Pengaruh Waktu Inokulasi Mikoriza Dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Serangan Penyakit Lanas (Phytophthora Nicotianae) Pada Tanaman Tembakau

Aushaf, Ahmad Abyan (2019) Pengaruh Waktu Inokulasi Mikoriza Dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Serangan Penyakit Lanas (Phytophthora Nicotianae) Pada Tanaman Tembakau. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Upaya pengendalian penyakit lanas (Phytophthora nicotianae) pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum L.) di Indonesia tercatat masih menggunakan cara-cara konvensional. Penggunaan pestisida dan penerapan kultur teknis masih menjadi pilihan utama petani dalam mengatasi penyakit lanas. Kebiasaan petani menanam tembakau di satu lahan secara rutin setiap tahun, mengakibatkan peningkatan jumlah inokulum P. nicotianae dan berakibat pada peningkatan intensitas serangan pada musim tanam berikutnya (Yulianti, 2009). Cara-cara yang telah dilakukan selain menghabiskan biaya yang tinggi, juga cenderung tidak efektif dalam penumpasannya. Perakitan tanaman melalui rekayasa nutrisi tanam dengan memanfaatkan mikoriza dan pupuk kandang merupakan metode yang belum pernah diterapkan oleh petani tembakau di Indonesia dalam mengendalikan penyakit. Metode tersebut menggunakan pemanfaatan cendawan mikoriza sebagai organisme yang dapat memaksimalkan penyerapan unsur hara yang ada didalam media tanam termodifikasi. Sementara itu kandungan nutrisi pada tanah dapat memengaruhi ketahanan tanaman melalui berbagai macam jalur metabolisme. Penelitian dilaksanakan pada September 2018 – Maret 2019 di Rumah kaca dan Laboratorium Mikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Tahapan Penelitian dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu 1. Perlakuan lapang, 2. Identifikasi laboratorium. Terdapat dua faktor perlakuan, yaitu 1. waktu inokulasi mikoriza (saat pindah tanam dan 7 hari setelah pindah tanam), 2. Dosis pupuk kandang (50 g, 100 g, dan 250 g). Adapun parameter pengamatan yaitu intensitas penyakit, masa inkubasi penyakit, tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mikoriza dan dosis pupuk kandang berpengaruh terhadap intensitas dan masa inkubasi penyakit Phytophtora nicotianae , tinggi tanaman, jumlah daun, serta diameter batang dengan hasil terbaik ada pada perlakuan pemberian mikoriza pada saat pindah tanam dan dosis pupuk kandang 100 g per tanaman pada seluruh parameter kecuali diameter batang dengan 250 g pupuk kandang per tanaman. Terdapat interaksi diantara kedua faktor, terjadi pada 49 hspt pada parameter intensitas penyakit, 21 dan 28 hspt pada parameter tinggi tanaman, 49 hspt pada parameter jumlah daun. Perlakuan pada parameter masa inkubasi dan diameter batang juga masing-masing menunjukkan adanya interaksi diantara kedua faktor perlakuan.

English Abstract

Efforts to control lanas (Phytophthora nicotianae) on tobacco plants (Nicotiana tabacum L.) in Indonesia are still recorded using conventional methods. The use of pesticides and the application of technical cultur are still the main choices of farmers in dealing with lanas. The habit of farmers growing tobacco in one field routinely every year, results in an increase in the number of P. nicotianae inoculums and results in an increase in intensity of attacks in the next planting season (Yulianti, 2009). The methods that have been carried out besides spending high costs, also tend to be ineffective in its suppression. Assembling plants through plant nutrition engineering using mycorrhizae and manure is a method that has never been applied by tobacco farmers in Indonesia in controlling disease. The method uses the use of mycorrhizal fungi as an organism that can maximize the absorption of nutrients present in the modified planting media. Meanwhile the nutrient content in the soil can affect plant resistance through various metabolic pathways. The study was conducted in September 2018 - March 2019 in the Greenhouse and Mycology Laboratory of the Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya. Research stages are divided into two main parts, namely 1. Field treatment, 2. Laboratory identification. There are two treatment factors, namely 1. mycorrhizal inoculation time (when transplanting and 7 days after transplanting), 2. Dose of manure (50 g, 100 g, and 250 g). The parameters of the observation are the intensity of the disease, the incubation period of the disease, plant height, number of leaves, and stem diameter. The results showed that mycorrhizal treatment and dosage of manure affected the intensity and incubation period of Phytophtora nicotianae disease, plant height, number of leaves, and stem diameter with the best results in mycorrhizal treatment when transplanting and 100 g of manure dose per plant at all parameters except stem diameter with 250 g of manure per plant. There are interactions between the two factors, occurring at 49 hspt in the parameter of disease intensity, 21 and 28 hspt in the plant height parameter, 49 hspt in the number of leaves parameter. The treatment on incubation period parameters and stem diameter also each showed an interaction between the two treatment factors

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/853/052000981
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 679 Other products of specific kinds of materials > 679.7 Products of tobacco
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 10 Aug 2020 08:09
Last Modified: 28 Oct 2021 01:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179335
[thumbnail of AHMAD ABYAN AUSHAF (2).pdf]
Preview
Text
AHMAD ABYAN AUSHAF (2).pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item