Analisis Proses Pembingkaian (Framing Process) Gerakan Forum Juang Tamansari Bandung Dalam Menolak Pembangunan Rumah Deret Tamansari Kota Bandung (2017-September 2019)

Limbong, Eslina (2019) Analisis Proses Pembingkaian (Framing Process) Gerakan Forum Juang Tamansari Bandung Dalam Menolak Pembangunan Rumah Deret Tamansari Kota Bandung (2017-September 2019). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pertumbuhan populasi penduduk di kawasan perkotaan yang tidak seimbang dengan rencana pembangunan kota, maka muncullah aktivitas perkotaan yang heterogen serta permukiman-permukiman kumuh. Melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan slogan 100-0-100, pemerintah berupaya mengentaskan permukiman kumuh di seluruh Indonesia yang dibebankan kepada Dinas Perumahan di daerah-daerah. Maka di Kota Bandung sendiri muncullah kebijakan Pembangunan Rumah Deret yang tidak disepakati oleh sebagian dari warga yang terdampak. Oleh karena hal tersebut, terjadi resistensi dari warga yang menolak dengan membentuk sebuah Forum yang dinamakan Forum Juang Tamansari Bandung.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan konsep Gerakan sosial baru melalui perspektif proses pembingkaian Gerakan Forum Juang Tamansari Bandung dalam menolak pembangunan Rumah Deret Tamansari Kota Bandung. Adapun proses pembingkaian menurut Benford dan Snow dibagi menjadi tiga yakni Diagnostic Framing, Prognostic Framing dan Motivational Framing. Kemudian juga penelitian ini menganalisis tentang kredibilitas dari proses pembingkaian gerakan Forum Juang Tamansari Bandung yang dilihat dari kredibilitas konsistensi, empiris, dan inisiator, kejelasan sentralitas, kedekatan dengan pengalaman dan keselarasan naratif. Hal ini diperlukan guna menganalisis efektivitas dari proses pembingkaian gerakan Forum Juang Tamansari Bandung dalam memobilisasi gerakan ini.

English Abstract

Population growth in urban areas that is not balanced with city development plans, then emerged heterogeneous urban activities and slums. Through the City without Slums (KOTAKU) program by the Ministry of Public Works and Public Housing with the slogan 100-0-100, the government is trying to alleviate slums throughout Indonesia that are borne by the Department of Housing in the regions. So, in Bandung came Rumah Deret policy which was not agreed upon by some of the affected residents. Because of this, there was resistance from residents who refused by forming a Forum called Forum Juang Tamansari Bandung. This research is a descriptive qualitative research that uses the concept of a new social movement through the perspective of the framing process of the Forum Juang Tamansari Bandung Movement in rejecting the construction of Rumah Deret.The framing process according to Benford and Snow is divided into three namely Diagnostic Framing, Prognostic Framing and Motivational Framing. Then this study also analyzed the credibility of the Bandung Fighting Forum Tamansari Movement framing process which was seen from the credibility of consistency, empiricity, and initiators, clarity of centrality, closeness to experience and narrative harmony. This is needed to analyze the effectiveness of the Bandung Castle Fighting Forum movement framing process in mobilizing this movement

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/1200/052001948
Uncontrolled Keywords: Kebijakan Rumah Deret, Gerakan sosial baru, Proses Pembingkaian- Rumah Deret Policy, New Sosial Movement, Framing Process- Rumah Deret Policy, New Sosial Movement, Framing Process
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.14 Development > 307.141 6 Urban development
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: Agus Wicaksono
Date Deposited: 10 Aug 2020 07:33
Last Modified: 04 Jul 2022 02:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/178732
[thumbnail of Eslina Limbong.pdf] Text
Eslina Limbong.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item