Evaluasi Produksi Susu Sapi Perah PFH Pada Paritas II dan III di Koperasi Agro Niaga Jabung Kabupaten Malang

Priyanti, Devi (2019) Evaluasi Produksi Susu Sapi Perah PFH Pada Paritas II dan III di Koperasi Agro Niaga Jabung Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sapi merupakan salah satu ternak yang penting sebagai sumber protein hewani. Sapi Peranakan Frisian Holstein (PFH) memiliki prospek untuk di kembangkan karena memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Sapi perah PFH berasal dari daerah temperatur rendah, sehingga perbedaan lingkungan menyebabkan kemampuan produksi susu mengalami penurunan. Meskipun demikian, bangsa sapi perah PFH merupakan bangsa sapi perah terbaik yang dapat dikembangkan di daerah tropis. Sapi PFH memiliki ciri-ciri kulit berwarna belang-belang hitam dan putih, ekor berwarna putih, terdapat warna putih berbentuk segitiga di dahi, kepalanya panjang dan sempit. Sapi perah merupakan salah satu ternak yang membutuhkan suhu 18,30C untuk berproduksi secara maksimal. Bangsa-bangsa sapi perah di dunia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sapi perah di daerah tropis dan sub tropis, untuk sapi perah yang berada di daerah sub tropis antara lain Friesian Holstein, Jersey, Ayrshire dan Brown Swiss. Sapi perah yang berada di daerah tropis antara lain Red Sindhi, Sahiwal, PFH (Budi, 2007). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 November 2018 - 10 Desember 2018, dilakukan di Koperasi Agro Niaga Jabung di Desa Kemantren Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi susu dan kadar lemak susu sapi perah PFH pada paritas 2 dan 3 di KAN Jabung dengan parameter yang digunakan yaitu produksi susu dan kadar lemak susu. Sampel susu diperoleh dari anggota peternak Koperasi Agro Niaga Jabung. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 ekor induk sapi perah PFH yang telah beranak dua dan tiga kali agar dapat diketahui perbedaaan produksi susunya. Pakan yang di berikan berupa hijauan dan kosentrat. Hijauan yang di berikan berupa rumput gajah, rumput teki, dan konsentrat. Kosentrat yang di gunakan peternak merupakan kosentrat yang sudah jadi dari perusahaan “Unggul Feed Super KAN Jabung”. Hasil perhitungan dapat di lihat setelah pembahasan perbedaan produksi susu pada paritas 2 dan 3. Sedangkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data yang di ambil meliputi data primer dan data sekunder, data primer meliputi wawancara kepada peternak dan data sekunder meliputi data recording dari KAN Jabung, pengambilan sampel di lakukan secara purposive random sampling atau acak dengan kriteria sapi sudah beranak dua dan tiga kali. Pengambilan sampel susu untuk kadar lemak dilaksanakan pada 7 hari terakhir masa penelitian. Dalam satu hari 5 ekor ternak diambil sampel susunya sebanyak 100 ml pada pagi hari pukul 06.00 WIB dan sore hari pukul 15.00 WIB. Kadar lemak dihitung per ekor setiap hari adengan menggunakan lactoscan selama tujuh hari. Data yang diperoleh selanjutnya ditabulasi, diolah dan dianalisis menggukana Uji T tidak berpasangan dilanjutkan dengan analisis deskriptif kemudian dibandingkan dengan hasil penelitian dan teori-teori yang sudah ada Hasil yang didapat dari penelitian di KAN Jabung menunjukkan bahwa produksi susu pada paritas 2 dan 3 yaitu 12,53 ± 3,18 liter dan 11,04 ± 2,96 liter. Hasil perhitungan dengan analisis Uji T tidak berpasangan bahwa produksi susu pada paritas 2 lebih tinggi dari produksi susu paritas 3. Hasil estimasi rataan kadar lemak susu pada paritas 2 dan 3 yaitu sebesar 3,70 ± 2,50% dan 4,38 ± 2,44%. Hasil perhitungan dengan analisis Uji T tidak berpasangan menunjukkan bahwa kadar lemak susu pada paritas 3lebih tinggi dari paritas 2. Bedasarkan analisis yang dilakukan dapat di ketahui bahwa berbeda nyata produksi susu pada paritas 2 dan 3, namun tidak berbeda nyata kadar lemak susu pada paritas 2 dan 3. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa produksi susu yang dihasilkan pada paritas 2 lebih tinggi daripada paritas 3, namun kadar lemak susu sapi perah PFH di KAN Jabung relatif sama antara paritas 2 dan 3.

English Abstract

This study aimed to evaluated the production of Holstein Crossbred Friesian dairy cows in parity 2 and 3 in KAN Jabung. This research is expected to be additional information for KAN Jabung and the dairy farming community in Jabung District regarding the efficiency of milk production for dairy cows based on differences in parity 2 and 3. The research was conducted on 8 November 2018 - 10 December 2018, conducted at Agro Niaga Cooperative in Jabung , Kemantren Village, Jabung Regency, Malang Regency. The material used in this study were 30 Holstein Cross-Friesian dairy cows that had given birth two or three times. The research variables included milk production and milk fat levels. The method used is a case study, the data taken includes primary data and secondary data, primary data includes interviews with farmers and secondary data including records from KAN Jabung, sampling is done by purposive random sampling or randomly criteria for livestock have given birth two or three. time. The results showed that milk production in parity 2 was 12.53 ± 3.18 liters higher than parity 3 which was 11.04 ± 2.96 liters. While the fat content obtained was P2 3.70 ± 2.50% and P3 4.38 ± 2.44%. From this study it can be concluded that milk production produced at parity 2 is higher than parity 3, but the fat content of PFH dairy cattle in KAN Jabung does not show different results between parity 2 and 3.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/588/051910387
Uncontrolled Keywords: Parity, Milk Production, and Fat Content
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.214 2 Cattle milk
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 05 Aug 2020 07:48
Last Modified: 05 Aug 2020 07:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176383
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item