Widyaningsih, Indah (2019) Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Manggis Terhadap Perbaikan Jaringan Paru Pada Tikus Tuberkulosis Yang Diberi Inh Dengan Indikator Il 10, Tnfα, Mda, Jumlah Koloni. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang ditemukan umumnya di negara-negara tropis dan masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri inraseluler didalam makrofag dan mempunyai kemampuan untuk menghindari antibiotik dan mengubah respon imunologi dari makrofag. Interleukin 10 (IL10) merupakan sitokin yang berfungsi menjaga keseimbangan sitokin inflamasi. Tumour necrosis faktor α (TNFα) mempunyai peran sebagai kontrol terhadap infeksi, merangsang migrasi sel imun ketempat infeksi, kontribusi terhadap pembentukan granuloma, serta berperan terhadap kerusakan jaringan paru jika kadarnya terlalu tinggi. Respon awal kekebalan bawaan inang adalah produksi Reactive Oxygen Species (ROS) sebagai reaksi terhadap mikroba patogen. Ketidakseimbangan antara produksi ROS dan kapasitas antioksidan menyebabkan keadaan stres oksidatif. Produksi ROS yang berlebihan menyebabkan peroksidasi lipid terutama mempengaruhi fosfolipid yang mengandung polyunsaturated fatty acid (PUFA) sehingga menghasilkan malondialdehyde (MDA). Manggis adalah tanaman obat herbal asli dari Indonesia yang mengandung xanton, flavonoid dan phenol, tanin . Xanton yang terdapat didalam kulit manggis terdiri dari α mangosten, β mangosten dan ϒ mangosten yang mempunyai cincin aromatik yang komplek yang dapat menghambat proses reduksi dan oksidasi dalam metabolisme bakteri . Ekstrak etanolik kulit manggis dapat sebagai antioksidan, antiinflamasi, anti kanker dan antibakteri Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol kulit manggis terhadap skor perbaikan jaringan paru tikus yang diinfeksikan M.tuberculosis H37 Rv yang diberi INH dengan indikator IL 10, TNFα, MDA dan jumlah koloni pada jaringan paru tikus wistar jantan. Penelitian ini mencoba untuk melihat apakah ekstrak kulit manggis dapat digunakan pada terapi penunjang /adjuvant Penelitian observasional ini telah mendapat pernyataan kelaikan etik dari Komite Etik Peneltian Kesehatan (KEPK) FK UWKS No. 10198/SLE/FK/UWKS/ 2017 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group menggunakan tikus putih jenis (Ratus Novergicus) sejumlah 32 ekor tikus dengan berat badan 100 gram – 200 gram usia 8 – 12 minggu dengan replikasi empat kali. Tikus diinfeksikan dengan M.tuberculosis H37Rv secara intratrakea dengan dosis 106 / ml sebanyak 100 μl. Pada hari ke 15, dua ekor tikus dikorbankan untuk melihat adanya infeksi M. tuberculosis pada hewan coba. Tikus sejumlah 30 ekor dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok pertama adalah tikus yang diinfeksikan dengan M. tuberculosis H37 Rv tanpa diberi INH dan ekstrak kulit manggis(K1). Kelompok kedua yaitu tikus yang diinfeksikan M. tuberculosis H37Rv dan diberikan yang diberi INH dosis 300mg/kgbb/hari(K2). Kelompok ketiga adalah tikus diinfeksikan M. tuberculosis H37Rv diberi INH 300mg/kgbb/hari serta ditambahkan ekstrak etanol kulit manggis 100 mg/kgbb/har (P1). Kelompok keempat adalah tikus yang diinfeksikan M. tuberculosis H37Rv diberi INH 300mg/kgbb/hari dan ditambahakan ekstrak kuit manggis 200 mg/kgbb/hari (P2). Kelompok kelima adalah tikus yang diinfeksikan M. tuberculosis H37Rv diberi INH 300 mg/kgbb/hari dan ditambahkan ekstrak kulit manggis 300 mg/kgbb/hari(P3). Kelompok keenam tikus yang diinfeksikan M.tuberculosis H37Rv diberi INH 300 mg/kgbb/hari dan ditambahkan ekstrak kulit manggis 400mg/kgbb/hari(P4). Pemberian INH dan Ekstrak kulit manggis secara sonde selama 4 minggu. Pada akhir minggu keempat diambil jaringan parunya. Paru kanan xiii untuk pemeriksaan IL 10, TNFα, MDA dengan metode ELISA, untuk menghitung jumah koloni dengan menggunakan media Middlebrook 7H10. Paru kiri dibuat slide histologi lalu dicat dengan pewarnaan hematoksilin eosin untuk diamati alveolus, bronkiolus, vaskuler dan granuloma dengan menggunakan mikroskop cahaya Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak etanol kulit manggis pada tikus yang diinfeksi M. tuberculosis yang diberi INH terjadi penurunan kerusakan jaringan paru, penurunan kadar IL10, TNF α dan MDA pada dosis ekstrak etanol kulit manggis 200mg/kgbb/hari. Pada pemeriksaan jumlah koloni tidak ada pertumbuhan M. tuberculosis H37Rv pada dosis 200mg, 300mg dan 400mg/kgbb/hari Pada uji statistik pengaruh ekstrak kulit manggis terhadap perbaikan jaringan dengan paru dilakukan uji Kruskal Wallis maka didapatkan didapatkan p=0.032 ( < α = 0.05. Uji statistik IL 10 dengan uji ANOVA didapatkan didapatkan p=0,000 ( < α = 0,005) . Uji statistik kadar TNF α didapatkan dilakukan uji ANOVA didapatkan p = 0,000 ( < α = 0,05) . Uji statistik kadar MDA dengan uji ANOVA didapatkan p=0.000 (< α = 0.05). Pada uji statistik jumlah koloni dilakukan uji Kruskal Wallis didapatkan p = 0,000 ( < α = 0,05) Pada penelitian ini skor kerusakan jaringan paru, kadar IL10, TNFα dan MDA terjadi penurunan pada dosis 200mg/kgbb/hari, sedangkan pada dosis 100m/kgbb/hari didapatkan hasil yang lebih tinggi hal ini kemungkinan disebabkan zat aktif didalam ekstrak tidak cukup untuk menurunkan sitokin tersebut, sedangkan pada kadar 300mg dan 400mg didapatkan hasil yang lebih tinggi hal ini kemungkinan disebabkan zat aktif yang terkandung didalam ekstrak dan INH akan saling sinergi untuk meningkatkan kadar sitokin yang mengakibatkan peningkatan kerusakan jaringan paru Indikator jumlah koloni Mycobacterium tuberculosis menunjukkan hasil tidak adanya pertumbuhan pada dosis 200mg, 300mg dan 400mg, kemungkinan disebabkan efek dari INH dan ekstrak yang dapat melisiskan dinding Mycobacterium tuberculosis, sehingga bakteri tidak tumbuh, pada dosis 100mg masih ada pertumbuhan bakteri hal ini kemungkinan disebabkan zat aktif pada ekstrak dapat mengurangi potensi INH untuk menghambat Mycobacterium tuberculosis Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak etanol kulit manggis pada tikus tuberkulosis yang diberi INH mempunyai kemampuan untuk menurunkan kerusakan jaringan paru, IL10, TNFα, MDA dan jumlah koloni pada dosis 200mg.kgbb/hari dan dapat digunakan sebagai terapi adjuvant
English Abstract
Tuberculosis is an infectious disease found generally in tropical countries and is still a health problem in the world. Mycobacterium tuberculosis is an inracellular bacteria in macrophages and has the ability to avoid antibiotics and change the immunologicalresponse of macrophages. Interleukin 10 (IL10) is a cytokine that functions to maintain the balance of inflammatory cytokines. Factor necrosis factor α (TNFα) has a role as a control of infection, stimulates migration of immune cells to infections, contributes to granuloma formation, and plays a role in lung tissue damage if the levels are too high. The initial response to host innate immunity is the production of Reactive Oxygen Species (ROS) as a reaction to pathogenic microbes. The imbalance between ROS production and antioxidant capacity causes oxidative stress conditions. Excessive production of ROS causes lipid peroxidation to mainly affect phospholipids containing polyunsaturated fatty acids (PUFA) to produce malondialdehyde (MDA). Mangosteen is an herbal medicinal plant native to Indonesia that contains xanton, flavonoids and phenols, tannins. Xanton contained in the mangosteen peel consists of α mangosten, β mangosten and ϒ mangosten which have complex aromatic rings which can inhibit the reduction and oxidation processes in bacterial metabolism. Ethanolic extract of mangosteen peel can be an antioxidant, anti-inflammatory, anti-cancer and antibacterial The purpose of this study was to determine the effect of mangosteen peel ethanol extract on the improvement of rat lung tissue infected with Mycobacterium tuberculosis H37 Rv given INH with indicators IL 10, TNFα, MDA and the number of colonies in the lung tissue of male wistar rats. This research tries to see whether mangosteen peel extract can be used in supporting / adjuvant therapy This observational study has received a statement of ethical conduct from the Health Research Ethics Committee (KEPK) FK UWKS No. 10198 / SLE / FK / UWKS / 2017 Research Methods This study was a laboratory experimental study with a post-test only control group study design using a type of white mouse (Ratus Novergicus) with a body weight of 100 grams - 200 grams aged 8-12 weeks with replication four times. Mice were infected with M.tuberculosis H37Rv intratrakea with a dose of 106 / ml as much as 100 μl. On day 15, two rat rats were sacrificed to see the presence of Mycobacterium tuberculosis infection in experimental animals. 30 mice were divided into 6 groups. , The first group is mice infected with Mycobacterium tuberculosis H37 Rv without being given INH and mangosteen peel extract (K1). The second group was mice infected with Mycobacterium tuberculosis H37Rv and given those given INH at a dose of 300mg / kgbb / day (K2). The third group was rats infected with Mycobacterium tuberculosis H37Rv given INH 300 mg / kg body weight / day and added ethanol extract of mangosteen peel 100 mg / kg / day (P1). The fourth group was mice infected with Mycobacterium tuberculosis H37Rv given INH 300 mg / kg body weight / day and added mangosteen whistle extract 200 mg / kg / day (P2). The fifth group was mice infected with Mycobacterium tuberculosis H37Rv given INH 300 mg / kg body weight / day and added mangosteen peel extract 300 mg / kg body weight / day (P3). The sixth group of mice infected with Mycobacterium tuberculosis H37Rv were given INH 300 mg / kg / day and added mangosteen peel extract 400mg / kgbb / day (P4). Giving INH and mangosteen peel extract in a sonde for 4 weeks. At the end of the fourth week the parental tissue is taken. The right lung for examination of IL 10, TNFα, MDA using the ELISA method, to calculate the number of colonies using Middlebrook 7H10 media. The left lung is made histological slides and then painted with hematoxylin eosin staining to be observed for alveoli, bronchioles, vascular and granuloma using a light microscope The results showed that the administration of ethanol extract of mangosteen peel in mice infected with Mycobacterium tuberculosis given INH decreased lung tissue damage, decreased levels of IL10, TNF α and MDA at 200mg / kgbb / day doses of mangosteen ethanol extract. On examination of the number of colonies there was no growth of Mycobacterium tuberculosis H37Rv at doses of 200mg, 300mg and 400mg / kgbb / day xv In the statistical test the effect of mangosteen peel extract on tissue repair with the lungs was carried out by the Kruskal Wallis test. It was found that p = 0.032 (<α = 0.05. The statistical test for IL 10 with the ANOVA test was obtained p = 0,000 (<α = 0.005). TNF α was obtained by ANOVA test obtained p = 0,000 (<α = 0.05). Statistical test of MDA levels with ANOVA test obtained p = 0.000 (<α = 0.05). In the statistical test the number of colonies was carried out by Kruskal Wallis test obtained p = 0,000 (<α = 0.05) In this study the score of lung tissue damage, IL10, TNFα and MDA levels decreased
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DIS/616.24/WID/p/2019/041910686 |
Uncontrolled Keywords: | LUNGS - DISEASES, OBSTRUCTIVE |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.2 Diseases of respiratory system > 616.24 Diseases of Lungs / Lungs--Diseases |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 20 Dec 2019 02:24 |
Last Modified: | 13 Apr 2020 09:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177209 |
Actions (login required)
View Item |