Potensi Bakteri Rhizosfer UB Forest dan Metabolit Sekundernya untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Lunak (Erwinia sp.) pada Umbi Wortel

Novia, Arin (2019) Potensi Bakteri Rhizosfer UB Forest dan Metabolit Sekundernya untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Lunak (Erwinia sp.) pada Umbi Wortel. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Komoditas wortel cukup banyak diminati karena termasuk salah satu komoditas yang banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu penyakit pada wortel yang dapat menurunkan kelayakan umbi untuk dipasarkan dan dikonsumsi adalah penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora. Penyakit ini menimbulkan kerugian yang cukup besar dan penyebarannya luas, sehingga perlu adanya pengendalian. Cara baru untuk mengendalikan penyakit adalah dengan menggunakan ekstrak metabolit sekunder dari bakteri antagonis. Isolat bakteri antagonis diperoleh dari koleksi penelitian sebelumnya mengenai kelimpahan bakteri rhizosfer pada kawasan agroforestri pinus dan wortel di UB Forest. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi yang dimiliki oleh beberapa isolat bakteri antagonis dan metabolit sekundernya untuk menghambat penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh Erwinia sp. (H3). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Toksikologi Pestisida, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya mulai bulan Januari 2019 sampai dengan April 2019. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan: peremajaan bakteri Erwinia sp. (H3) dan bakteri rhizosfer, uji patogenisitas bakteri Erwinia sp. (H3) pada umbi wortel, seleksi antagonis bakteri rhizosfer secara in vitro, pembuatan ekstrak metabolit sekunder bakteri rhizosfer, uji bakteri rhizosfer dan metabolit sekundernya terhadap patogen Erwinia sp. (H3) secara in vitro, serta uji bakteri rhizosfer dan metabolit sekundernya terhadap penyakit busuk lunak pada umbi wortel. Seleksi antagonis bakteri rhizosfer menggunakan 6 isolat bakteri dari penelitian sebelumnya yang memiliki kerapatan bakteri tertinggi pada setiap genus. Hasil seleksi 6 isolat bakteri rhizosfer, terpilih dua isolat bakteri yang lebih efektif untuk menghambat patogen Erwinia sp. (H3) yaitu isolat Bacillus sp. (N3) dan Pantoea sp. (N26), keduanya digunakan untuk pengujian selanjutnya. Pada pengujian antagonis metabolit sekunder bakteri antagonis menunjukkan bahwa hanya pada hari pertama metabolit sekunder bakteri Bacillus sp. (N3) memiliki kemampuan menghambat perkembangan patogen Erwinia sp. (H3) menyerupai bakterisida Streptomycin sulfat. Sedangkan, untuk perlakuan metabolit sekunder bakteri Pantoea sp. (N26) dari hari pertama hingga ketiga tidak menujukkan adanya kemampuan menyerupai bakterisida Streptomycin sulfat untuk menghambat perkembangan patogen Erwinia sp. (H3). Hal ini diduga karena metabolit sekunder tidak dapat berkembang dan bersifat bakteriostatis yang tidak dapat membunuh patogen seperti mekanisme bakterisida. Pengujian bakteri antagonis dan metabolit sekundernya pada umbi wortel dengan variabel penurunan berat umbi dan besarnya massa busuk lunak bahwa aplikasi isolat bakteri dan metabolit sekundernya dapat membantu mengurangi penurunan berat umbi dan besarnya massa busuk lunak dibandingkan dengan hanya inokulasi patogen saja

English Abstract

Carrot commodities are quite popular because they are one of the commodities that provide many benefits for human life. One of the diseases in carrots which can reduce the feasibility of tubers to be marketed and consumed is soft rot caused by the Erwinia carotovora bacteria. This disease causes considerable losses and wide spread, so there is a need for control. A new way to control disease is to use extracts of secondary metabolites from antagonistic bacteria. Antagonistic bacterial isolates were obtained from a collection of previous studies regarding the abundance of rhizosphere bacteria in pine and carrot agroforestry areas in UB Forest. This study aims to determine the potential of several antagonistic bacterial isolates and their secondary metabolites to inhibit soft rot caused by Erwinia sp. (H3). The research was conducted at the Laboratory of Plant Disease and Pesticide Toxicology, Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, Brawijaya University starting from January 2019 to April 2019. This study consisted of several stages: rejuvenation of Erwinia sp. (H3) bacteria and rhizosphere bacteria, test the pathogenicity of Erwinia sp. (H3) bacteria in carrot tuber, selection of rhizosphere bacterial antagonists in vitro, making of secondary metabolite extract of rhizosphere bacteria, testing of rhizosphere bacteria and secondary metabolites of pathogen Erwinia sp. (H3) in vitro, and also test the rhizosphere bacteria and secondary metabolites against soft rot in carrot tubers. Selection of rhizosphere bacterial antagonists using 6 bacterial isolates from previous studies that have the highest bacterial density in each genus. The results of the selection of 6 rhizosphere bacterial isolates, two bacterial isolates were chosen which were more effective for inhibiting pathogen Erwinia sp. (H3) namely Bacillus sp. isolates. (N3) and Pantoea sp. (N26), both of them used for further testing. In antagonistic testing of secondary metabolites of antagonistic bacteria showed that only on the first day of secondary metabolites of Bacillus sp. (N3) has the ability to inhibit the pathogen development of Erwinia sp. (H3) resembles bactericidal Streptomycin sulfate. Meanwhile, for the treatment of secondary metabolites of the bacteria Pantoea sp. (N26) from the first to the third day did not show the ability to resemble the bactericide Streptomycin sulfate to inhibit the pathogen development of Erwinia sp. (H3). This is presumably because secondary metabolites cannot develop and are bacteriostatic which cannot kill pathogens such as bactericidal mechanisms. Testing of antagonistic bacteria and secondary metabolites in carrot tubers with a variable decrease in tuber weight and size of soft rot mass that the application of bacterial isolates and secondary metabolites can help reduce the decrease in tuber weight and the size of soft rot mass compared to only pathogenic inoculation

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/595/051907369
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.2 Edible tubers and bulbs
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:26
Last Modified: 24 Aug 2020 07:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/174146
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item