Nikmah, Alfita Umrotu (2019) Implementasi Kebijakan Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Pada SMKN 5 Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Implementasi kebijakan Revitalisasi SMK merupakan kebijakan yang tertuang dalam Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang “Revitalisasi SMK Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia”. Terdapat 4 poin yang menjadi fokus Revitalisasi SMK yaitu Revitalisasi Kurikulum, Revitalisasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan terutama guru, kerja sama, revitalisasi kualitas lulusan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Kota Malang, sedangkan situsnya berada di SMKN 5 Malang. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan instrument penelitiannya adalah peneliti sendiri, dan beberapa alat penunjang lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi kebijakan Revitalisasi SMK di SMKN 5 Malang dilihat melalui beberapa variabel yaitu: 1. Ukuran-ukuran dasar dan tujuan kebijakan revitalisasi pada pelaksanaannya tidak ada kesulitan dalam mengidentifikasi kinerja, program yang dibuat telah jelas dan spesifik. 2. Sumbersumber kebijakan di SMKN 5 Malang sudah berjalan dengan baik. 3. Komunikasi yang dilakukan lebih mengutamakan koordinasi melalui teknologi yang bernama MAJESTIK. 4. Karakteristik SMKN 5 Malang sudah baik dilihat dari sisi kompetensi dan jaringan kerjasama dengan pihak industri yang berskala nasional. 5. Kondisi lingkungan sosial dan ekonomi mendapat banyak pengaruh positif. 6.Kecenderungankecenderungan pelaksana di sekolah secara pemahaman dan pengetahuan terkait kebijakan masih kurang, serta secara sikap implementor yaitu siswa cenderung memberikan penolakan terhadap pelaksanaan kebijakan revitalisasi. Selain itu faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kebijakan yakni SDM merupakan faktor pendukung utama di lingkungan internal. Ditemukan 4 faktor yang menjadi penghambat jalannya kebijakan yaitu 1. Guru di sekolah yang masih kurang paham dengan sistem teknologi, 2. Keterpaduan kerjasama antar tim yang belum maksimal, 3. Bantuan pemerintah yang belum menyuluruh pada semua jurusan, 4. Kerjasama dengan pihak industri yang disebabkan karena orientasi kerja pihak sekolah dengan pihak industri yang berbeda.
English Abstract
Implementation of Vocational Revitalization policy is a policy contained in Presidential Instruction (Inpres) Number 9 of 2016 concerning "Revitalization of Vocational Schools in Order to Improve the Quality and Competitiveness of Indonesian HR". There are 4 points that are the focus of Vocational Revitalization, namely Revitalization of the Curriculum, Revitalization of Educators and Education Personnel especially teachers, cooperation, revitalizing the quality of graduates. This study uses a descriptive type of research with a qualitative approach located in Malang City, while the site is in SMKN 5 Malang. The data sources used are primary and secondary data sources. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. While the research instruments are the researchers themselves, and several other supporting tools. The results showed that the implementation of the Vocational Revitalization policy in Malang Vocational High School 5 was seen through several variables, namely: 1. The basic measures and objectives of the revitalization policy had no difficulties in identifying performance, the programs made were clear and specific. 2. The policy sources at SMK 5 Malang have been going well. 3. Communication conducted prioritizes coordination through technology called MAJESTIK. 4. Characteristics of Vocational High School 5 Malang have been seen in terms of competence and networking with national scale industry. 5. Social and economic environmental conditions have many positive influences. 6. Implementing trends in schools in terms of understanding and knowledge related to policies are still lacking, and in the attitude of implementors, students tend to reject the implementation of revitalization policies. In addition, supporting factors and obstacles to the implementation of policies, namely HR are the main supporting factors in the internal environment. Four factors were found to be the obstacles to the policy, namely: 1. Teachers in schools that still lack understanding of the technology system, 2. Integration of cooperation between teams that are not maximized, 3. Government assistance that has not been provided to all departments, 4. Collaboration with industry parties caused by the work orientation of the school with different industry parties.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FIA/2019/636/051909502 |
| Uncontrolled Keywords: | Implementasi, Kebijakan Revitalisasi, SMKN 5 Malang-Implementation, Revitalization Policy, SMKN 5 Malang |
| Subjects: | 300 Social sciences > 353 Specific fields of public administration > 353.8 Public administration of agencies supporting and controlling education |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 05 Aug 2020 07:59 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 03:56 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177081 |
Preview |
Text
Alfita Umrotu Nikmah.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |