Ketidakpatuhan Indonesia Terhadap Pasal XI:1 General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) 1994 Terkait Pembatasan Impor Daging Sapi Dari Selandia Baru Tahun 2011

Anam, Mira Alissya (2019) Ketidakpatuhan Indonesia Terhadap Pasal XI:1 General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) 1994 Terkait Pembatasan Impor Daging Sapi Dari Selandia Baru Tahun 2011. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

World Trade Organization (WTO) merupakan organisasi yang memberikan regulasi serta mengawasi jalannya perdagangan internasional diantara negara anggotanya. Indonesia merupakan salah satu negara yang bergabung dan menjadi anggota WTO, oleh sebab itu, Indonesia harus mematuhi aturan – aturan perdagangan internasional yang diterapkan di WTO. Kebijakan pemerintah Indonesia dalam membatasi impor daging sapi pada tahun 2011 dalam keranngka swasembada pangan, dinilai oleh negara anggota lain dalam WTO yakni Selandia Baru bertentangan dengan Pasal XI:1 GATT 1994. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui alasan Indonesia tidak patuh terhadap pasal XI:1 GATT 1994 yang berlaku di WTO dengan menggunakan teori kepatuhan milik Andrew T. Guzman. Teori ini menjelaskan alasan perilaku negara patuh maupun tidak patuh pada perjanjian internasional dengan melihat untung dan rugi yang akan didapatkan negara serta besarnya sanksi reputasi dan sanksi langsung yang diterima. Indonesia tidak patuh terhadap Pasal XI:1 GATT 1994 karena keuntungan yang diperoleh apabila tidak patuh lebih besar dibandingkan kerugian yang akan diterima. Meskipun sanksi reputasi yang diperoleh oleh Indonesia besar, namun Indonesia tidak menerima sanksi langsung yang benar – benar merugikan apabila tidak patuh.

English Abstract

The World Trade Organization (WTO) is an organization that provides regulations and enforce international trade laws. Indonesia is one of the countries that Join and become a member of WTO, therefore, Indonesia must comply with international trade rules that are applied at the WTO. The policy of the Indonesian government in limiting beef imports in 2011 in terms of food self-sufficiency, was assessed by New Zealand, a member country in the WTO, contrary to Article XI:1 GATT 1994. This research aims to determine the reasons of Indonesia for not comply to Article XI:1 GATT 1994, the rules that apply to WTO, using the compliance theory by Andrew T. Guzman. This theory explains the reasons of state behavior to comply or not comply to international treaties by count all the cost and benefit that the country will get from the amount of reputation sanction and direct sanction received. Indonesia not comply to Article XI:1 GATT 1994 because the benefits if Indonesia not comply are bigger. Although reputational sanctions that Indonesia gain is much, but Indonesia does not receive direct sanctions that are truly detrimental if they do not comply.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/793/051908212
Uncontrolled Keywords: Indonesia, Selandia Baru, Ketidakpatuhan, WTO, Indonesia, New Zealand, Non-Compliance, WTO
Subjects: 300 Social sciences > 382 International commerce (Foreign trade) > 382.9 Trade agreements > 382.92 World Trade Organization (WTO) / General Agreement on Tariffs and Trade (Organization)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 12 Nov 2020 01:07
Last Modified: 19 May 2022 04:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/174782
[thumbnail of Mira Alissya Anam.pdf] Text
Mira Alissya Anam.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item