Noviati, Winda (2019) Bertahan Di Lokasi Gusuran: Keterikatan Warga Tamansari Pada Tempat Tinggal. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penggusuran masih menjadi polemik tersendiri di Indonesia. Adanya penggusuran selalu menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak, terutama pada warga yang terdampak langsung. Warga yang menjadi korban penggusuran sebagian ada yang menerima penggusuran dan ada pula yang menolak penggusuran. Korban penggusuran yang menolak pada akhirnya memilih untuk tetap bertahan dan tinggal di lokasi gusuran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterikatan korban penggusuran pada tempat yang memilih bertahan di lokasi gusuran. Keterikatan pada tempat merupakan sebuah ikatan yang terjadi antara individu atau kelompok dengan tempat yang bermakna bagi mereka. Keterikatan pada tempat memiliki tiga dimensi yaitu person, process dan place. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi, dengan teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di RW 11 Tamansari kota Bandung. RW 11 Tamansari merupakan salah satu lokasi penggusuran dimana sebagian korban penggusuran masih bertahan di sana. Dalam melakukan pemilihan subjek, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini terdiri dari empat subjek primer, yaitu korban penggusuran dan satu subjek sekunder dari pendamping korban penggusuran. Hasil penelitian menunjukan bahwa keempat subjek memiliki keterikatan pada tempat. Keempat subjek juga memiliki ketiga dimensi keterikatan pada tempat, yaitu dimensi person, dimensi process dan dimensi place.
English Abstract
Eviction is still a separate polemic in Indonesia. The existence of evictions always raises the pros and cons of various parties, especially those directly affected. Some of the people who were victims of eviction have received evictions and some have refused eviction. Evictees who refused to finally choose to stay and living at the eviction location. This study seeks to see place attachment on victim of evictions that choose to stay at the eviction location. Place attachment is defined as a bond that occurs between individuals and the environment that is meaningful to them. Place attachment has three dimensions, namely person, process and place. This research uses phenomenological qualitative research methods, with data collection techniques in the form of interviews, observation and documentation. This research was conducted in RW 11 Tamansari, Bandung. RW 11 Tamansari is one of the eviction locations where some of the evictees still survive there. In selecting subjects, this study uses a purposive sampling technique. The subject of this study consisted of four primary subjects, namely evictees and one secondary subject from the evictee victim. The results showed that the four subjects had place attachment. The four subjects have all three dimensions of place attachment, namely the dimensions of person, process and place. Place attachment owned by the four subjects is at level 4, where there is a fusion of meaning or identity with the place.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FISIP/2019/850/051908268 |
Uncontrolled Keywords: | Bertahan di lokasi gusuran, Keterikatan pada tempat, Penggusuran. Eviction, Place attachment, Standing at the eviction location. |
Subjects: | 100 Philosophy, parapsychology and occultism, psychology > 152 Sensory perception, movement, emotions, physiological drives > 152.4 Emotions |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Psikologi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 19 Oct 2020 08:13 |
Last Modified: | 19 Oct 2020 08:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/174693 |
Actions (login required)
View Item |