Evaluasi Potensi Dan Karakterisasi 20 Genotipe Tanaman Bunga Matahari (Helianthus Annuus L.)

Dewi, Paraditha Amalia (2019) Evaluasi Potensi Dan Karakterisasi 20 Genotipe Tanaman Bunga Matahari (Helianthus Annuus L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bunga matahari (Helianthus annuus L.) ialah tanaman yang berasal dari Amerika Utara dan dimanfaatkan bijinya. Bunga matahari (Helianthus annuus L.) ialah tanaman yang berasal dari Amerika Utara dan dimanfaatkan bijinya. Bunga matahari sangat potensial dibudidayakan karena selain dijadikan tanaman hias, bunga matahari juga merupakan komoditas penting sebagai tanaman penghasil minyak selain kelapa sawit dan kedelai yang berperan penting dalam ekonomi dunia (USDA, 2017). Koleksi plasma nuftah bunga matahari di Indonesia cukup banyak, namun masih banyak yang belum diketahui karakter-karakternya. Sehingga perlu dilakukan kegiatan karakterisasi. Informasi yang dihasilkan dari kegiatan karakterisasi dapat digunakan untuk evaluasi potensi pemanfaatan bunga matahari. Potensi bunga matahari terbagi menjadi tiga kelompok, yakni sebagai tanaman penghasil minyak (oilseed), bahan makanan (confectionery) dan dijadikan tanaman hias (ornamental). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi 20 genotipe bunga matahari dan untuk mengetahui karakter masing-masing genotipe bunga matahari. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2019 hingga Juni 2019 di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yang berada di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor, cetok, meteran, penggaris, kamera, timbangan analitik, jangka sorong, label nama, plastik semai, kamera, mulsa plastik hitam perak (MPHP), ajir dan sprayer. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 20 genotipe bunga matahari, bunga matahari varietas giant, serta bahan lain yang digunakan yaitu tanah, air, herbisida, furadan, pupuk kandang dan pupuk NPK. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 ulangan, setiap ulangan masing-masing genotipe terdiri dari 15 tanaman dan total seluruh tanaman adalah 630 tanaman. Variabel yang diamati meliputi karakter kuantitatif dan karakter kualitatif. Karakter kuantitatif yang diamati antara lain; tinggi tanaman (cm), lebar daun (cm), umur pembungaan (HSS), panjang ray floret (cm), panjang braktea (cm), ukuran kepala (cm), panjang biji (mm), tebal biji (mm), lebar biji (mm), jumlah biji bernas, jumlah biji hampa, bobot total biji (g), bobot 100 biji (g), waktu panen (HSS) dan durasi inisiasi bunga (hari). Karakter kualitatif yang diamati merupakan karakter yang terdapat pada Panduan Pelaksanaa Uji (PPU). Data hasil pengamatan karakter kuantitatif dianalisis secara statistik dengan menghitung nilai kisaran, rerata, ragam, standar deviasi dan koefisien keragaman (KK), nilai KKG dan KKF. Karakter kualitatif dianalisis dengan metode deskriptif. Keragaman dalam populasi menunjukkan bahwa semua genotipe bunga matahari memiliki keragaman relatif rendah, sedangkan keragaman antar populasi pada karakter tinggi tanaman, waktu pembungaan, bobot 100 biji, bobot total biji, jumlah biji bernas dan jumlah biji hampa memiliki nilai KKG dan KKF tinggi. Selain itu karakter lebar daun, panjang rayfloret, panjang ujung braktea, waktu panen, panjang biji, lebar biji dan tebal biji memiliki nilai KKG dan KKF sedang. i2 Nilai KKG tinggi terdapat pada karakter durasi inisiasi bunga dan diameter kepala, tetapi nilai KKF sedang. Hasil karakterisasi kuantitatif dalam populasi dan antar populasi genotipe bunga matahari serta karakterisasi kualitatif genotipe bunga matahari menunjukan bahwa genotipe bunga matahari memiliki potensi yang berbeda-beda. Berdasarkan pengelompokan potensi genotipe BM 1, BM 9, BM 42, BM 43, BM 44 dan BM 45 memiliki potensi ornamental, genotipe BM 5, BM 11, BM 12 dan BM 25 memiliki potensi ornamental dan confectionary, genotipe BM 8, BM 22, BM 24 dan BM 50 memiliki potensi ornamental dan oil seed, BM 6, BM 10 dan BM 47 memiliki potensi ornamental, confectionary dan oil seed, genotipe BM 7 memiliki potensi confectionary dan oil seed.

English Abstract

Sunflower (Helianthus annuus L.) is a plant that originally from North America and the seeds are used as the yield. Sunflower is very potential to cultivate, not only for ornamental but also as oil-producing plant besides palm and soy bean, which has an important role in the world economic (USDA, 2017). Indonesia has a lot of sunflower germplasms but the characters are unknown, so characterization is needed. The information from characterization can be use to evaluate the sunflower potential. Sunflower potential is divided into 3 groups, which are oilseed, confectionary and ornamental. The aim of this research is to evaluate the potential of 20 sunflower genotypes based on their characteristics. The research was conducted on January 2019 to June 2019 at research field of Agriculture Faculty of Brawijaya University, Jatimulyo, Lowokwaru, Malang, East Java. The tools used in the research are hoe, watering can, shovel, meters, ruler, camera, analytical scale, caliper, labels, seedling plastics, mulch, stakes and sprayer. The materials used in the research are soil, water, herbicide, furadan, manure and NPK fertilizer. Randomized block design is used in the research with 2 replications, which consist of 15 plants per genotype, so the total plants are 630 plants. The observed variables divided into quantitative and qualitative variables. The quantitative variables were plant height (cm), leaf width (cm), time of flowering (DAS), length of ray floret (cm), length of bractea (cm), head size (cm), seed length (mm), seed width (mm), seed thickness (mm), number of filled seeds, number of empty seeds, seed yield (g), 100 seed weight (g), time of harvesting (DAS) and duration of flower initiation (days). The qualitative variables were based on the characters from PPU. The obtained quantitative data were analyzed statistically by calculating the range, average, variance, standard deviation, coefficient of genotype variance (CGV) and coefficient of phenotype variance (CFV). The qualitative data were described. The variation in population showed that the variety of all of the sunflower genotype, relatively, are low, while the variety between population on plant height, time of flowering, 100 seeds weight, seed yield, number of filled seeds and number of empty seed, based on CGV and CFV value, are high. Other than that, the leaf width, length of ray floret, length of bractea, time of harvesting, seed length, seed width and seed thickness have a moderate value of CGV and CFV. The high value of CGV but moderate value of CFV can be found in duration of flower initiation and head diameter. Quantitative characterization results in populations and inter-population of sunflower genotypes and qualitative characterization of sunflower genotypes show that sunflower genotypes have varying potentials. Based on the grouping of potential genotypes 1, BM 9, BM 42, BM 43, BM 44 and BM 45 have the potential ornamental, genotype BM 5, BM 11, BM 12 and BM 25 have the potential ornamental and confectionary, genotypes 8, BM 22, BM 24 and BM 50 have the potential ornamental and oil seed, BM 6, BM 10 and BM 47 have potential ornamental, confectionary and oil seed, the BM Gentype 7 has the potential of confectionary and oil seed.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/970/052001942
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.9 Flowers and ornamental plants
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 10 Aug 2020 08:05
Last Modified: 28 Oct 2021 02:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179591
[thumbnail of PARADITHA AMALIA DEWI (2).pdf]
Preview
Text
PARADITHA AMALIA DEWI (2).pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item