Wicaksono, Fajar Yoga (2019) Peran Dan Minat Pemuda Desa Dalam Sektor Usaha Sapi Perah ( Studi Kasus Di Dusun Dresel, Desa Oro – Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur ). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kota Batu merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Timur. Kota yang memiliki slogan Kota Wisata Batu (KWB) dan Shining Batu ini memiliki banyak potensi destinasi wisata baik alam maupun buatan karena secara geografis dan kondisi alam yang mendukung. Kota Batu memiliki topografi dan klimatologi yang berkarakteristik berbeda sebab bagian utara dan barat merupakan daerah ketinggian dan berbukit sedangkan bagian selatan dan timur memiliki karakteristik datar. Kota Batu dikelilingi dengan Gunung Panderman, Gunung Banyak, Gunung Wilerang, dan Gunung Bokong. Kondisi klimatologi Kota Batu memiliki suhu minimum 24 – 18 oC dan suhu maksimum 32 – 28 oC dengan kelembapan udara sekitar 75 – 98 % dan curah hujan rata – rata 875 – 300 mm pertahun. Dengan keadaan tersebut Kota Batu sangat cocok untuk pengembangan berbagai komoditi tanaman sub tropis tanaman holtikultura dan ternak. Kota Batu secara administratif memiliki tiga kecamatan yaitu Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo, dan Kecamatan Bumiaji. Luasan wilayah di Kecamatan Batu 46,777 km2, Kecamatan Bumiaji 130,189 km2, dan Kecamatan Junrejo 26.234 km2 , total luasan Kota Batu 202,800 km2. Oro – oro Ombo merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Batu yang terbagi atas tiga dusun yaitu Dusun Dresel, Dusun Krajan, dan Dusun Gondorejo. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). mengetahui seberapa besar peran dan minat pemuda saat ini terhadap sektor usaha peternakan sapi perah dilihat dari agen perubahan, agen pembangunan, agen pembaruan, 2). Mengetahui seberapa besar minat pemuda dilihat dari segi kognisi, emosi, konasi dan 3). Seberapa besar pengaruh faktor dorongan yang meliputi motivasi, pengetahuan, dukungan kelurga serta lingkungan sosial di Dusun Dresel, Kelurahan Oro – oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan. Pendekatan kualitatif deskriptif adalah berupa kata – kata, gambar, dan bukan angka – angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Pengumpulan dan pengambilan data dilakukan secara purposive sample dengan pertanyaan terbuka, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, Peran pemuda sebagai agen perubahan dianggap masih kurang karena dalam agen perubahan diperlukan adanya ide, sedangkan dari hasil penelitian didapatkan pemuda masih belum memiliki ide karena mereka mengganggap usaha peternakan adalah usaha yang stagnan atau berjalan ditempat. Peran pemuda sebagai agen pembangunan dianggap masih kurang sebab banyak pemuda yang beranggapan mereka masih belum merasa telah berperan dalam membangun kegiatan usaha peternakan di daerahnya sehingga peran pemuda sebagai agen pembangunan masih dinilai kurang. Peran pemuda sebagai agen pembaruan dianggap sudah cukup baik dikarenakan mereka memiliki inovasi yang dapat dikembangkan didaerahnya dari hasil penelitian diketahui 3 orang pemuda sudah memiliki inovasi terkait usaha peternakan sapi perah didaerahnya. Minat pemuda yang meliputi kognisi, emosi, serta konasi dianggap sudah cukup baik dalam hal ini secara kognisi pemuda telah mengenal atau mengetahui manfaat dan fungsi usaha peternakan sapi perah, sedangkan emosi atau perasaan tertarik pemuda juga masih dianggap cukup baik karena 3 dari 5 orang pemuda memiliki perasaan tertarik terhadap usaha peternakan, sedangkan dalam konasi pemuda dianggap masih kurang sebab pemuda yang melakukan kehendak hanya 2 orang dari 5 orang pemuda, dan kehendak tersebut dilakukan karena usaha peternakan sapi perah adalah milik keluarga sehingga pemuda tidak perlu mengeluarkan modal yang besar. Faktor Pendorong cukup mempengaruhi, motivasi pemuda terhadap usaha peternakan sapi perah dapat dikatakan rendah sebab, hanya 1 orang pemuda saja yang termotivasi untuk memilih usaha peternakan sapi perah sebagai usaha utama, sedangkan 4 orang pemuda memilih usaha non peternakan hal ini dikarenakan menurut merka hasil usaha peternakan sapi perah masih dianggap kurang dalam mensejahterakan kehidupannya, sedangkan dari pengetahuan mereka dinilai baik sebab rata – rata mereka mengetahui manajemen dalam usaha peternakan sapi perah hal ini dikarenakan rata – rata pemuda pernah atau sedang dalam melaksanakan kegiatan usaha peternakan, selain itu dukungan keluarga juga dirasa cukup hal ini dikarenakan ada keseimbangan dari keluarga yang memberi dukungan dan tidak memberikan dukungan tetapi menurut salah satu orang tua dari pemuda tersebut mereka tergantung anaknya tetapi mereka berharap hidup anak mereka lebih dari orang tua saat ini, dan lingkungan sosial pengaruhnya cukup hal ini dikarenakan lingkungan di Dresel cukup baik untuk dilakukan usaha peternakan sapi perah tetapi seiringnya jaman banyaknya alih fungsi lahan dan mengurangi lahan pertanian atau perkebunan. Berdasarkan hasil penelitiant ditarik kesimpulan bahwa peran pemuda dari segi agen perubahan dan agen pembangunan dianggap masih kurang, agen pembaruan dianggap cukup baik, sedangkan minat pemuda dari segi kognisi, emosi cukup baik, konasi masih dirasa kurang sebab usaha peternakan sapi perah hanya dijadikan sebagai usaha sampingan bukan usaha utama. Saran yang akan diberikan adalah perlu adanya dorongan pemuda agar pemuda tertarik pada usaha peternakan. Sehingga peternakan dapat beregenerasi dan dapat mencukupi kebutuhan pangan. Saran yang diberikan perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai program regenerasi petani dan ditambah program dari Walikota Batu menurut RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah) tahun 2018 tentang mewujudkan daya saing perekonomian daerah yang progresif, mandiri berbasis agrowisata.
English Abstract
The research purpose was to find out the role and interest of local youth towards dairy cattle business using agent of change, agent of development, agent of modernization, cognition, emotion, conation, motivation, knowledge, family support and social environment variables. This research was conducted at May 25th until December 30th, 2018. Qualitative method was used in this research. The data was collected with observation, interview, and documentation. The data was validated by using data reduction, data presenting, and triangulation. This research result showed that the youth do not play role the agent of change and development, meanwhile the role as a agent of modernization was good enough. The youth’ interest that considered from cognition and emotion are good, but the conation was still lacking. The effect of motivation factor was still low, the knowledge and family support was good enough, but the social environment was insufficient because recently there was a land use conversion that reduce the contribution of youth interest. It is concluded that the contribution and interest of youth towards dairy cattle business was still insufficient, it can be seen from the fact that the youth prefer a non-livestock related business and/or make it as a side business.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/593/051910392 |
Uncontrolled Keywords: | role, interest, youth, dairy cattle business |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 14 Nov 2020 04:26 |
Last Modified: | 14 Nov 2020 04:26 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176399 |
Actions (login required)
View Item |