Pengaruh Penambahan Tepung Lempuyang (Zingiber Aromaticum. Val) Dalam Pakan Lengkap Terhadap Konsumsi Dan Persentase Lemak Abdominal Kelinci Jantan Peranakan New Zealand White Lepas Sapi

Satriatama, Naufal Enang (2019) Pengaruh Penambahan Tepung Lempuyang (Zingiber Aromaticum. Val) Dalam Pakan Lengkap Terhadap Konsumsi Dan Persentase Lemak Abdominal Kelinci Jantan Peranakan New Zealand White Lepas Sapi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ternak kelinci merupakan komoditas peternakan yang dapat menghasilkan daging berkualitas dengan kandungan protein yang tinggi. Daging kelinci memiliki kualitas lebih baik daripada daging sapi, domba, dan kambing. Kandungan protein daging kelinci 21%, sapi 20%, kambing 18%, babi 17%, dan ayam 19,5%. Struktur serat dagingnya lebih halus dengan warna dan bentuk menyerupai daging ayam. Pakan merupakan salah satu faktor penting bagi kelangsungan kehidupan ternak, dan biaya pakan merupakan komponen terbesar yang dikeluarkan oleh usaha peternakan. Agar produktivitas kelinci meningkat diperlukan pakan berkualitas dan mempunyai kandungan nutrisi yang cukup sehingga pertumbuhan kelinci dapat maksimal. Kandungan minyak atsiri dan kurkumin pada lempuyang (Zingiber aromaticum. Val) diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ternak kelinci. Penelitian dilaksanakan selama 1 (satu) bulan yaitu 14 Januari 2019-16 Februari 2019. Lokasi penelitian di peternakan Azhar Farm, Kecamatan Bumi Aji, Kota Batu milik bapak Mashuri Azhar. Analisis kandungan nutrien pakan perlakuan dilakukan di laboratorium nutrisi dan makanan ternak fakultas peternakan universitas brawijaya.vii Tujuan dari pelaksanaan penelitian adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi dari pengaruh penggunaan tepung lempuyang dalam pakan lengkap terhadap konsumsi nutrien dan persentase lemak abdominal kelinci peranakan New Zealand White (NZW) periode lepas sapih. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai manfaat penggunaan tepung lempuyang dalam pakan lengkap pada usaha peternakan kelinci. Materi yang digunakan adalah 32 ekor ternak kelinci peranakan NZW lepas sapih, kandang beserta peralatannya, dan pakan. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah penambahan tepung lempuyang sebanyak 0% (P0); 0,30% (P1); 0,35% (P2) dan 0,40% (P3). Variabel yang diamati adalah konsumsi bahan kering, lemak kasar, serat kasar, dan persentase lemak abdominal. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ragam (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung lempuyang tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi bahan kering dan serat kasar, dan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi lemak kasar serta memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap persentase lemak abdominal. Nilai rataan konsumsi lemak kasar berturut-turut dari P0,P1,P2,P3 yaitu 7,40, 6,80, 5,91, 5,92 g/ekor/hari. Nilai rataan persentase lemak abdominal yaitu 0,79%, 0,80%, 0,75%, 0,69%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung lempuyang terbaik yaitu sebesar 0,40% (P3) yang menunjukan konsumsi lemak kasar dan persentase lemak abdominal paling rendah. Penambahan tepung lempuyang sebanyak 0,40% mampu memenuhi kebutuhan konsumsi ternak dan menurunkan persentase lemak abdominal. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pengaruh penambahan tepung lempuyang sebesar 0,40% pada pakan lengkap kelinciviii peranakan NZW terhadap pertambahan bobot badan, konversi pakan dan kecernaan nutrien.

English Abstract

The purpose of this research was to determine and evaluate the effect of using lempuyang flour in a complete feed on feed consumption and the percentage of abdominal fat New Zealand White (NZW) post weaning. The results of this research are expected to provide information about the benefits of using lempuyang flour in complete feed in rabbit farming. The research material were 32 rabbits NZW post weaning, feed, cages and equipment. The research method was field experimental using a Completely Randomized Design (CRD) with in 4 treatments and 4 replications. The treatments in this research were the addition of 0% (P0); 0.30% (P1); 0.35% (P2) and 0.40% (P3) of lempuyang flour. The variables observed were consumption of dry matter, crude fat, crude fiber, and percentage of abdominal fat. The data obtained were analyzed using variance (ANOVA) and if there were significant effects then tested by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the addition of lempuyang flour did not have a significant effect on the consumption of dry matter and crude fiber, and gave a very significant effect (P<0.01) on crude fat consumption and gave a significant effect (P<0.05) on precentage of abdominal fat. The averages value of crudev fat consumption P0, P1, P2, P3 were 7.40, 6.80, 5.91, 5.92 g/head/day. The averages percentage of abdominal fat was 0.79%, 0.80%, 0.75%, 0.69%. Based on the results of the research it can be concluded that the best addition of lempuyang flour 0.40% (P3) which shows the lowest consumption of crude fat and lowest percentage of abdominal fat.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/180/051909946
Uncontrolled Keywords: New Zealand White, Lempuyang Flour, Consumption, and Abdominal Fat.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.9 Other mammals > 636.932 2 Other mammals (Oryctolagus (Old World rabbit))
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 15 Sep 2020 06:55
Last Modified: 24 Oct 2021 10:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175855
[thumbnail of Naufal Enang Satriatama (2).pdf]
Preview
Text
Naufal Enang Satriatama (2).pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item