Pengaruh Pemberian Pakan Lengkap Dengan Level Rendeng Kangkung (Ipomoea Reptans, Poir) Berbeda Terhadap Retensi N Dan Pertambahan Bobot Badan Kambing Peranakan Boer

Yuhana, Jaenal (2019) Pengaruh Pemberian Pakan Lengkap Dengan Level Rendeng Kangkung (Ipomoea Reptans, Poir) Berbeda Terhadap Retensi N Dan Pertambahan Bobot Badan Kambing Peranakan Boer. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pakan merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan usaha peternakan. Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk pakan memiliki kontribusi hingga 80% dari total biaya produksi. Penyediaan bahan pakan yang ekonomis dan terjamin baik kualitas maupun kuantitasnya masih menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pelaku usaha peternakan di Indonesia. Pakan lengkap merupakan suatu jenis pakan ternak yang terdiri dari bahan hijauan dan konsentrat dalam imbangan yang sesuai kebutuhan nutrisi ternak. Sumber serat asal limbah pertanian yang berpotensi untuk digunakan sebagai sumber serat pada pakan lengkap adalah rendeng kangkung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pakan lengkap dengan level rendeng kangkung berbeda terhadap retensi N dan pertambahan bobot badan kambing peranakan Boer. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan acuan dalam pembuatan pakan lengkap dengan penggunaan rendeng kangkung sebagai pakan sumber serat bagi kambing peranakan Boer. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan mulai pada tanggal 10 Oktober sampai 10 Desember 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Analisis kandungan nutrien pakan penelitian dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Materi yang digunakan adalah kambing peranakan Boer sebanyak 12 ekor dengan rata-rata bobot badan 18,3±2,7 kg dan berumur 7-9 bulan. Pakan yang diberikan berupa pakan lengkap yang tersusun dari rendeng kangkung dan konsentrat yaitu tepung gaplek, empok jagung, kulit kopi, bekatul, bungkil biji kapuk, kopra, pollard, Distiller Dried Grain With Solubles (DDGS), wafer, dan urea. Metode yang digunakan adalah percobaan in vivo menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan pakan dan 4 kelompok ternak berdasarkan bobot badan. Perlakuan pakan yang diberikan pada penelitian ini dalam bentuk pakan lengkap dengan imbangan BK adalah : P1: rendeng kangkung 20% dan konsentrat 80%, P2 : rendeng kangkung 40% dan konsentrat 60%, P3 : rendeng kangkung 60% dan konsentrat 40%. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pukul 07.00 WIB dan pukul 14.00 WIB. Variabel yang diukur adalah retensi nitrogen dan pertambahan bobot badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan lengkap dengan level rendeng kangkung berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap retensi nitrogen dan pertambahan bobot vbadan. Nilai rataan retensi nitrogen pada P1 adalah 12,84±1,46 g/ekor/hari, P2 14,64±1,48 g/ekor/hari dan P3 9,40±1,27 g/ekor/hari. Nilai rataan pertambahan bobot badan pada P1 adalah 241,07±8,93 g/ekor/hari, P2 254,46±14,81 g/ekor/hari dan P3 196,43±12,63 g/ekor/hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan rendeng kangkung 40% dan konsentrat 60% dalam pakan lengkap menghasilkan retensi N dan pertambahan bobot badan paling optimal dengan nilai 14,64 g/ekor/hari dan 254,46 g/ekor/hari. Pembuatan pakan lengkap untuk kambing peranakan Boer disarankan menggunakan 40% rendeng kangkung dan 60% konsentrat.

English Abstract

The research was to evaluate the effect of feeding complete feed containing different level of dry spinach (Ipomoea reptans, Poir) on nitrogen retention and average daily gain of Boer crossbreed goat. The research used 12 Boer crossbreed goat, with average body weight 18.3±2.7 kg. The goat were allocated in randomized block design with three treatments and four groups based on initial body weight. The treatments were complete feed containing different level of dry spinach and concentrate : 20:80% as T1, 40:60% as T2 and 60:40% as T3. The concentrate was composed of cassava flour, corn flour, coffee pulp, rice bran, kapook seed meal, copra meal, DDGS, wafers and urea. Variables measured were nutrient content, nitrogen retention and average daily gain. The data was analized used analysis of covariance and continued with Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The result showed that increasing spinach level in complete feed had a highly significant effect (P<0.01) on nitrogen retention and average daily gain. The value of nitrogen retention were on T1 12.84±1.46, T2 14.64±1.48 and T3 9.40±1.27 g/head/day. The value of average daily gain were on T1 241.07±8.93, T2 254,46±14,81 and T3 196,43±12.63 g/head/day. The highest value of nitrogen retention and average daily gain were allowed on T2 and the lowest on T3. It is suggested that use of 40% dry spinach and 60% concentrate in crossbreed Boer goat complete feed.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/65/051909831
Uncontrolled Keywords: average daily gain, crossbreed Boer goat, dry spinach, nitrogen retention
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.3 Sheep and goats > 636.39 Goats > 636.390 85 Goats (Feeds and applied nutrition) > 636.390 852 Goats (Applied nutrition)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:25
Last Modified: 24 Oct 2021 08:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175640
[thumbnail of Jaenal Yuhana (2).pdf]
Preview
Text
Jaenal Yuhana (2).pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item