Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Cengkeh Pada 6 Genotipe Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Terhadap Serangan Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabaci)

Pramono, Angga Aji (2019) Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Cengkeh Pada 6 Genotipe Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Terhadap Serangan Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabaci). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman cabai merupakan tanaman yang peruntukannya bukan untuk bahan pokok melainkan digunakan untuk bahan pendamping. Cabai yang mempunyai rasa pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin didalam buahnya. Namun pada tingkat produksinya sendiri cabai mengalami kondisi fluktuatif yang disebabkan oleh pekanya tanaman cabai terhadap hama penyakit dan lingkungan dengan curah hujan tinggi, dimana hama penyakit sendiri dapat mengakibatkan penurunan produksi akibat serangan yang merusak tanaman maupun menjadi vektor penyakit. Salah satu hama utama yang menyerang tanaman cabai adalah kutu kebul (Bemisia tabaci). Dimana gejala yang muncul adalah daun menjadi mengkerut, mengeriting, juga melingkar, hal ini menyebabkan pertumbuhan dari tanaman menjadi terhambat dan tanaman menjadi lebih kerdil. Pengendalian hama menggunakan pestisida nabati menggunakan ekstrak daun cengkeh, dimana mengandung eugenol yang mempunyai berperan sebagai racun yang dapat meningkatkan tmortalitas hama Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan genotip cabai dan pengaruh aplikasi ekstrak daun cengkeh terhadap serangan hama daun, dan mempunyai hipotesis bahwa terdapat genotip cabai dan dosis eugenol yang berpengaruh terhadap serangan kutu kebul. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Januari sampai Mei 2019 di Lahan Tegal, Desa Plosorejo, Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar dengan ketinggian 243 mdpl. Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantara lain adalah cangkul, meteran ukur, jangka sorong, sprayer, mulsa hitam perak, timba, ajir, tre penyemaian, colour chart dan timbangan analitik. Sedangkan untuk bahannya menggunakan 6 Genotipe cabai (G1, G2, G3, G4, G5, dan G6), larutan ekstrak daun cengkeh dengan dosis 2, 4, dan 6 ml/L, pupuk kandang, dan pupuk NPK. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan karakter kuantitatif yaitu intensitas serangan hama, luas daun, diameter batang, tinggi tanaman, jumlah bunga, dan hasil panen pertanaman. Karakter kualitatif meliputi warna batang, bentuk daun, warna daun, warna bunga, bentuk buah, dan warna buah. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) dengan taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 5%. Dan hasil panen dihitung menggunakan uji T versus antar perlakuan. Karakter kualitatif dibandingkan dengan karakter yang terdiskripsi pada penelitian sebelumnya. Hasil menunjukkan bahwa intensitas serangan tinggi pada perlakuan kontrol 0 ml/L, dan intensitas serangan rendah pada perlakuan 6 ml/L sehingga menunjukkan bahwa genotip uji tidak mempunyai ketahanan terhadap serangan hama kutu dan tergolong kedalam tanaman rentan dan perlu adanya pengendalian (pemberian pestisida misalnya). Karakter kuantitatif tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, jumlah bunga, dan hasil panen menunjukkan bahwa pemberian ekstrak minyak cengkeh dengan beberapa konsentrasi mempengaruhi karakter kuantitatif. Konsentrasi 6 ml/L mengakibatkan tanaman cabai keracunan dimulai pada 55 HSTii hingga akhirnya mulai mati pada umur 135HST. Dari karakter kualitatif meliputi warna batang, bentuk daun, warna daun, warna bunga, bentuk buah, dan warna buah menunjukkan bahwa tidak adanya ketahanan genotip yang disebabkan oleh karakter kualitatif dikarenakan serangan pada setiap perlakuan relatif seragam. Pemberian ekstrak minyak cengkeh juga tidak mempengaruhi karakter kualitatif dari genotip yang diteliti.

English Abstract

Chili plants are plants whose designation is not for basic materials but are used for companion ingredients. Chili which has a spicy taste caused by the capsaicin content in the fruit. However, at its own production level, chili experiences fluctuating conditions caused by the chaffing of chilli plants to disease pests and environments with high rainfall, where the pests themselves can cause a decrease in production due to attacks that damage plants and become vectors of disease. One of the main pests that attack chili plants is Bemisia tabaci. Where the symptoms that emerge are the leaves become wrinkled, perming, also circular, this causes the growth of the plant to be inhibited and the plant becomes more dwarfed. Pest control uses vegetable pesticides using clove oil extract, which contains eugenol which has antifeedant content which can reduce the appetite of insects so that it can increase pest mortality, and can cause infertility in pest insects. This study aims to determine the resistance of chili genotypes and the effect of application of clove oil extract on leaf pest attacks, and has the hypothesis that there are chili genotypes and doses of eugenol which affect the attack of aphids. The study was conducted in January to May 2019 in tegal land, Plosorejo Village, Bence Village, Garum District, Blitar Regency with an altitude of 243 meters above sea level. The tools used in this study include hoes, measuring meters, sprayers, silver black mulch, lead, pliers, tre seeding, color charts and analytical scales. Whereas the ingredients use 6 chili genotypes (G1, G2, G3, G4, G5, and G6), a solution of clove oil extract with dose 2,4,and 6 ml/L, manure, and NPK fertilizer.Observations carried out included observing the intensity of pest attacks, and yields per plant. Data obtained from observations were analyzed using variance analysis (ANOVA) with a level of 5%. If there is a real effect, then it will be followed by a 5% BNJ test, for the yields are using student t test for the analysis and for the qualitative character are compared with the last research about selection. The results showed that the intensity of the attack has the highest intensity in the control treatment of 0 ml / L, and the intensity of the attack has the lowest intensity in the treatment of 6 ml / L, so the test genotype did not have resistance to pest infestation that can be classified as susceptible and need to do controlling such as pesticide applications. Quantitative characteristics of plant height, stem diameter, leaf width, number of flowers, and yields per plant showed that the administration of clove oil extract with several concentrations affected quantitative characters, of which the most optimal character was 4 ml / L compared to 6 ml / L, due to concentration 6 ml / L resulted in poisoning of chilli plants starting at 55 DST until they finally begun to die at the age of 135HST. From the qualitative characters including stem color, leaf shape, leaf color, flower color, fruit shape, and fruit color indicate that the absence of genotypic resistance caused by qualitative characters due to the attack on each treatment is relatively uniform. The administration of clove oil extract also did not affect the qualitative character of the genotype observed.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/927/052000965
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.6 Animal pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 10 Aug 2020 07:57
Last Modified: 28 Oct 2021 01:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179183
[thumbnail of ANGGA AJI PRAMONO (2).pdf]
Preview
Text
ANGGA AJI PRAMONO (2).pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item