Kusuma, Indra Darpa (2019) Efek Preventif Kefir Pada Mencit (Musmusculus) Balb-C Yang Diinduksi Ovalbumin Terhadap Kadar Relatifsel T Cd4 Dan Il-10 Pada Organ Limpa. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Alergi adalah suatu respon tubuh yang berlebihan terhadap antigen (alergen) dan termasuk salah satu reaksi hipersensitivitas tipe 1 yang diperantarai oleh sel limfosit dengan protein terlarut sitokin. Upaya pencegahan alergi dapat dilakukan dengan pemberian kefir karena kefir mengandung bakteri asam laktat, khamir dan bioaktif peptida.Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorikpost control onlydesign dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Mencit balb/c dibagi menjadi 5 kelompok dengan 4 ulangan. Kelompok kontrol (-) adalah mencit sehat diberikan placebo NaCl fisiologis per oral (0,5ml/ekor) pada hari ke 8-21. Kelompok kontrol (+), P1, P2 dan P3 diberikan ovalbumin dengan dosis 20 μg/ekor secara IP pada hari ke-15 dan 22 selanjutnya diinduksi kembali OVA pada hari ke-29per oral (60 mg/ekor). Kelompok P1, P2 dan P3 diberikan preventif kefir dengan dosis bertingkat yaitu 300 mg/kgBB, 600 mg/kgBB,dan 900 mg/kgBB pada hari ke 8-21. Nekropsi dilakukan pada hari ke 30 dan diambil organ limpa untuk menghitung kadar relatif sel T CD4 dan IL-10 dengan flowcytometry. Data hasil flowcytometry bersifat kuantitatif selanjutnya dianalisis menggunakan ujiOne Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey pada α= 0.05. Pada penelitian ini, pemberian kefir pada dosis 900 mg/Kg BB selama 14 hari merupakan dosis efektif dalam menurunkan kadar relatif sel T CD4 dan IL-10 pada mencit BALB-c yang diinduksi ovalbumin. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kefir dapat menurunkan reaksi inflamasi akibat induksi ovalbumin.
English Abstract
Allergies are an excessive body response to antigens (allergens) and include type 1 hypersensitivity reactions mediated by lymphocyte cells with cytokine-soluble proteins. Efforts to prevent allergies can be done by giving kefir because kefir contains lactic acid bacteria, yeast and bioactive peptides. This research used a post control only laboratory experimental design with a completely randomized design (CRD) method. Mice BALB-c were divided into 5 groups with 4 replications. The control group (-) was healthy mice given a placebo physiological NaCl orally (0.5 mL/mice) on days 8-21. The control group (+), P1, P2 and P3 were given ovalbumin at a dose of 20 μg/miceintraperitoneal on the 15th and 22nd days and then re-induced OVA on 29th day orally (60 mg/mice). The P1, P2 and P3 groups were given preventive kefir with a multilevel dose of 300 mg/Kg BW, 600 mg/Kg BW, and 900 mg/Kg BW on days 8-21. Necropsy was performed on the 30th day and the spleen was taken to meassure the relative levels of CD4 T cells and IL-10with flowcytometry. Data on flowcytometry results are quantitative and then analyzed using the One Way ANOVA test and followed by the Tukey test at α = 0.05. In this study, giving kefir at a dose of 900 mg/Kg BW for 14 days was an effective dose in reducing the relative levels of CD4 T cells and IL-10 in miceBALB-c induced by ovalbumin. The conclusion in this study is kefir can reduce the inflammatory reaction due to ovalbumin induction.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FKH/2019/150/051909088 |
| Uncontrolled Keywords: | Alergi, Kefir, Ovalbumin, Sel Limfosit, Sitokin, Allergy, Cytokine, Kefir, Lymphocyte, Ovalbumin |
| Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 599 Mammalia (Mammals) > 599.6 Ungulates |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran Hewan > Kedokteran Hewan |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 14 Nov 2020 07:33 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 06:14 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176832 |
Preview |
Text
INDRA DARPA KUSUMA (2).pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |