Kandungan Nutrisi Silase Pucuk Tebu (Saccharum officinarum) Dengan Pencampuran Kulit Kedelai Edamame (Glycin max (L) merrill) Yang Diperam Pada Umur Berbeda

Hakiki, Alfarisi Hudan (2018) Kandungan Nutrisi Silase Pucuk Tebu (Saccharum officinarum) Dengan Pencampuran Kulit Kedelai Edamame (Glycin max (L) merrill) Yang Diperam Pada Umur Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pakan merupakan kebutuhan yang fundamental bagi hewan ternak untuk tumbuh dan berkembang. Pemanfaatan limbah pertanian untuk pakan ternak, sangat memungkinkan diterapkan. Limbah kulit kacang kedelai edamame dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak serta penggunaan pucuk tebu yang sangat melimpah di Indonesia. Kedua bahan pakan yang dikategorikan sebagai limbah pertanian ini, berpotensi untuk dilakukan metode pengawetan atau silase. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 sampai Juni 2017 di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Univesitas Brawijaya Desa Sumber Sekar Kecamatan DAU, Kabupaten Malang dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi silase pucuk tebu (Saccharum officinarum) dengan pencampuran kulit kedelai edamame (Glycin max (l) merill) yang diperam pada umur berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai informasi bagi mahasiswa maupun orang yang bergerak dibidang peternakan mengenai lama peram kulit kedelai edamame dan jumlah peggunaannya yang optimal dalam pembuatan silase pucuk tebu dengan kualitas yang terbaik. Materi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni pucuk tebu (Saccharum officinarum) dan limbah kulit kedelai edamame (Glycin max (l) merill). Metode percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Variabel yang diamati meliputi analisis kandungan nutrisi, kualitas fisik, pH, dan nilai Fleigh. Data dianalisis menggunakan Anova dan jika terdapat pengaruh dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan’s. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembuatan Silase pucuk tebu dengan penambahan kulit kedelai edamame yang dipemeraman pada umur berbeda memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap BK serta memberikan pengaruh perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap BO sedangkan PK dan SK memberikan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05). Silase pucuk tebu dengan penambahan kulit edamame beda umur pemeraman memberikan hasil organoleptik bahwa karekteristik fisik silase yang dihasilkan adalah warna hijau kecoklatan, bau asam, tekstur sangat keras dan tidak ada jamur. Hal ini menunjukkan silase yang dihasilkan berkualitas baik karena karakteristik fisiknya mendekati karakteristik bahan awal pembuatan silase. Pemberian kulit edamame beda umur pemeraman memberikan hasil yang nyata (P<0,05) terhadap kadar keasaman (pH) silase. pH terendah terdapat pada P4 sebesar 5,07 dan pH tertinggi terdapat pada P0 5,27. Serta penambahan kulit edamame beda waktu pemeraman memberikan pengaruh perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadapat nilai fleigh silase yang dihasilkan. Kesimpulan penelitian ini adalah kandungan nutrisi yang terbaik pada penelitian ini adalah P4 dengan dilihat dari hasil kualitas fisik yang baik, kandungan nutrisi (BK: 24,66±1,39 ; BO: 87,86±0,15 ; PK: 12,52±2,52 ; SK: 43,80±0,21) , pH 5,07±0,06 dan nilai Fleigh 51,66±4,35 yang dihasilkan. Dan, tidak adanya pengaruh silase pucuk tebu yang signifikan dari campuran kulit kedelai edamame beda umur pemeraman.

English Abstract

The purpose of this research was to determine the effect of nutrient content of sugar cane top silage (saccharum officinarum) by mixing edamame soybean husk (glycin max (l) merrill) which was brooded at different ages. The material used were sugar cane top (saccharum officinarum) and Edamame soybean husk (Glycin max (L) merrill). The research method was followed by a Completely Randomized Design Factorial Form with nine treatments : P0 = Fresh sugar cane top without added ingredients, P1= Fresh sugar cane top 90% + Fresh edamame soybean husk 10%, P2= 80% sugar cane top fresh + Fresh edamame soybean husk 20%, P3= Fresh weight sugar cane top 90% + Edamame soybean husk brooded for 7 days as much as 10% , P4= Fresh weight sugar cane top 80% + Edamame soybean husk brooded for 7 days as much as 20%, P5= Fresh weight sugar cane top 90% + Edamame soybean husk brooded for 14 days as much as 10%, P6= Fresh weight sugar cane top 80% + Edamame soybean husk brooded for 14 days as much as 20%, P7= Fresh weight sugar cane top 90% + Edamame soybean husk brooded for 21 days as much as 10%, P8= Fresh weight sugar cane top 80% + Edamame soybean husk brooded for 21 days as much as 20%. The percentage was of total fresh weight. Variables observed comprised nutrients content, phisycal characteristics, pH, and Fleigh point. Data analysis using Anova and if there was significant effects continued with Duncan’s Multiple Range Test Method. The result showed that Silage which is brooded in differnet ages gave significantly effect (P<0,05) on DM, gave significantly effect (P<0,01) on Organic material, but did not effect (P>0,05) CF and CP, gave significantly effect (P<0,05) pH silage and gave very significantly effect (P<0,01) on fleigh point.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/281/051910067
Uncontrolled Keywords: Silage, sugar cane top, edamame soybean husk, pH and nutrients
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.086 Field-crop feeds > 636.086 2 Silage
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Aug 2020 05:56
Last Modified: 10 Aug 2020 05:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176009
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item