Pengaruhpenggunaan Alat Injeksi Hidrogen Peroksida (H2o2) Terhadap Oksigen Dalam Air Dan Tingkat Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Usia 31-60 Hari Pada Budidaya Intensif

Fawwaz, Muhammad Dzulfaqor Taajuddin (2019) Pengaruhpenggunaan Alat Injeksi Hidrogen Peroksida (H2o2) Terhadap Oksigen Dalam Air Dan Tingkat Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Usia 31-60 Hari Pada Budidaya Intensif. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam produksi udang vaname dengan sistem budidaya intensif dapat menghasilkan panen yang relatif lebih baik pada fluktuasi kualitas air yang tinggi. Parameter kualitas air tersebut meliputi oksigen terlarut (DO), pH, salinitas, suhu, kecerahan, nitrit, nitrat, dan amonia. Salah satu faktor penyebab terjadinya penurunan kualitas air yaitu oksigen terlarut (DO). Secara fisiologis udang membutuhkan oksigen dalam hidupnya, sehingga berkurangnya DO akan mendorong peluang kegagalan budidaya udang semakin besar. Ada beberapa cara untuk menopang kebutuhan oksigen terlarut (DO) dalam tambak selain pemberian kincir, yaitu dengan cara menginjeksi hidrogen peroksida (H2O2) kedalam air dan nantinya akan menghasilkan oksigen yang dapat mensuplai kadar oksigen dalam tambak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat injeksi hidrogen peroksida (H2O2) terhadap pertumbuhan udang vaname (L. vannamei) pada budidaya tambak intensif di Unit Pelaksana Teknis Perikanan Air Payau dan Laut (UPT PAPL) Probolinggo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksperimental. Parameter utama yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan panjang udang pada usia 31-60 hari, ABW, ADG, SR, dan FCR. Pada lokasi pengambilan sampel terdapat 2 tambak, yaitu tambak kontrol dan tambak perlakuan. Pada tambak kontrol dilengkapi dengan 3 kincir, dan pada tambak perlakuan dilengkapi dengan 2 kincir dan alat injeksi H2O2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan alat injeksi H2O2 tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang udang hingga waktu masa panen (Kontrol 9,87 cm; Perlakuan 10,33 cm), dengan diperkuat oleh uji yang dilakukan yaitu T-3.38185677, untuk ABW perlakuan juga tidak memberikan hasil yang berbeda nyata hingga masa panen (Kontrol 7,21 gr; Perlakuan 9,89 gr) dengan diperkuat oleh uji T-21.09081359. Sedangkan untuk ADG perlakuan yang diberikan juga tidak memberikan hasil yang signifikan atau berbeda nyata hingga masa panen (Kontrol 0,2 gr; Perlakuan 0,274 gr) dengan diperkuat oleh uji yang dilakukan yaitu T-1.28633889. Parameter FCR memperoleh hasil sebesar (Kontrol 3,8; Perlakuan 3,5), dan SR (Kontrol 24%; Perlakuan 26%). Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan bahwa untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut secara detail mengenai dosis hidrogen peroksida (H2O2) supaya mengetahui pengaruh pertumbuhan udang vaname dengan alat yang digunakan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Penggunaan alat injeksi hydrogen peroksida (H2O2) dalam budidaya udang vaname sangatah dibutuhkan, karena fungsi utamanya untuk menambahkan DO dalam perairan dan fungsi lainnya yaitu sebagai desinfektan patogen yang menyebabkan kerugian dalam budidaya.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/1093/052000093
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.5 Crustacean fisheries
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 10 Oct 2020 22:02
Last Modified: 10 Oct 2020 22:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177834
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item