Respon Berahi pada Kambing Senduro Dara yang diprogram Sinkronisasi Menggunakan PGF2α

Muhlisin, Moh. (2019) Respon Berahi pada Kambing Senduro Dara yang diprogram Sinkronisasi Menggunakan PGF2α. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kambing Senduro sebagai salah satu kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia banyak dikembangkan di beberapa daerah di Jawa Timur, terutama di Kabupaten Lumajang. Salah satu permasalahan umum pada ternak kambing Senduro ini terkait dengan kendala reproduksi adalah terutama kegagalan peternak dalam melakukan deteksi berahi yang dapat berakibat pada kegagalan perkawinan yaitu kebuntingan. Hal itu dapat merugikan dalam pelaksanaan pemeliharaan ternak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon berahi kambing Senduro dara umur 8-15 bulan setelah dilakukan sinkronisasi dengan hormon PGF2α. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan informasi bagi peternak kambing secara umum, dalam respon berahi kambing Senduro sehingga dapat mempermudah proses inseminasi buatan menjadi efisien dan tepat waktu sehingga dapat meningkatkan keberhasilan inseminasi buatan pada kambing Senduro. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang pada tiga lokasi yaitu di desa Sari Kemuning, desa Maduran dan desa Senduro yang berlangsung kurang lebih selama dua bulan yaitu pada tanggal 2 Febuari sampai dengan 29 Maret 2018. Materi yang digunakan adalah kambing Senduro dara milik warga setempat untuk kemudian dilakukan sinkronisasi menggunakan hormon PGF2α secara intravulva. Sebanyak delapan belas ekor kambing betina diberi 0,8 ml PGF2α untuk mendapatkan respon sinkronisasi berahi. Kambing yang menunjukkan respon berahi akan diamati pada siklus berahi berikutnya. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah respon berahi, awal kemunculan berahi, panjang siklus berahi, lama berahi, kualitas berahi seperti warna vulva, bentuk vulva dan sekresi lendir vulva yang kemudian ditabulasi, dihitung rata-rata, standar deviasi dan dilanjutkan dengan analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata siklus berahi kambing Senduro dara adalah 18,3 hari (12-25 hari) dengan lama estrus 59,56 jam (38-126 jam). Respon berahi setelah disinkronisasi dengan hormon prostaglandin menunjukkan persentase sebanyak 72,2% lebih sedikit jika dibandingkan dengan persentase berahi alamiahnya yaitu sebanyak 84,6%, dengan onset estrus 72,81 (26-237 jam) dan lama estrus 42,56 jam (24-65 jam). Hasil kualitas berahi yang ditunjukkan dengan gejala seperti warna vulva, bentuk vulva dan sekresi lendir vulva secara umum menunjukkan nilai sedang (++) atau nilai rata-rata tingkatan skor 2. Disimpulkan bahwa sinkronisasi dengan PGF2α secara intravulva pada ternak mampu mempengaruhi respon berahi berahi pada kambing Senduro dara. Disarankan dilakukan program sinkronisasi berahi pada kambing Senduro di wilayah Kecamatan Senduro agar peternak mudah dalam mendeteksi berahi dan perkawinan pada ternak menjadi tepat waktu.

English Abstract

The purpose of this research was to determine the response of oestrus in Senduro goats after synchronizing with PGF2α. The material used was Senduro female goats as many as 18 tails. The variables observed were the response of oestrus, length of the oestrus cycle, the initial appearance of oestrus, duration of oestrus, quality of oestrus such as the color of the vulva, vulva shape, and vulva mucus secretion. The data obtained will be tabulated and descriptively. A total of eighteen female goats were given 0.8 ml of prostaglandin to get the estrus synchronization response. Goats that show an estrus response will be observed in the next estrus cycle (natural estrus cycle). The results showed that the length of the oestrus cycle was 18.3 days (12-25 days) with an oestrus time of 59.56 hours (38-126 hours). The response of oestrus from Senduro goat after giving PGF2α was 72.2% with the initial appearance of oestrus 72.81 hours (26-237 hours) and oestrus time was 42.56 hours (24-65 hours). Oestrus quality were shown by symptoms such as vulva color, vulva shape, and vulva mucus secretion generally shows moderate values (++) or average score level 2. It can be concluded that synchronization with PGF2α intravulva can accelerate appearance oestrus and improve the quality of oestrus for Senduro goats. It was recommended that further research was carried out to determine the optimal timing of mating by using a cytology overview and a profile of the hormones Progesterone and Estrogen.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/612/051910411
Uncontrolled Keywords: estrus response, synchronization, Senduro goats, PGF2α.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.3 Sheep and goats > 636.39 Goats > 636.390 82 Goats (Breeding) > 636.390 824 Goats (Breeding and reproduction methods)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 15 Sep 2020 06:56
Last Modified: 15 Sep 2020 06:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175856
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item