Pamungkas, Ayu Mustika (2019) Perlindungan Hukum Atas Magic Dalam Perspektif Hukum Hak Cipta Di Indonesia. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada Penelitian tesis ini, peneliti mengangkan permasalah mengenai perlindungan hukum atas magic dalam perspektif hak cipta, yang mana pengaturan hak cipta saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta tidak secara jelas mengatur perlindungan pada karya di bidang magic, magic merupakan salah satu pertunjukan seni yang memiliki nilai ekonomi tinggi di dalamnya sangat dijaga dan butuh pengorbanan ketika magic diciptakan, namun perlindungan dibatasi atas adanya pengkategorian ciptaan yang diatur pada pasal 40, sedangkan trik magic yang bersifat rahasia itu juga tidak dapat dilindungi karena ide dan metode bukan termasuk jenis ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta. Oleh sebab itu dibutuhkannya rekonsepsi perlindungan agar perlindungan atas magic dapat fokus dan tepat sasaran. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti mengangkat rumusan masalah sebagai berikut : (1) bagaimana rekonsepsi perlindungan hukum atas magic dalam perspektif hukum hak cipta? (2) bagaimana perlindungan hukum atas magic terhadap terkait tindakan pemaparan magic tricks? Penelitian tesis ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendakatan conceptual approach, statue approach, dan comparative approach. Berdasarkan metode yang digunakan peneliti untuk mencari jawaban permasalahan sebagai berikut : (1) Perlindungan hukum terhadap magic dari Indonesia dan Amerika Serikat sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Maka dari hal itu perlunya engkonsean ulang terhadap perlindungan atas magic dalam perspektif hukum hak cipta mengingat magic merupakan salah satu seni dalam bentuk perutunjukan yang patut dilindungi. Upaya perlindungan di bagi menjadi dua yaitu upaya preventif dan represif. Untuk upaya perlindungan preventif ialah perlunya terlebih dahulu harus membedakan karya magic dalam golongan common magic atau professional magic, tujuanya untuk memastikan sifat orisinil yang harus dimiliki oleh suatu ciptaan. Kedua, pemberlakukan Limited Protection Variety Arts, ketiga penulisan skrip, keempat pendaftaran. Perlindungan Represif, pertama pengkategorian ciptaan atas magic sebagai karya di bidang Pantomim, kedua hak eksklusif berhak di dapatkan pencipta atau pemegang hak cipta atas hak ekonomi dan hak moral. Ketiga dilakukannya substantial similarity test atas magic jika terjadi sengketa hak cipta. (2) Perlindungan magic terkait tindakan pemaparan trik, dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dalam perspektif hukum rahasia dagang ( Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000), namun perlindungan rahasia dagang ini terbatas pada tindakan reverse engineering (rekayasa terbalik) atas magic tricks. Sedangkan dalam perspektif hak cipta magic tricks tidak dilindungi secara tersendiri (individual) namun magic tricks dilindungi dengan bentuk nyatanya yaitu magic performance dan magic tricks merupakan salah satu unsur dari hal itu. Dari hal tersebut hukum hak cipta dapat melindungi dengan melakukan penerapan pasal 5 huruf e Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta terkait “Dalam hal mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi, mutilasi, modifikasi atau hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau reputasinya”, dari hal ini tindakan pemaparan dapat dibuktikan sebagai tindaka yang menciderai aspek entertaining suatu magic performance, aspek ekonomi dari pencipta, dan aspek respecting kepada pencipta atas ciptaan yang dilahirkannya
English Abstract
On this research, the researcher considers the problem of legal protection of magic in the perspective of copyright, in which the current copyright regulation stipulated in Law No. 28 of 2014 (Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014) concerning Copyright does not clearly regulated the protection of works in the field of magic, magic is one of the performing arts that has high economic value in it is very guarded and requires sacrifice when magic is created, but protection is limited to the creation of categories arranged in article 40, while the secret magic tricks cannot be protected because of ideas or methods not including the type of work that is protected by copyright. Therefore, a reconciliation is needed so that the protection of magic can be focused and on target. Based on these explanations, the researchers raised the formulation of the problem as follows: (1) how is the reconception of legal protection for magic in the perspective of copyright law? (2) how is the legal protection of magic related to exposure to magic tricks? This thesis study uses a normative juridical method with the method of approaching the conceptual approach, statue approach, and comparative approach. Based on the method used by researchers to find answers to problems as follows: (1) Legal protection against magic from Indonesia and the United States both have advantages and disadvantages. So from that, the need to re-protect the protection of magic in the perspective of copyright law, considering that magic is one of the arts in the form of shows that should be protected. Protection measures are divided into two, namely preventive and repressive efforts. For preventive protection efforts, it is necessary to first distinguish between magic works in the common category of magic or professional magic, the aim of which is to ensure the original nature of a creation. Second, the implementation of Limited Protection Variety Arts, the third writing script, the fourth registration. Repressive protection, firstly categorizing creations as works in the pantomime field, both exclusive rights are entitled to be obtained by the creator or copyright holder for economic rights and moral rights. The third conducts a similar similarity test for magic in the event of a copyright dispute. . (2) Protection of magic related to trick exposure can be done in two ways, first in the perspective of trade secret law (Law Number 30 of 2000), but the protection of trade secrets is limited to the reverse engineering of magic tricks. Whereas in the perspective of the magic tricks copyright is not protected individually (individual) but the magic tricks are protected by their actual form, namely magic performance and magic tricks are one of the elements of that. From this, copyright law can protect by implementing the article 5 letter e of Law Number 28 of 2014 concerning Copyright related to "In the case of defending its rights in the event of distortion, mutilation, modification or something that is detrimental to self-respect or reputation", from this, the act of exposure can be proven as an act that injures the entertaining aspect of a performance magic, the economic aspects of the creator, and aspects respecting the creator for the creation he has created.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/346.048 2/PAM/p/2019/041906620 |
| Uncontrolled Keywords: | COPYRIGHT |
| Subjects: | 300 Social sciences > 346 Private law > 346.04 Property > 346.048 Intangible property > 346.048 2 Copyright |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 17 Dec 2019 06:49 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 06:50 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177056 |
Preview |
Text
Ayu Mustika Pamungkas (2).pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |