Pengaruh Level Penggunaan Tepung Daun Indigofera Sp Pada Pakan Terhadap Kecernaan Nutrien Kelinci New Zealand White

-, Megarani (2019) Pengaruh Level Penggunaan Tepung Daun Indigofera Sp Pada Pakan Terhadap Kecernaan Nutrien Kelinci New Zealand White. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indigofera sp merupakan tanaman pakan ternak (TPT) dari kelompok leguminosa pohon yang memiliki produktivitas tinggi dan kandungan nutrien yang cukup baik, terutama kandungan proteinnya yang tinggi. Tepung daun Indigofera sp mengandung PK sebesar 27,9% dan SK sebesar 15,25%. Indigofera sp dapat diberikan ke ternak sebagai pakan lengkap. Pakan lengkap memiliki keistimewaan yaitu semua bahanbahan pakan yakni hijauan, bijian, konsentrat, suplemen protein, mineral, dan vitamin dicampur bersama menjadi satu dan diberikan kepada ternak sebagai pakan tunggal dengan pemakaian hijauan dan konsentrat dapat bervariasi dan dalam penyusunannya dapat dicari bahan yang sesuai dengan nilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan tepung daun Indigofera sp dalam pakan terhadap kecernaan nutrien kelinci New Zealand White. Penelitian ini dilaksanakan di peternakan Azhar Farm, jalan Apel, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Malang 65331 milik Bapak Mashyuri Azhar. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 ekor kelinci New Zealand White yang berumur 3 bulan. Rataan bobot badan kelinci yang digunakan yaitu 2020,67±100,29 gram/ekorviii dengan koefisien keragaman 4,96%. Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang baterai berjumlah 16 buah berukuran 50 x 50 x 50 cm dimana setiap petak diisi satu ekor kelinci. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 (Pakan tanpa penggunaan tepung daun Indigofera sp), P1 (Pakan dengan penggunaan tepung daun Indigofera sp 10%), P2 (Pakan dengan penggunaan tepung daun Indigofera sp 20%), dan P3 (Pakan dengan penggunaan tepung daun Indigofera sp 30%). Variabel yang diukur adalah kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen lapang dengan rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) serta analisa data menggunakan ANOVA. Apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata (P<0,05) atau berbeda sangat nyata (P<0,01) maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun Indigofera sp pada pakan sampai level 30% tidak menunjukkan pengaruh (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar. Hasil rataan kecernaan bahan kering dari nilai tertinggi hingga terendah yaitu P0 dengan rata-rata 57,072±1,918%, P2 55,283±2,407%, P1 54,364±2,949%, dan P3 54,195±2,252%. Hasil rataan kecernaan bahan organik dari nilai tertinggi hingga terendah yaitu P0 sebesar 60,072±1,814%, P2 57,072±2,353%, P1 56,510±2,849%, dan P3 56,232±2,259%. Hasil rataan kecernaana protein kasar dari nilai tertinggi hingga terendah yaitu P0 75,899±2,519%, P1 74,743±3,038%, P3 70,896±4,122%, dan P2 70,273±2,040%. Hasil tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan tepung daun Indigofera sp pada pakan memberikan hasil yang sama dengan pakan tanpa penggunaan tepung daun Indigofera sp terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar kelinci New Zealand White. Perlakuan terbaik untuk KcBK diperoleh P2 dengan nilai 55,283±2,407%, KcBO diperoleh P2 dengan nilai 57,072±2,353%, dan KcPK diperolehix P1 dengan nilai 74,743±3,038%. Saran dari penelitian ini sebaiknya Indigofera sp mulai dimanfaatkan sebagai sumber protein dan serat pada pakan karena dapat menggantikan posisi bungkil kedelai dan pollard tanpa menurunkan nilai kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar kelinci New Zealand White.

English Abstract

The purpose of this research is to determine the effect of using Indigofera sp in feed on nutrien digestibility of New Zealand White rabbit. The material was used 16 rabbit 3 month old and divided to 16 unit with a rabbit in each unit. The treatment was 4 treatments and 4 replications which is P0 (feed without using Indigofera sp), P1 (feed with using Indigofera sp 10%), P2 (feed with using Indigofera sp 20%), and P3 (feed with using Indigofera sp 30%). The method was used in vivo experiment with Completely Random Design (CRD) models and analize by ANOVA. If the analysis result were significant it will further tested with Duncans’s Multiple Range Test (DMRT). The variable measured were dry matter, organic matter, and crude protein digestibility. The result shown that the effect of using indigofera sp until level 30% in feed did not gave significant (P>0.05). The conclusion of this research is feed using indigofera sp giving same result with feed without using Indigofera sp on dry matter, organic matter, and crude protein digestibility. The best treatment for dry matter digestibility is P2 with value of 55,283±2,407%, organic matter digestibility is P2 with value of 57,072±2,353%, and crude protein digestibility is P1 with value of 74,743±3,038%

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/237/051910003
Uncontrolled Keywords: Indigofera sp, New Zealand White rabbit, digestibility nutrient, feed.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.9 Other mammals > 636.932 2 Other mammals (Oryctolagus (Old World rabbit))
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 23 Sep 2020 03:56
Last Modified: 24 Oct 2021 10:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176288
[thumbnail of Megarani (2).pdf]
Preview
Text
Megarani (2).pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item