Bramastyo, Doni (2019) Karakterisasi Dan Evaluasi Kualitas Polong Pada 21 Galur Kecipir (Psophocarpus Tetragonobolus L.) Berdasarkan Preferensi Konsumen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) merupan salah satu tanaman yang masih termasuk dalam famili Fabaceae yang memiliki banyak manfaat (multifungsi). Polong tanaman kecipir memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik bagi tubuh yaitu dalam 100 gram polong segar kecipir mengandung 7,9 g karbohidrat, 4,3 g protein dan 3,1 g serat. Polong tanaman kecipir merupakan bagian yang sangat unik. Hal ini dikarenakan polong yang terlambat untuk dipanen akan mengalami peningkatan jumlah serat yang menyebabkan penurunan kualitas dari polong segar. Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena kualitas yang buruk akan menurunkan minat konsumen terhadap suatu produk. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian yang bertujuan untuk mengkarakterisasi dan mengevaluasi kualitas galur-galur kecipir sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan preferensi atau permintaan dari konsumen. Penelitian dilakukan dengan dua metode yaitu pembagian lembar pertanyaan atau kuesioner dan penelitian lapang. Pembagian kuesioner dilakukan kepada 60 responden yang dipilih secara acak di kawasan Kota Malang. Pengolahan data hasil suvei dilakukan dengan menggunakan uji statistik nonparameterik atau Cochran. Penelitian lapang akan dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Ngadirejo, Kota Batu, Malang, Provinsi Jawa Timur yang berlangsung dari bulan November 2017 sampai dengan September 2018. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 21 perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 63 satuan percobaan. Variabel yang digunakan dalam proses pengamatan terbagi menadi dua yaitu kuantitatif yang terdiri dari jumlah polong pertanaman, bobot polong per tanaman, panjang polong, waktu munculnya bunga dan tingkat kekerasan polong. Variabel pengamatan kualititf ang terdiri dari bentuk, warna dan uji sensori. Analisis statistika yang digunakan adalah analisis ragam (ANOVA) dengan model rancangan acak kelompok. Apabila hasil dari sidik ragam menunjukkan pengaruh yang nyata pada taraf α = 5%, maka uji statistik dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakter yang diinginkan oleh para konsumen adalah polong dengan rasa yang memiliki rasa agak manis, memiliki tingkat kekerasan yang renyah dan tingkat kematangan yang tergolong muda. Berdasarkan hasil tersebut kemudian dicocokkan dengan sifat kualitatif dari dua puluh satu galur yang diujikan dilapang. Sehingga didapatkan bahwa terdapat satu galur yang memenuhi ketiga kriteria tersebut adalah galur PTL 2.1. Selain galurii tersebut, galur lain yang hanya memenuhi dua karakter yang diinginkan oleh para konsumen adalah UB 1.1, DJB 2, DJB 1, NSM 2.1 dan MDM 1.2. Pengujian dua puluh satu galur kecipir pada parameter kuantitatif memberikan hasil yang berbeda nyata antar setiap galur. Parameter kuantitif dapat digunakan sebagai data pendukung dalam penyeleksian galur potensial. Galur PTL 2.1, MML 1.4, PLB 1.1 dan MNN 1.1 dapat dipertimbakan karena memiliki kelebihan dapat dipanen dalam kurun waktu yang tergolong cepat yaitu kurang dari seratus hari. Sedangkan parameter lain yang dapat digunakan sebagai pertimbangan adalah jumlah polong pertanaman. Galur dengan rata-rata jumlah polong terbesar adalah galur MML 1.4, PLB 1.1, UB 1.2, KPJ 1.1.1 dan KePM 1.2.3 dengan rata-rata polong yang dapat dipanen sebenyak 40 polong.
English Abstract
Winged bean (Psophocarpus tetragonolobus L.) is one of the plants that are still included in the family Fabaceae that has many benefits (multifunction). The pod of winged bean plants has a good enough nutrient content for the body that is in 100 grams of fresh pods of the winged bean contains 7.9 g carbohydrates, 4.3 g protein and 3.1 g of fiber. Phenology is the study of the development of plants that are influenced by environmental factors. Knowledge of the phases is necessary, especially in the generative phase. The pod of the winged bean crop is very unique. This is because the pods that are late to harvest will experience an increase in the amount of fiber that causes the decreasing in the quality of fresh pods. The product quality is one very important factor because poor quality will reduce the interest of consumers to a product. Research is focused to characterize and evaluate the quality of winged bean strains that can be developed by the preferences or demand from consumers. Research carried out by two methods of dividing the questionnaire and research field. Distribution of the questionnaire conducted to 60 respondents was chosen randomly in the city of Malang. Data processing survey results conducted by using statistical test nonparametric or Cochran test. Field research will be conducted in Dadaprejo village, Ngadirejo sub-district, Batu, Malang, East Java Province which lasted from November 2017 until September 2018. The experiment design was Randomized Block Design (RBD) with 21 treatment and be repeated three times so there are 63 experimental units. The variables used in the observation process are divided into two, quantitative variables consisting of the number of crop pods, pod weight per plant, pod length, time of flower appearance and pod hardness level. Qualitative variables consisting of shapes, colors and sensory tests. Statistical analysis used was analysis of variance (ANOVA) with randomized block design models. If the result of variance showed a significant effect on the level of α = 5%, then the statistical test is continued wit the DMRT test. The results showed that the character desired by consumers is pods with a taste that has a rather sweet taste, has a crisp level of violence and a relatively young level of maturity. based on these results can be matched with qualitative character twenty-one strain of winged beans from a field experiment. So it was found that there was one line that met the three criteria was PTL 2.1. In addition to these stains, other strains that only meet the two characters desired by consumers are UB 1.1, DJB 2, DJB 1, NSM 2.1 and MDM 1.2. A quantitative test of the twenty-one strain ofiv winged bean has a significantly different result between each strain. A quantitative parameter can be used as supporting data in the selection of potential strains. PTL 2.1, MML 1.4, PLB 1.1 and MNN 1.1 strain can be considered because they have the advantage of being able to be harvested in a relatively fast period of fewer than one hundred days. The other parameters that can be used are the number of crop pods. Strain with the largest number of pods is MML 1.4, PLB 1.1, UB 1.2, KPJ 1.1.1 and KePM 1.2.3 with an average of 40 pods that can be a harvest.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2019/886/052000893 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.6 Edible garden fruits and seeds > 635.65 Garden legumes > 635.656 Peas |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 02 Oct 2020 02:21 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 06:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179026 |
Preview |
Text
DONI BRAMASTYO (2).pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |