Heat Tolerance Coefficient Dan Sweating Rate Pada Bangsa Sapi Peranakan Ongole Dan Persilangan Dengan Limousin (LIMPO) Di RPH Gadang, Kota Malang

Sufyan, Imam Bakhtiar (2019) Heat Tolerance Coefficient Dan Sweating Rate Pada Bangsa Sapi Peranakan Ongole Dan Persilangan Dengan Limousin (LIMPO) Di RPH Gadang, Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Konsumsi daging sapi di Indonesia setiap tahun selalu meningkat, berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, kemampuan penyediaannya lebih rendah dari pada permintaan, akibatnya impor bakalan dan daging terus menunjukkan jumlah yang makin meningkat. Dalam mengurangi kesenjangan ini, dilakukan berbagai upaya yang diharapkan memberikan solusi, diantaranya perkawinan silang sapi lokal Indonesia dan sapi unggul import, dengan tujuan mampu menghasilkan keturunan dengan kualitas yang baik. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbedaan HTC dan Sweating rate pada bangsa sapi tersebut. Sweating rate merupakan tingkat laju perkeringatan, sedangkan HTC yang berarti ketahanan ternak terhadap lingkungan panas sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai HTC dan sweating rate antara sapi PO dengan persilangan limousine (Limpo) Penelitian dilakukan di RPH Gadang, Kota Malang. Pelaksanaan penelitian Mei - Juli 2018 dengan metode survei lapang. Pengamatan sweating rate (kecepatan perkeringatan) dilakukan pada 20 ekor sapi, yaitu 10 ekor (jantan) PO dan 10 ekor Limpo (jantan), sedang pengamatan HTC dilakukan pada 20 ekor sapi, yaitu 10 ekor sapi PO (jantan) dan 10 ekor sapi Limpo (jantan), dengan rataan umur masing masing kurang lebih 2 tahun dan bobot badan 300 kg. Variabel yang diamati berupa, suhu tubuh sapi yang diukur melalui suhu rektal dengan menggunakan thermometer klinis, frekuensi pernafasan dihitung menggunakan hand tally counter dan sweating rate dengan mengamati waktu perubahan CCD 10% (Cobalt Chloride Disc) dari warna biru berubah ke warna semula (merah muda). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji student-t (uji t) tidak berpasangan. Berdasarkan hasil analisa statistik didapatkan bahwa perbedaan bangsa sapi menghasilkan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap suhu rektal (38,9oC dan 39,6oC) dan frekuensi pernafasan (27,8 dan 27,3 kali/menit), masing masing berurutan pada sapi PO dan Limpo. Perbedaan bangsa ternak menghasilkan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap nilai HTC ternak. Berdasarkan nilai HTC pada sapi PO dan Limpo (2,23±0,03 dan 2,22±0,03) diketahui bahwa kedua bangsa sapi sama-sama mengalami cekaman panas, dilihat dari nilai HTC yang berada di atas dua, namun masih berada pada batas ringan. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa adanya perberbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada sweating rate antara sapi PO dan Limpo dengan nilai SR (86,83±5,11 dan 78,20±2,95). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sapi PO dan Limpo memiliki nilai HTC yang lebih rendah daripada sapi Limpo Sedangkan nilai sweating rate sapi PO lebih tinggi dari Limpo, menunjukkan bahwa sapi PO mampu membuang panas dalam tubuhnya lebih baik. Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan pada suhu yang lebih tinggi atau pada dengan sapi lokal yang lain dan persilangan dengan Bos taurus.

English Abstract

The research was conducted at slaughter house Gadang, Malang , for 3 months starting from May to July 2018. Research method used was field survey. Observation was done using 20 Heads of bull, 10 Ongole Crossbred Cattle, 10 Limousin PO Crossbred with an average age of approximately 2 years and body weight 300kg. Data analysis was done by using Student-t test two sample unpaired. In statistical calculations obtained that Ongole Crossbred Cattle and Limousine PO Crossbred (Limpo) showed that there was no significant effect on rectal temperature (38.9oC and39.6oC) and respiratory frequency (27.8 and 27.3 times/minute) respectively sequentially in Ongole Crossbred Cattle and Limousine PO Crossbred (Limpo) (P>0.05). The results showed that Ongole Crossbred Cattle and Ongole PO Crossbred (Limpo) were both showed heat stress, this condition was seen from the value of HTC which each has a value above 2 (2.23±0.03 and 2.22±0.03) (P>0.05). The result showed that there were differences on sweating rate between Ongole Crossbred Cattle and Limousine PO Crossbred (Limpo) (86.83±5.11 and 78.20±2.95).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/434/051910377
Uncontrolled Keywords: sweating rate, HTC, Ongole Crossbred Cattle, Limousine PO Crossbred (Limpo).
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 2 Cattle and related animals (Breeding) > 636.208 21 Cattle and related animals (Genetics)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 25 Sep 2020 07:37
Last Modified: 25 Sep 2020 07:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176931
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item