Peran Kadar TNF-α dan Kadar IL-6 Serum terhadap Status Epileptikus pada Anak

Wibowo, Agung Prasetyo (2016) Peran Kadar TNF-α dan Kadar IL-6 Serum terhadap Status Epileptikus pada Anak. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Status epileptikus (SE) merupakan masalah kegawatan neuropediatri yang cukup sering dijumpai dan menimbulkan angka morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Insiden terjadinya SE yang fatal pada anak berkisar 3-15%.. Semakin lama kejang terjadi pada SE, semakin sulit intervensi farmakologi untuk dapat mengatasi kejang tersebut karena telah terjadi kerusakan saraf. Hal inilah yang menjadi pokok pemikiran untuk melakukan penelitian lebih dalam tentang patofisiologi terjadinya SE sehingga dapat dicari alternatif terapi untuk mengatasi kejang. Peran sitokin pada inflamasi di otak pada proses terjadinya SE banyak diteliti beberapa tahun terakhir. Sitokin yang cukup sering diteliti terkait dengan SE adalah TNF-α dan IL-6. Kedua sitokin ini memiliki peran ganda dalam proses inflamasi di otak, yaitu sebagai proinflamasi dan antiinflamasi atau neuroprotektan. Penelitian-penelitian tentang hubungan antara SE dengan TNF-α dan IL-6 masih menunjukkan pro dan kontra baik pada hewan coba maupun pada manusia. Terbatasnya penelitian semacam ini pada manusia menjadi kendala tersendiri untuk dapat menentukan peran kedua sitokin ini dengan kejadian SE. Hal inilah yang menjadi latar belakang peneliti untuk mengajukan studi tentang perbedaan kadar TNF-α dan IL-6 serum pada anak dengan SE dibandingkan pada anak dengan kejang tanpa SE dan anak tanpa kejang. Studi ini juga mencari korelasi kadar TNF-α dan IL-6 serum dengan pada anak dengan SE. ix Penelitian dengan desain cross sectional dilakukan di ruang rawat inap anak RSSA dilakukan untuk membandingkan kadar TNF-α dan IL-6 pada 16 anak dengan SE, pada 16 anak dengan kejang tanpa SE sebagai kontrol 1 dan pada 16 anak tanpa kejang sebagai kontrol 2. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli 2015 sampai Desember 2016. Kriteria inklusi adalah anak usia 1-14 tahun dengan SE (pada kelompok kasus), dengan kejang tanpa SE seperi kejang demam dan epilepsy (pada kelompok kontrol 1),serta tanpa kejang (pada kelompok kontrol 2). Orang tua anak diminta persetujuan untuk mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi untuk kedua kelompok adalah anak dengan penyakit autoimun, keganasan, dan gizi buruk. Pemeriksaan TNF-α dan IL-6 dilakukan dengan metode ELISA di Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji ANOVA dan regresi linier dengan program SPSS 16. Penelitian dilakukan setelah disetujui oleh Komite Etik RSSA Malang. Dari karakteristik hasil penelitian didapatkan perbedaan bermakna antara 3 kelompok yaitu terkait dengan usia, etiologi kejang, kejadian demam, kadar lekosit dan trombosit (nilai p secara berurutan 0,001; 0,001; 0,013; 0,001 dan 0,004). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna kadar TNF-α dan IL-6 serum antar ketiga kelompok dengan nilai p masing-masing secara berurutan: 0,920 dan 0,829. Didapatkan korelasi yang kuat antara kadar TNF-α dan IL-6 serum pada kelompok SE, dengan nilai R2=0,841, dan p=0,0001. Fakta yang menarik bahwa kadar IL-6 serum pada anak dengan SE yang tidak memiliki disabilitas lebih tinggi dibanding anak dengan SE yang meninggal atau memiliki disabilitas (p=0,015). Sedangkan pada kadar TNF-α pada kedua kelompok ini tidak berbeda bermakna (p=0,051). x Kami menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara dan TNF-α, IL-6 antara kelompok anak dengan SE dibanding anak dengan kejang tanpa SE atau pada anak tanpa kejang. Namun demikian didapatkan korelasi kuat antara kadar TNF-α dan IL-6 pada anak dengan SE. Kadar IL-6 serum pada anak dengan SE yang tidak memiliki disabilitas lebih tinggi dibanding anak dengan SE yang meninggal atau memiliki disabilitas, yang tidak terjadi pada TNF-α. Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel lebih banyak dan metode penelitian yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Penelitian lebih lanjut untuk meneliti sitokin yang lain terkait dengan SE juga perlu dilakukan.

English Abstract

Status epilepticus (SE) is the most common pediatric emergency that contributes high morbidity and mortality. Fatal SE in children is about 3-15%. The longer seizure happens, the more difficult pharmacological intervention can overcome the seizure because brain damage has already happened in prolonged seizure. Because of this reason some researchers tried to find alternative therapy to overcome seizure according pathophysiological approach. Many studies had been done recently to find correlation between both TNF-α and IL-6 and SE. These cytokines have two roles in brain inflammation: as pro-inflammatory and anti-inflammatory agents. The result of animal and human studies that tried to find that correlation were controversial. Human study was limited. The fact that TNF-α and IL-6 are not only affect SE but also seizure non SE such as febrile convulsion and epilepsy, makes us wonder which cytokine has the most influence to prolonged seizure. This study was held to compare TNF-α and IL-6 level in children with SE, in children with seizure non SE,and in children without SE. We also correlate TNF-α and IL-6 level in children with SE. Cross sectional study was conducted in paediatric ward of Saiful Anwar Hospital to compare TNF-α and IL-6 serum level in 16 children with SE , those in 16 children with seizure non SE, and those in 16 children without seizure. This study was held since July 2015 until December 2016. Inclusion criteria of the sample were: 1)age of the patient was1-14 years old; 2)the parents agreed to xii include their child in this research. Patients who had autoimmune disease, malignancy, and severe malnourishment were excluded. Measurement of TNF-α and IL-6 serum level was using ELISA method and performed at Physiologic Department, Faculty of Medicine Brawijaya University. The results were analyzed with ANOVAand linear regression using SPSS 16 program. The study was approved by ethical committee of our hospital. There were several differences of background characteristics between groups: age, seizure etiology, fever episode, level of leukocyte and thrombocyte (p-value 0.001, 0.001, 0.013, 0.001 dan 0.004 respectively). There were no significant difference of TNF-α and IL-6 serum level between groups (p=0.920 and 0,829 respectively). There was strong correlation between TNF-α and IL-6 serum level in SE group, R2=0.841, and p=0.0001. We found interesting fact that level of IL-6 in children who did not have any disability was significantly higher than children who died or had any disability (p=0.015), in SE group, that not happened in TNF-α comparison. We conclude that there are no significant difference between TNF-α, IL-6 serum level in children with SE and those in children without SE. There was strong correlation between TNF-α and IL-6 serum level in SE group . The level of IL-6 in SE children who did not have any disability was significantly higher than children who died or had any disability. Further study is needed with larger sample and better method to get better result. Further study to find correlation between SE and the other cytokines is needed too.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/616.85/WIB/p/2018/041803828
Uncontrolled Keywords: DISEASES - EPILEPSY
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.8 Diseases of nervous system and mental disorders > 616.85 Miscellaneous diseases of nervous system and mental disorders
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Biomedis, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 20 Nov 2019 04:02
Last Modified: 20 Nov 2019 04:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175877
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item