Tingkat Konsepsi Heifers Umur 12 Bulan Setelah Inseminasi Buatan Berdasarkan Bobot Badan dan Sinkronisasi PGF2αDi PT.Ultra Peternakan Bandung Selatan

Wulan, Pratiwi Purnamaning (2019) Tingkat Konsepsi Heifers Umur 12 Bulan Setelah Inseminasi Buatan Berdasarkan Bobot Badan dan Sinkronisasi PGF2αDi PT.Ultra Peternakan Bandung Selatan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sapi perah merupakan salah satu komoditas peternakan yang dapat menghasilkan produk berupa susu dan daging. Sapi PFH merupakan sapi yang tergolong jinak, tidak tahan panas, namun mudah beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki produksi susu sekitar 4500 – 5500 liter per satu masa laktasi (305 hari).Semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat akan kandungan susu dan manfaat mengkonsumsi susu yang baik untuk tubuh, maka tingkat konsumsi susu masyarakat terus meningkat. Tetapi ternak tidak dapat memproduksi susu secara optimal. Salah satu upaya agar produksi susu sapi meningkat adalah dengan meningkatkan kualitas genetik ternak agar kelak nantinya memiliki keturunan yang unggul dan dapat memproduksi susu dalam jumlah yang banyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat konsepsi inseminasi buatan berdasarkan bobot badan dan sinkronisasi Prostaglandin F2 alpha pada heifers Sapi FH umur 12 bulan berdasarkan variabel Service per Conception dan Conception Rate. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1–31 Desember 2018 di PT Ultra Peternakan Bandung Selatan Pangalengan Jawa Barat. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah heifers umur 12±3 bulan sebanyak 100 ekor dikawinkan dengan teknik IB. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasusdengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan observasi dan berpartisipasi aktif di lapang serta wawancara langsung dengan peternak saat dilakukan IB. Data sekunder diperoleh dari catatan rekording petugas Inseminator yang disimpan pada aplikasi ALPRO milik perusahaan. Penentuan lokasi penelitian diambil secara Purposive sampling yaitu pemilihan subyek yang didasarkan pada umur ternak dan bobot badan sapi Friesian Holstein (FH). Kemudian data yang didapatkan dikelompokkan berdasarkan bobot badan dan tingkat sinkronisasi. Variabel yang diamati adalah S/C dan CR. Kemudian hasil yang didapat dianalisis secara diskriptif dengan menggunakan one way anova untuk bobot badan dan uji-t tidak berpasangan untuk tingkat sinkronisasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai S/C berdasarkan BB I, BB II dan BB III secara berturut – turut adalah 1,94±0,86, 1,60±0,74 dan 1,78±0,87. Nilai CR berdsarkan bobot badan adalah 39%, 54% dan 50%. Rataan S/C berdasarkan sinkronisasi I dan II adalah 1,94±0,79 dan 1,60±0,83. Niali CR untuk sinkronasi I dan sinkronisai II yaitu 34% dan 68%. Nilai S/C untuk sinkronisasi I dan sinkronisasi II adalah 1,94 dan 1,60. Hasil nilai S/C berdasarkan bobot badan menunjukkan bahwa BB I memiliki nilai lebih baik daripada yang lain, sedangkan berdasarkan tingkat sinkronisai rataan S/C sinkronisasi II lebih baik dibandingkan dengan sinkronisasi I. Rataan CR berdasarkan bobot badan menunjukkan bahwa BB I memiliki nilai lebih baik dibandingkan degan yang lain dan CR berdasarkan tingkat sinkronisasi menunjukkan bahwa sinkronisasi II lebih baik daripada sinkronisasi I. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Nilai S/C berdasarkan bobot badan paling baik ditunjukkan oleh bobot badan II (341-355) dengan nilai 1,60±0,74dan berdasarkan sinkronisasi ditujukkan oleh sinkronisasi II yaitu 1,60±0,83. Sedangkan nilai CR paling baik adalah bobot badan II yaitu 54% dan sinkronisasi II dengan nilai 68%.

English Abstract

The purpose of this study was to determine the differences in conception after artificial insemination based on body weight and prostaglandin F2 alpha in FH heifers aged 12 months at PT. Ultra Ranch Bandung South Pangalengan West Java. The method used in this study was a case study of the materials used were 100 FH 12-month-old female cows with the IB technique. Descriptive analysis using for BB and unpaired t-test for synchronization. The results of the study are based on the S/C value based on the body weight of S/C which were 1.94; 1.60; and 1.78. While CR based on body weight has a value of 39%, 54% and 50%. The value of S/C based on the lowest level of synchronization is at synchronization II which was 1.60 and the value for synchronization I was 1.94. The highest CR value is in synchronization II with a value of 68% and the synchronization I value is 34%. It can be concluded that body weight does not affect the level of conception, while the level of synchronization affects the level of conception.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/497/051910270
Uncontrolled Keywords: Artifical Insemination, Body Weight, Synchronization, Service per Conception and Conception Rate
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 2 Cattle and related animals (Breeding) > 636.208 24 Cattle and related animals (Breeding and reproduction methods) > 636.208 245 Cattle and related animals (Artificial insemination)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 25 Sep 2020 07:53
Last Modified: 25 Sep 2020 07:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176842
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item