Pertambahan Bobot Badan Domba Ekor Gemuk (Deg) Dan Domba Ekor Tipis (Det) Periode Prasapih Di Daerah Tambak Kabupaten Pasuruan

Farid, Muhammad (2019) Pertambahan Bobot Badan Domba Ekor Gemuk (Deg) Dan Domba Ekor Tipis (Det) Periode Prasapih Di Daerah Tambak Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia sebagai negara agraris dalam perspektif sosioagroklimat, dan Pasuruan Jawa Timur sebagai salah satu wilayah penghasil ternak domba di Jawa Timur merupakan wilayah yang strategis dalam pengembangan sumberdaya peternakan khususnya sumberdaya lokal. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan impor, meningkatkan kesejahteraan, menjaga kelestarian sumberdaya hayati (plasma nutfah) dan membangun budaya masyarakat kearifan lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pertambahan bobot badan Domba Ekor Gemuk (DEG) dan Domba Ekor Tipis (DET) prasapih yang digembalakan di daerah tambak Kabupaten Pasuruan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam pengembangan usaha domba didaerah tersebut serta pertimbangan untuk meningkatkan jumlah populasi ternak domba. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalianyar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Waktu penelitian dimulai pada bulan 25 Desember 2018 hingga 29 Januari 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey (survey research) dengan pengamatan dan wawancara langsung pada peternak serta dilakukan penimbanganviii bobot badan anak domba pra sapih. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling, yaitu sampel yang akan digunakan ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu, misalnya anak dibedakan menurut umur, yaitu dibawah 90 hari. Pengambilan data sekunder dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan langsung (observasi) mengenai manajemen pemeliharaan, frekuensi pernapasan dan dilakukan penimbangan bobot badan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perbandingan pertambahan bobot badan domba ekor gemuk dan domba ekor tipis selisih PBB tidak terlampau jauh, namun PBB domba ekor gemuk lebih tinggi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: PBB domba ekor gemuk 114 ± 05 (g/ekor/hari), domba ekor tipis 97 ± 46 (g/ekor/hari). Pada PBB menurut kelompok umur, hasil penelitian menunjukkan bahwa domba menurut kelompok umur yang berbeda tidak menyebabkan perbedaan nyata terhadap PBB domba pra sapih, domba dengan umur 01-30 hari tercatat PBB tertinggi yaitu 120 ± 19 (g/ekor/hari), kemudian domba dengan umur 31-60 hari 97 ± 20 (g/ekor/hari), sementara domba dengan umur 61-90 hari 84 ± 30 (g/ekor/hari). PBB menurut tipe kelahiran didapatkan hasil bahwa pada tipe kelahiran kembar dan tunggal tidak berbeda nyata (P˃0,05) terhadap PBB domba ekor gemuk dan domba ekor tipis, PBB tipe kelahiran tunggal dan kembar domba ekor gemuk berturut-turut adalah 120±65 (g/ekor/hari) dan 108±35 (g/ekor/hari), kemudian domba ekor tipis 102±88 (g/ekor/hari) dan 92±53 (g/ekor/hari). PBB menurut jenis kelamin, pada hasil pengamatan menunjukkan bahwa perbandingan pertambahan bobot badan menurut jenis kelamin jantan dan betina tidak berbeda nyata (P˃0,05), yaitu ternak jantan 120±69 (g/ekor/hari) dan betina 104±42 (g/ekor/hari). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah PBB antara DEG dan DET tidak terdapat perbedaan, pertambahan bobot badan DEG 114±35 g/ekor/hari dan DET 97±46 g/ekor/hari dengan rata-rata adalah 105,5±25,5 g/ekor/hari. PBB menurut kelompok umur menunjukkan bahwa kelompok umur yang berbeda tidak menyebabkan perbedaan nyata terhadap PBB domba pra sapih. PBBH domba menurut kelompok umur masing-masing adalah umur 01-30ix hari 120 ± 19 (g/ekor/hari), umur 31-60 hari 97 ± 20 (g/ekor/hari), umur 61-90 hari 84 ± 30 (g/ekor/hari).Pengaruh frekuensi pernapasan terhadap pertambahan bobot badan domba menunjukkan nilai R Square sebesar 13,5% dan nilai korelasi/hubungan (r) sebesar 0,371 dapat diartikan pengaruh hubungan variabel frekuensi pernapasan terhadap pertambahan bobot badan berada pada kategori rendah.

English Abstract

This research was conducted in Kalianyar Village, Bangil District, Pasuruan Regency, East Java Province. The time of the study begins in December 2018 until January 2019. This research aims to know the weight of preweaning Javanese fat tailed (JFT) and Javanese thin tailed (JTT) and the factors that affect the local sheep of any age that exist. The materials used in this research were 53 sheeps period preweaning, i.e. 26 head JFT and 27 head JTT. The Date was analyzed by t-test and use descriptive analysis to compare the increasing of body weights of JFT and JTT preweaning. From the observations showed that the increasing of daily weights JFT was 114 ± 35 g/head/day a greater growth more than JTT which was 97 ± 46 g/head/day. The increasing of JFT weight on the types of single births 102 ± 88 g/head/day was greater than JTT on types of double births 92 ± 53 g/head/day, The increasing of body weights of male was 120 ± 69 kg/head/day was not different to the female which was 104 ± 42 g/head/day. It was concluded that the growth of body weight JFT and JTT was not different.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/222/051909988
Uncontrolled Keywords: Pre weaning, single births, and twinning
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.3 Sheep and goats > 636.308 2 Sheep and goats (Breeding)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 24 Sep 2020 07:00
Last Modified: 24 Oct 2021 10:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176099
[thumbnail of Muhammad Farid (2).pdf]
Preview
Text
Muhammad Farid (2).pdf

Download (802kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item