Bobot Potong, Bobot Non Karkas Dan Persentase Non Karkas Kelinci Peranakan New Zealand White Dengan Pemberian Indigofera Sp. Dalam Pakan

Harahap, Akbar Bahri (2019) Bobot Potong, Bobot Non Karkas Dan Persentase Non Karkas Kelinci Peranakan New Zealand White Dengan Pemberian Indigofera Sp. Dalam Pakan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indigofera merupakan salah satu tanaman leguminosa sumber protein yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan kelinci. Pemanfaatan indigofera ini sebagai salah satu upaya dalam pengkayaan bahan pakan sumber protein yang diharapkan dapat meningkatkan penampilan produksi kelinci. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Februari–25 Maret 2019 di peternakan milik Bapak Masyhuri Azhar, S.Pt., Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Dan analisis pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang dan Laboratorium Pakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bobot potong, bobot non karkas serta persentase non karkas kelinci peranakan New Zealand White dengan penggunaan indigofera dalam pakan. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai informasi tentang pengaruh penggunaan indigofera dalam pakan terhadap bobot potong, bobot non karkas serta persentase non karkas kelinci peranakan New Zealand White. Materi penelitian adalah kelinci peranakan New Zealand White lepas sapih berumur sekitar 45 hari sejumlah 20viii ekor dengan jenis kelamin jantan. Bobot badan awal kelinci yang digunakan berkisar antara 1025-1315 g. Metode penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Masingmasing ulangan menggunakan 1 ekor kelinci. Adapun perlakuan tersebut adalah P0 : Pakan tanpa indigofera, P1 : Pakan dengan 10% indigofera, P2 : Pakan dengan 20% indigofera, P3 : Pakan dengan 30% indigofera, dan P4 : Pakan dengan 40% indigofera. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu bobot potong, bobot non karkas, dan persentase non karkas. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) jika terdapat perbedaan antar perlakuan. Data hasil penimbangan bobot potong (g/ekor) kelinci berturut-turut mulai dari perlakuan P0, P1, P2, P3, P4 yaitu 2040,00, 1942,50, 1900,00, 1843,75, 1673,75, menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Dari hasil analisis statistik Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) menunjukkan bahwa perlakuan P0 berbeda tidak nyata dengan P1, dan P1 berbeda tidak nyata dengan P0, P2, P3, sedangkan P0 berbeda sangat nyata dengan P2, P3, P4, dan P4 berbeda sangat nyata dengan P0, P1, P2, P3. Dan bobot non karkas (g/ekor) kelinci berturut-turut mulai dari perlakuan P0, P1, P2, P3, P4 yaitu 987,04, 942,74, 920,70, 901,57, 931,16, menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05). Serta persentase non karkas kelinci dengan hasil berturut-turut perlakuan P0, P1, P2, P3, P4 yaitu 48,39%, 48,47%, 48,51%, 48,90%, 55,62%, menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Dari hasil statistik Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) menunjukkan bahwa perlakuan P0 berbeda tidak nyata dengan P1, P2, P3, dan P4 berbeda sangat nyata dengan P0, P1, P2, P3. Disimpulkan bahwa penggunaan indigofera sampai level 30% dalam pakan yang diberikan pada kelinci peranakan New Zealand White masih dapat mempertahankan performa kelinci meliputi bobot potong, bobot non karkas danix persentase non karkas. Sebaiknya bagi peternak yang mengharapkan produksi karkas kelinci yang tinggi tidak disarankan menggunakan indigofera lebih dari 30% dalam pakan dikarenakan berdasarkan penelitian penggunaan indigofera dapat meningkatkan persentase non karkas kelinci.

English Abstract

The aim of the research was to know the slaughter and non carcass weight and percentage non-carcasses of New Zealand White rabbits with the use of indigofera in feed. The research material was a New Zealand White rabbit with age of 45 days and 20 male rabbit. Body weight of rabbits used rangers from 1025-1315 g. The research method was an experiment with a Completely Random Designed using 5 treatments and 4 replications if there were differences between treatments followed by Duncan's Multiple Distance Test. Data of the slaughter weight (g/tail) of rabbits in a row starting from the treatment P0, P1, P2, P3, P4, namely 2040.00, 1942.50, 1900.00, 1843.75, 1673.75, indicate differences which was highly significant (P<0.01). And the non-carcass weight (g/tail) of rabbits in a row starting from treatments P0, P1, P2, P3, P4, namely 987.04, 942.74, 920.70, 901.57, 931.16, showed differences that were not significant (P>0.05). And percentage of non-carcass with successive results of P0, P1, P2, P3, P4, namely 48.39%, 48.47%, 48.51%, 48.90%, 55.62%, indicating differences highly significant (P<0.01). It was concluded that the use of indigofera to level 30% in feed given to New Zealand White rabbits still maintained rabbit performancevi including slaughter weight, non carcass weight and non carcass percentage. It is better for farmers who expect high rabbit carcass production not to use indigofera more than 30% in feed because using indigofera can increase the percentage of non carcass rabbits.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/185/051909951
Uncontrolled Keywords: New Zealand White rabbit, non carcass, indigofera
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.9 Other mammals > 636.932 2 Other mammals (Oryctolagus (Old World rabbit))
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 15 Sep 2020 07:12
Last Modified: 24 Oct 2021 10:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175872
[thumbnail of Akbar Bahri Harahap (2).pdf]
Preview
Text
Akbar Bahri Harahap (2).pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item