Penafsiran Hakim Terhadap Pasal 7 Ayat (3) Huruf A Kompilasi Hukum Islam Terkait Pengesahan Perkawinan Untuk Penyelesaian Perceraian

Nindyawati, Taradita (2019) Penafsiran Hakim Terhadap Pasal 7 Ayat (3) Huruf A Kompilasi Hukum Islam Terkait Pengesahan Perkawinan Untuk Penyelesaian Perceraian. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Skripsi ini dilatar belakangi oleh adanya contoh-contoh kasus yang peneliti temui pada beberapa putusan pengadilan Agama yang pada intinya seluruh hakim pada putusan pengadilan tersebut berdasarkan pada ketentuan Pasal 7 ayat (3) huruf a Kompilasi Hukum Islam mengabulkan permohonan itsbat nikah/pengesahan perkawinan yang diakumulasikan dengan gugatan perceraian tersebut padahal perkawinan sejak awal tidak pernah dicatatkan dan/atau tidak sesuai dengan syarat dan rukun perkawinan yang berlaku. Sehinggaapabila dibiarkan ketentuan tersebut dapat memunculkan adanya penyelundupan hukum. Selain itu pula membuktikan bahwa terjadi suatu kekaburan makna, dimana dalam pasal tersebut tidak mampuatau tidak dijelaskan maksud sebenarnya terhadap pengesahan perkawinan untuk penyelesaian perceraian tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana penafsiran hakim terhadap pengesahan perkawinan yang dilakukan dalam rangka penyelesaian perceraian yang tercantum pada pasal 7 ayat (3) huruf a Kompilasi Hukum Islam. Jenis penelitian ini ialah penelitian normatif, dengan menggunakan metode pendekatan Perundang-undangan, pendekatan Konseptual dan pendekatan Kasus. Peneliti menggunakan Putusan Pengadilan Agama (Putusun Nomor 127/Pdt.G/2012/PA Takalar, Nomor 106/Pdt.G/2013/PA.Selayar, dan Nomor 85/PDT.G/2014/PA.TALU) sebagai salah satu bahan serta sumber hukum dalam menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini serta beberapa peraturan perundang-undangan, literatur, serta jurnal ilmiah yang dianalisis secara terperinci dengan teknik analisis interpretasi gramatikal dan sistematis. Hasil penelitian ini adalah berlandaskan pada contoh putusan pengadilan agama yang peniliti temukan, para Hakim dalam menafsirkan Pasal 7 ayat (3) huruf a Kompilasi Hukum Islam tersebut ialah dengan menggunakan metode interpretasi Gramatikal dan Teleologis. Pada putusan PA Takalar Nomor 127/Pdt.G/2012/PA.Tkl hakim menggunakan interpretasi Gramatikal dan interpretasi Teleologis, sedangkan Hakim PA Selayar didalam Putusan Nomor 106/Pdt.G/2013/PA.Sly menggunakan interpretasi Gramatikal dalam menafsirkan ketentuan tersebut, dan Hakim PA Talu pada putusan Nomor 85/Pdt.G/2014/PA.Talu menggunakan interpretasi Teleologis.

English Abstract

This thesis is motivated by the existence of examples of cases that researchers encountered in several Religious court decisions which in essence all the judges in the court decision are based on the provisions of Article 7 paragraph (3) letter a Compilation of Islamic Law to grant the request for marriage marriage / legalization of marriage which is accumulated with the divorce claim even though the marriage has never been registered from the beginning and / or is not in accordance with the terms and conditions of the marriage. So if left unchecked, these provisions can lead to legal smuggling. In addition, it also proves that there is a vagueness of meaning, in which the article is unable or not explained the true purpose of the marriage ratification for the settlement of the divorce. The formulation of the problem in this study is how the judge's interpretation of marital ratification conducted in the context of divorce settlement stated in article 7 paragraph (3) letter a Compilation of Islamic Law. This type of research is a normative research, using the Legislation approach, Conceptual approach, and Case approach. Researchers used the Decision of the Religious Court (Putusun Number 127 / Pdt.G / 2012 / PA Takalar, Number 106 / Pdt.G / 2013 / PA.Sayar, and Number 85 / PDT.G / 2014 / PA.TALU) as one of the ingredients as well as legal sources in answering the formulation of the problem in this study as well as several laws and regulations, literature, and scientific journals that are analyzed in detail with grammatical and systematic interpretation analysis techniques. The results of this study are based on an example of a religious court decision which the researcher found, the Judges in interpreting Article 7 paragraph (3) letter a of the Compilation of Islamic Law is to use the Grammatical and Teleological interpretation methods. In Takalar PA Decree Number 127 / Pdt.G / 2012 / PA.Tkl judge uses Grammatical interpretation and Teleological interpretation, while Selayar PA Judge in Decision Number 106 / Pdt.G / 2013 / PA.Sly uses Grammatical interpretation in interpreting the provision, and Judge PA Talu in decision Number 85 / Pdt.G / 2014 / PA.Taluusing Teleological interpretation.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2019/487/052001100
Subjects: 300 Social sciences > 346 Private law > 346.01 Persons and domestic relations > 346.016 Marriage, partnerships, unions
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Agus Wicaksono
Date Deposited: 05 Aug 2020 03:24
Last Modified: 05 Oct 2020 06:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179582
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item