen fish food typical of Malang. The method used is Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (FMEA) to determine the highest risk and its causes. The results of these calculations are the basis for determining alternative supply chain risk mitigation strategies which is done using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Data collection in this study was conducted by distributing questionnaires to 6 expert respondents from UKM consisting of UKM owner, UKM manager, and 4 UKM employees. The results of risk identification obtained 4 risk criteria including supply risk, demand risk, operational risk, and marketing risk. Each risk criteria have 4 risk sub-criteria. The highest risk in the supply criteria is the low availability of fish (FRPN 8.20), on the demand criteria is low public interest in consuming fish processed products (FRPN 6.88), and onx operational criteria is many defective products (FRPN 7.35), and on marketing criteria is the difficulty in spread out products (FRPN 6.53). The results of weighting the risk criteria obtained operational risk criteria as the highest with a weight of 0.56. An alternative priority of supply chain risk mitigation strategies that can be applied by UKM Yamois Oma Ikan is planning and production scheduling strategy with a weight of 0.42.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2019/277/052002290 |
| Uncontrolled Keywords: | Siomay ikan, Risiko, Rantai pasok, Strategi mitigasi, Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (FMEA), Analytical Hierarchy Process (AHP), Fish food, Risk, Supply chain, Mitigation strategy, Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (FMEA), Analytical Hierarchy Process (AHP) |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.7 Management of materials > 658.72 Procurement |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 10 Aug 2020 06:49 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 07:20 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180466 |
Preview |
Text
M. FAHMI SYARIFUDIN (2).pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |