Arifin, Akhmad Zainul (2019) Korelasi Antara Body Mass Index (Bmi) Dan Mallampati Score Dengan Apnea Hypopnea Indeks (AHI) Pada Pasien Obstruktif Sleep Apnea (OSA) Di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Latar Belakang : Tidur yang berkualitas adalah kebutuhan setiap manusia. Untuk mendapatkannya maka diperlukan kondisi yang optimal dan aman dari gangguan tidur. Gangguan tidur dapat muncul karena adanya BMI berlebih dan sumbatan jalan nafas atas relatif karena adanya penyempitan. Salah satu cara untuk mengetahui adanya risiko penyempitan jalan nafas atas adalah dengan mengukur skor Mallampati. Polysomnography (PSG) merupakan salah satu pemeriksaan diagnostik gangguan tidur namun belum banyak dilakukan di Indonesia. Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang adalah salah satu rumah sakit yang memiliki pelayanan pemeriksaan polysomnography. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara BMI dan skor Mallampati dengan AHI pada pasien dengan kecurigaan OSA. Metode : Studi analitik cross sectional dari registri 95 pasien yang menjalani pemeriksaan PSG di RSSA Malang Juli 2014 - 31 Juni 2019. Pada seluruh subyek penelitian dilakukan pengecekan sleep registry, dimana di dalamnya didapatkan data BMI, Skor Mallampati dan AHI. Penegakan diagnosis OSA berdasarkan hasil AHI dari PSG. Hasil : Sampel berjumlah 95 orang yang terdiri dari 54 (56.8%) orang laki-laki dan 41(52%) orang wanita. Kelompok pasien OSA usia <11 tahun 16 (17 %) orang, 12-25 tahun 12(12.8 %) orang, 26-45 tahun 12(12.8 %) orang, 46-65 tahun 25(26.6%) orang dan diatas 65 tahun 5(5.3 %). PasienOSA dengan Skor Mallampati (MS) 1 13(16.3 %) orang, MS 2 25(31.3%) orang, MS 3 19(23.8%) orang, MS 4 4(5%) orang. Pasien OSA dengan BMI underweight 7 (7.5%) orang, normo weight 29(31.2%), overweight 23(24.7%) orang dan Obesitas 11(11.8%). Hasil pemeriksaan Apnea Hypopnea Indeks (AHI) normal 24(25.3%) orang, mild OSA22 (23.2%) orang, moderate OSA 28 (29.5 %) orang dan severe OSA 21 ( 22.1%) orang. Korelasi BMI dan AHI sebesar p 0.032<005 dengan kekuatan korelasi 0.222 yang berarti didapatkan korelasi positif yang lemah. Korelasi Skor Mallampati dan AHI p 0.855>0.005 yang berarti tidak terdapat korelasi. Kesimpulan: Pasien pemeriksaan PSG di RSSA terbanyak adalah laki-laki, yang terdiagnosa OSA terbanyak adalah laki-laki, dengan BMI terbanyak adalah normoweight, dengan usia terbanyak adalah usia 46-65 tahun, dengan skor Mallampati 2 dan indeks AHI paling banyak moderate OSA. Terdapat korelasi antara BMI dan AHI namun tidak signifikan, dan tidak didapatkan korelasi antara Skor Mallampati dan AHI.
English Abstract
Background: Quality sleep is the need of every human being. To get it, we need optimal conditions and safe from sleep disorders. Sleep disturbance can arise due to excess BMI and relative upper airway obstruction due to narrowing. One way to find out if there is a risk of narrowing of the upper airway is to measure Mallampati scores. Polysomnography (PSG) is one of the diagnostic examinations of sleep disorders but has not been done much in Indonesia. Saiful Anwar Hospital (RSSA) Malang is one of the hospitals that has polysomnography examination services. This study aims to determine the correlation between BMI and Mallampati scores with AHI in patients with suspected OSA. Method: A cross sectional analytic study of the registry of 95 patients who underwent PSG examination at RSSA Malang July 2014 - 31 June 2019. All subjects were examined for sleep registry, in which BMI data, Mallampati scores and AHI were obtained. The diagnosis of OSA is based on AHI results from PSG. Results: The sample consisted of 95 people consisting of 54 (56.8%) men and 41 (52%) women. OSA group of patients aged <11 years 16 (17%) people, 12-25 years 12 (12.8%) people, 26-45 years 12 (12.8%) people, 46-65 years 25 (26.6%) people and over 65 years 5 (5.3%). Patients with a Mallampati score (MS) 1 13 (16.3%) people, MS 2 25 (31.3%) people, MS 3 19 (23.8%) people, MS 4 4 (5%) people. OSA patients with BMI underweight 7 (7.5%) people, normo weight 29 (31.2%), overweight 23 (24.7%) people and Obesity 11 (11.8%). Apnea Hypopnea Index (AHI) examination results were normal for 24 (25.3%) people, mild OSA22 (23.2%) people, moderate OSA 28 (29.5%) people and severe OSA 21 (22.1%) people. BMI and AHI correlations of p 0.032 <005 with a strength of 0.222, which means that a weak positive correlation is obtained. Mallampati and AHI Correlation scores p 0.855> 0.005 which means there is no correlation.. Conclusion: Patients with the most PSG examinations in RSSA are men, those diagnosed with OSA are mostly men, with the highest BMI is normoweight, with the most age is 46-65 years, with Mallampati score at 2 and AHI index with the most moderate OSA. There is a correlation between BMI and AHI but unsignificant, and there is no correlation between Mallampati and AHI scores.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/616.209/ARI/p/2017/042000782 |
| Uncontrolled Keywords: | SLEEP OPNEA SYNDROMES, BODY MASS INDEX |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.2 Diseases of respiratory system > 616.209 Sleep apnea syndromes |
| Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis Neurologi, Fakultas Kedokteran |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 09 Mar 2020 04:14 |
| Last Modified: | 09 Mar 2020 04:14 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180126 |
Actions (login required)
 |
View Item |