Keragaman Dan Heritabilitas Beberapa Galur Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt) Generasi S5

Dewi, Prilly Prastica (2019) Keragaman Dan Heritabilitas Beberapa Galur Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt) Generasi S5. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

agung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan salah satu jenis jagung yang sangat diminati karena memiliki rasa manis yang membedakan dengan jenis jagung yang lain. Selain rasa manis, kandungan gizi seperti karbohidrat, protein, vitamin dan kalori dalam jagung manis sangat bermanfaat untuk kesehatan. Permintaan akan jagung manis menunjukkan prospek positif karena jagung manis diperlukan sebagai bahan baku industri dan konsumsi. Meningkatnya permintaan jagung manis tidak diimbangi dengan produksi dapat dijadikan sebagai satu alasan pemuliaan tanaman jagung manis dilakukan. Pemuliaan tanaman jagung manis saat ini diarahkan pada pengembangan varietas hibrida yang dapat memberikan hasil dan kualitas yang lebih baik. Dalam proses pembentukan varietas hibrida diperlukan calon tetua yang dapat diperoleh dari galur inbrida yang memiliki tingkat homozigositas tinggi. Untuk memperoleh galur tersebut, maka dilakukan proses silang diri untuk menyeragamkan penampilan setiap populasi. Keberhasilan pemuliaan tanaman dapat dilihat berdasarkan keragaman dan nilai duga heritabilitas. Tanaman generasi S5 merupakan generasi dimana populasi tanaman diharapkan telah seragam karena telah dilakukan proses silang diri sebanyak 5 kali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai koefisien keragaman genetik dan fenotipe (KKG dan KKF) antar galur, keragaman dalam galur dan nilai duga heritabilitas pada setiap karakter tanaman yang diuji dan untuk memperoleh galur yang berpotensi untuk dijadikan sebagai calon tetua dalam perakitan varietas hibrida. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2018. Alat yang digunakan selama penelitian antara lain cangkul, plastik, tugal, gunting, spidol permanen, kertas label, papan label, roll meter, penggaris, Royal Horticultural Society (RHS) colourchart, timbangan analitik, jangka sorong, kamera, knapsack spayer elektrik, refraktometer dan alat tulis. Bahan yang digunakan antara lain benih 10 galur jagung manis generasi S5, pupuk kompos, pupuk NPK, pupuk ZA, insektisida Marshal, insektisida Curacron, fungisida Tortora, fungisida Acrobat, fungisida Amistar Top, moluskisida Siputox, perekat dan bakterisida Bactomycin. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri atas 10 galur dan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 30 plot percobaan. Variabel pengamatan terdiri atas karakter kualitatif dan karakter kuantitatif. Karakter kualitatif meliputi bentuk ujung daun pertama, warna batang, warna anther, warna rambut tongkol (silk), penutupan kelobot, warna biji dan bentuk tongkol. Karakter kuantitatif meliputi umur berbunga jantan (HST), umur berbunga betina (HST), jumlah daun di atas tongkol (helai), jumlah tongkol per tanaman (buah), tinggi letak tongkol (cm) dan tinggi tanaman (cm), bobot tongkol dengan kelobot (g), bobot tongkol tanpa kelobot (g), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), jumlah baris biji per tongkol (baris), persentase tanaman terserang penyakit bulai (%) dan kadar gula (°brix). Data karakter kualitatif dianalisis secara deskripif dalam bentuk tabel. Data karakter kuantitatif dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) berupa uji F dengan taraf 5% apabilaii terdapat pengaruh yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf uji 5 % untuk mengetahui adanya perbedaan antar perlakuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai KKG pada setiap karakter kuantitatif yang diperoleh berkisar antara 1,44 – 15,14%. Kriteria nilai keragaman genetik yang diperoleh tergolong rendah pada seluruh karakter kecuali pada karakter tinggi letak tongkol yang termasuk dalam kriteria sedang. nilai KKF pada setiap karakter kuantitatif yang diperoleh berkisar antara 2,73 – 16,70%. Kriteria nilai keragaman fenotipe yang diperoleh tergolong rendah pada seluruh karakter. Nilai KK yang menyatakan keragaman dalam galur tergolong rendah setiap karakter per galur yang diuji. Pada nilai heritabilitas dalam arti luas (h2bs) diperoleh nilai duga dengan kisaran 0,20 – 0,85 dengan kriteria sedang hingga tinggi. Sebagian besar karakter tanaman yang diuji memiliki nilai heritabilitas sedang. Karakter yang memiliki nilai heritabilitas sedang yaitu jumlah daun di atas tongkol, jumlah tongkol per tanaman, tinggi tanaman, bobot tongkol dengan kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol dan kadar gula. Sedangkan karakter yang memiliki nilai heritabilitas tinggi antara lain umur berbunga jantan, umur berbunga betina, tinggi letak tongkol, diameter tongkol dan jumlah baris biji per tongkol. Berdasarkan nilai KKG dan KKF dapat diketahui bahwa setiap karakter yang diuji memiliki keragaman sempit yang berarti telah seragam. Karakter yang dijadikan sebagai kriteria seleksi adalah karakter yang memiliki nilai heritabilitas dalam arti luas yang tinggi.

English Abstract

Sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) is a type of corn that is favored by Indonesian people because it has a sweeter flavor than the other types of corn. Sweet corn has a high nutrient content such as carbohydrates, proteins, vitamins, and calories that very beneficial for human health. The demand of sweet corn shows a positive prospect because it has a several uses like a material for industry and for consumption. The high interests of Indonesian people against tthe sweet corn makes the demand increases. The high demand is not balanced with sweet corn production, so that could be made as one reason that plant breeding of sweet corn is required. Plant breeding of sweet corn is currently directed at the development of hybrid varieties that have a better production and quality. The process of the developing hybrid varieties is required a parental from inbred lines that have a high homozygous level. To obtain a homozygous inbred lines, things to do is selfing or inbreeding until the performance of these lines are similar. The successfull of plant breeding can be seen based on the variability dan heritability value. S5 generations is generation that the plant population expected to be uniform because it has been done a selfing process in 5 times. The purpose of this research is to know the value genotypic and phenotypic coefficient of variation (GCV and PCV) between all lines, variability in every lines and the value of heritability on each character of some lines that tested and to obtain lines that potential to be used as parent for crossing in hybrid varieties. This research conducted in the Dadaprejo village, Junrejo district, Batu City on July until October 2018. The tools used during the research are hoe, plastic, tugal, scissors, permanent markers, paper labels, roll labels, meter boards, rulers, the Royal Horticultural Society (RHS) colourchart, analytic scales, caliper, cameras, electric knapsack spayer, refractometer, and stationery. The materials include 10 seeds of sweet corn lines S5 generation, compost fertilizer, NPK fertilizer, ZA fertilizer, Marshal insecticide, Curacron fungicide, Acrobat fungicide, Tortora fungicide, Amistar Top fungicide, Siputox moluskicide, adhesive, and Bactomycin bactericide. The research used Randomized Block Design with a single factor consist 10 lines and repeated 3 times so that there are 30 experimental units. Variable observation consists of qualitative and quantitative character. Qualitative characters are first leaves tip shape, stem colour, anther colour, silk colour, husk cover, seed colour, and ear shape. Quantitative characters are plant height (cm), ear height (cm), days of tasseling (DAP), days of silking (DAP), number of uppermost leaves above the uppermost ear (sheet), number of ear per plant, ear weight with husk (g), ear weight without husk (g), ear length (cm), ear diameter (cm), number of kernels rows per ear, percentage of plants attacked by downy mildew (%) and sugar level (°brix). The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA) with F test at 5% level. If the results obtained are significantly different then continued using HSD test at 5% level. The results of the analysis show that the GCV values for each quantitative character obtained ranged from 1,44 – 15,14%. The criteria for the GCV valuesiv obtained are low in all characters except for the character of the ear height which is included in the criteria of being medium. PCV values in each quantitative character obtained ranged from 2,73 – 16,70%. Criteria for the PCV values obtained are low in all characters. The CV value states that variability in the line is classified as low per character per line that tested. Broad sense heritability values (h2bs) for each quantitative character obtained ranged from 0,20 – 0,85 with the criteria of moderate to high. Most of the plants characters tested have moderate heritability values. The characters with moderate heritability were number of uppermost leaves above the uppermost ear (sheet), number of ear per plant, plant height (cm), ear weight with husk (g), ear weight without husk (g), ear length, and sugar level (°brix). While the characters that have high heritability value include days of tasseling (DAP), days of silking (DAP), ear height (cm), ear diameter (cm), and number of kernels rows per ear. Based on the values of the GCV and PCV, it can be seen that each character tested has a narrow variability which means that it is uniform. The characters that are used as selection criteria are characters who have a high heritability value.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/679/05197453
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.6 Edible garden fruits and seeds > 635.67 Corn > 635.672 Sweet corn
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:24
Last Modified: 24 Aug 2020 07:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173858
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item