Perbandingan Kemitraan Ternak Broiler Pola Bagi Hasil Dan Kontrak Terhadap Profitabilitas Peternak Di Kabupaten Malang Jawa Timur

Ajie, Suchieng Bayu Mayra (2019) Perbandingan Kemitraan Ternak Broiler Pola Bagi Hasil Dan Kontrak Terhadap Profitabilitas Peternak Di Kabupaten Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha peternakan broiler memiliki prospek usaha yang menjanjikan dilihat dari supplay kebutuhan daging ayam yang rendah disebabkan tingginya permintaan di masyarakat. Sehingga perlu adanya pola kemitraan antara peternak, dan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas broiler. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui profil usaha kemitraan pola bagi hasil dan pola kontrak, mengetahui struktur modal, biaya produksi, penerimaan, dan keuntungan peternak pola bagi hasil dan pola kontrak, dan mengetahui efisiensi utama pola bagi hasil dan pola kontrak. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan evaluasi bagi kemitraan atau peternak tentang pola kemitraan terhadap pendapatan dari kedua belah pihak, sebagai bahan pertimbangan bagi peternak untuk mengambil keputusan dalam bermitra yang berpengaruh kepada pendapatan peternak, dan sebagai bahan acuan bagi peneliti yang akan meneliti lebih lanjut. Penelitian ini dilaksanakan di Kab. Malang tepatnya di Kecamatan Pagelaran Malang Selatan selama satu bulan yaitu pada tanggal 25 Februari – 20 Maret 2019. Penentuan lokasi tersebut diambil karena ada dua bentuk kerjasama yang berbeda di tempat tersebut yaitu kerjasama dengan sistem sub kontrak, dan kerjasama dengan sistem bagi hasil. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dilakukan di Kabupaten Malang tepatnya di daerah Malang Selatan dengan satu kemitraan. Setiap pola kemitraan peneliti mengambil responden dengan jumlah 2 peternak, jadi total dari dua jenis pola kemitraan adalah 4 responden peternak. Jumlah populasi sekitar 10.000 ekor. Setiap responden, mempunyai pengalaman beternak minimal 5 tahun, dan secara rutin memelihara ayam pedaging selama 1 tahun. Data diperoleh dari kuesioner. Kemudian dianalisis ekonomi meliputi GPM, NPM, ROA, dan ROE. Perbedaan dari kedua pola tersebut yaitu pola bagi hasil waktu penjualan ayam hanya boleh dilakukan oleh kemitraan, tidak mendapat bonus dari kemitraan, dan keuntungan ditentukan pada hasil akhir. Pola kontrak pada waktu penjualan ayam boleh dilakukan oleh peternak asal ada catatan penjualan untuk kemitraan, mendapat bonus dari kemitraan, , keuntungan ditentukan diperjanjian kontrak. Total modal yang diperlukan Rp.18.936/kbh dengan modal kerja sebesar 85,75% dan modal tetap 14,25%, biaya produksi yang diperlukan Rp. 15.851/kbh paling tinggi berupa pakan sebesar 75,87%, dan DOC sebesar 15,53%, penerimaan yang diperlukan sebesar Rp.22.1656/kbh berupa penjualan ayam 99,25%, sehingga dapat diketahui pendapatan sebesar Rp.4.369/kbh. Periode 2 pada bagi hasil menunjukan usaha yang efisien berdasarkan GMP (20,75%), ROA (23,07%) NPM (19,71%)dan ROE (26,91%). Saran yang dapat diberikan untuk kemitraan Sumber Makmur yaitu pakan yang digunakan dapat diformulasi sendiri untuk menekan biaya pakan, selain itu diharapkan kemitraan Sumber Makmur mampu meningkatkan jumlah peternak dalam sistem bagi hasil dengan perjanjian yang saling menguntungkan dan percaya serta meningkatkan pelayanan dan bagi peternak untuk meningkatkan manajemen sanitasi dalam kandang.

English Abstract

Research was conducted in Malang Regency precisely in Pagelaran Sub district, South Malang. The purpose of this study was to investigate the farm profile, the capital structure, production costs, revenue, and profits as well as the farm efficiency between shareholder and contract partnerships. Respondent were on m n p n p m o n n n n ol p n p m n n on oll om 5 o M 9 during six production periods from Sumber Makmur Poultry Shop. Data were analysed by description technique using economic formulation. The method of sampling using purposive sampling was carried out in Malang Regency precisely in the South Malang area with one partnership. Each partnership pattern researcher took respondents with a total of 2 breeders, so the total of the two types of partnership patterns was 4 farmer respondents. Results showed that shareholder partnership in the second production period represented the profitable (IDR.4, 369/lbw) with IDR.18, 936 of capital (structured by 85, 75% working capital, 14, 25% of fixed capital). This farm required IDR.15, 851/lbw of production cost (composed with 75.87% of feed concentrate and 15.53% DOC cost, and it can provide IDR.22, 166/lbw consisted of it consisted of 99, 25% selling broiler. The second production period partnership scheme also confirmed as the efficient broiler farming based on 20.75% of GPM, 19.71% of NPM, 23.07% of ROA, and 26, 91% of ROE.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/705/052001746
Uncontrolled Keywords: GPM, NPM, ROA, ROE, Income.
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.7 Business enterprises > 338.73 Partnerships
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Aug 2020 07:55
Last Modified: 16 Aug 2020 02:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179694
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item