Permatasari, Indah (2019) Pengaruh Ketinggian Air Dan Komposisi Media Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Semanggi Air (Marsilea crenata). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman semanggi air (Marsilea crenata) merupakan jenis tanaman paku air yang hidup secara liar di area persawahan. Daun semanggi memiliki khasiat sebagai pencegah kencing manis dan mengandungan antioksidan. Di Surabaya banyak petani yang membudidayakan tanaman semanggi, akan tetapi letak lahan yang berdekatan dengan rumah warga dikhawatirkan mencemari air yang digunakan untuk mengairi lahan. Alternatif budidaya dapat dilakukan dengan menggunakan bak plastik yang diletakkan di area pekarangan rumah dan tetap menyesuaikan habitat asli dari tanaman semanggi. Petani di Surabaya memiliki pendapat yang berbeda dalam menentukan tinggi genangan air. Dalam menjaga ketinggian air tetap stabil dibutuhkan komposisi media tanaman yang sesuai. Semanggi lebih banyak hidup pada media tanah seperti pasir dan liat (Soni dan Sing, 2012). Menurut Calvert dan Liessmann (2014) menyebutkan bahwa tanaman semanggi mampu hidup pada air tergenang atau air mengalir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perbedaan ketinggian air pada komposisi media yang sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman semanggi air. Hipotesis dari penelitian ini yaitu ketinggian air 6 cm membutuhkan komposisi media 100% liat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman semanggi air. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Februari 2017 yang berlokasi di Desa Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Malang dengan ketinggian tempat ± 451 mdpl, suhu 22–25 ºC dan kelembapan udara 74–82 %. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan pada faktor satu adalah ketinggian air K1 2 cm, K2 4 cm, K3 6 cm dan faktor kedua adalah komposisi Media Tanam M1 100% Liat, M2 60% Liat : 40% Pasir, M3 40% Liat : 60% Pasir. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dengan taraf 5% untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan yang diberikan, jika terdapat hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf kesalahan 5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antar perlakuan ketinggian air dan komposisi media pada parameter luas daun, jumlah anakan dan jumlah daun panen. Pada umur 28 hst dan 35 hst perlakuan ketinggian air 6 cm komposisi media 100% liat menunjukkan hasil tertinggi pada penambahan luas daun sebesar (50.37 cm2 dan 89.57 cm2), parameter jumlah anakan tertinggi pada umur 28 hst terlihat pada perlakuan ketinggian air 6 cm dengan komposisi media 100% liat menunjukkan nilai tertinggi sebesar 1.67 dan umur pengamatan 35 hst perlakuan ketinggian air 6 cm dengan komposisi media 60% liat : 40% pasir menunjukkan nilai tertinggi sebesar 1.83. Parameter pengamatan jumlah daun panen pada umur 35 hst menunjukkan nilai tertinggi pada perlakuan ketinggian air 6 cm dan komposisi media 100% liat dalam penambahan jumlah daun sebesar 39.67 helai. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketinggian air lebih berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman semanggi hampir pada seluruh parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan semanggi air dipengaruhi oleh ketinggian air dan komposisi media yang ditunjukkan luas daun, jumlah anakan dan jumlah daun panen. Hasil bobot daun panen semanggi dipengaruhi ketinggian air, semakin tinggi ketinggian air maka semakin meningkatkan bobot panen tanaman semanggi sebesar 9.94 gram/rumpun.
English Abstract
Water clover (Marsilea crenata) is a type of water nail plant that lives wildly in rice fields. Clover leaves have the properties of preventing diabetes and containing antioxidants. In Surabaya, many farmers cultivate clover plants, but the location of land near to people's homes is feared to pollute the water used to irrigate the land. Alternative cultivation can be done using a plastic tub placed in the area of the house and still adjusting the original habitat of the clover plant. Farmers in Surabaya have different opinions in determining the height of water level. In keeping the water level stable, the appropriate composition of plant media is needed. Water clover lives more on soil media such as sand and clay (Soni and Sing, 2012). According to Calvert and Liessmann (2014), water clover plants can live in stagnant water or running water. The purpose of this study was to study the effect of differences in water level on the composition of the media suitable for the growth and yield of water clover plants. The hypothesis of this study is that the water level of 2 cm requires a 60% clay : 40% sand media composition for the growth and yield of water clover plants. The study was conducted in January-February 2017 located in Merjosari Village, Lowokwaru Subdistrict, Malang with an altitude of ± 451 masl, temperatures of 22-25ºC and air humidity of 74–82%. This study used a factorial randomized block design (RAKF) with six treatments and three replications. The treatment used in factor one is K1 water level 2 cm, K2 4 cm, K3 6 cm and the second factor is the composition of Media Planting M1 100% Clay, M2 60% Clay: 40% Sand, M3 40% Clay: 60% Sand . The data obtained were analyzed using analysis of variance with a level of 5% to find out the effect of the treatment given, if there were significant results followed by the LSD test with an error rate of 5%. Based on the results of the study, there was an interaction between the treatment of water level and the composition of the media on the parameters of leaf area, number of tillers and number of leaf harvests. At the age of 28 days and 35 days the treatment of 6 cm water level with 100% clay media composition showed the highest results on the addition of leaf area by (50.37 cm2 and 89.57 cm2), the highest number of tillers at age 28 hst seen in the treatment of water height of 6 cm with composition 100% clay media showed the highest value of 1.67 and age of observation 35 days after treatment of water height of 6 cm with a medium composition of 60% clay: 40% sand showed the highest value of 1.83. The parameters of the observation of the number of harvested leaves at the age of 35 days showed the highest value in the treatment of water height of 6 cm and the composition of the media 100% clay in the addition of leaves amounting to 39.67 strands. The results of the analysis show that the water level has more influence on the growth and yield of clover plants in almost all parameters. From the results of the study it can be concluded that the growth of water clover is influenced by the height of the water and the composition of the media indicated by leaf area, number of tillers and number of leaf harvests. Water clover yields on leaf weight are influenced by water level, the higher the water level, the higher the weight of the clover crop harvest is 9.94 grams / clumps.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2019/560/051907334 |
| Uncontrolled Keywords: | Alternatif Budidaya, Ketinggian air, Komposisi Media, Semanggi Air-Alternative cultivation, Media Composition, Water Clover, Water Height |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.4 Cooking greens and rhubarb > 635.41 Spinach > 635.418 Special cultivation methods; Fertilizers, soil conditioners, growth regulators |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 24 Aug 2020 07:25 |
| Last Modified: | 24 Aug 2020 07:25 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173982 |
Actions (login required)
 |
View Item |