Septilia, Yufita (2019) Uji Keunikan dan Keseragaman Beberapa Genotip Cabai Rawit(Capsicum frutescens L.) di Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) ialah komoditas hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena memiliki banyak manfaat dan kegunaan. Berdasarkan data BPS dan Dirjend Hortikultura (2016), diketahui bahwa rata- rata produktivitas cabai rawit pada tahun 2011 hingga 2015 sebesar 5,01 ton ha-lmenjadi 6,45 ton ha-1. Meskipun meningkat, harga cabai fluktuatif dan relatif mahal.Selain itu Indonesia masih melakukan impor cabai karena ketersediaan cabai kurang memenuhi. Faktor mempengaruhi ketersediaan cabai rawit yaitu faktor genetik dan lingkungan. Setiap varietas memiliki perbedaan genetik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil serta kemampuan adaptasi yang berbeda. Maka diperlukan varietas unggul yang mampu menghasilkan produksi yang tinggi dan berdaya adaptasi luas. Varietas unggul hams memenuhi persyaratan yaitu memiliki sifat yang baru, unik, seragam dan stabil. Sehingga perlu dilakukan uji keunikan dan keseragaman dalam pembentukan suatu varietas unggul baru dengan menggunakan pedoman BUSS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penciri khusus dan keseragaman genotip yang diuji dengan genotip pembanding. Hipotesis dalam penelitian ini ialah diduga terdapat penciri khusus dan keseragaman antar genotip uji dan genotip pembanding. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga September 2018 di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum yang memiliki ketinggian tempat 408 mdpl, Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu genotip. Perlakuan terdiri atas enam genotip cabai rawit, diulang sebanyak empat kali. Jumlah sampel pengamatan tiap ulangan sebanyak 10 tanaman. Alat yang digunakan meteran, penggaris, cangkul, cangkil, alphaboard, mini polybag, gembor, timbangan analitik, jangka sorong, millimeter sekrup, mulsa plastik hitam perak (MPHP), alat plong, pasak, ajir, tali rafia,knapsacksprayer, kamera, papan background, RHS colour chart, Panduan Pengamatan Individu Cabai dan alat tulis. Bahan yang digunakan ialah benih cabai rawit yang terdiri dari 3 genotip uji CRUB2 (V1), CRUB3 (V2) dan CRUB4 (V3) dan 3genotip pembanding Lokal Campuran (V4), Sret (V5) dan Manteb (V6), pupuk kandang kambing, NPK Mutiara, Phonska, Pupuk MKP, pupuk CN-G, batu kapur, tanah, dan pestisida. Karakter yang diamati ialah karakter kuantitatif yang terdiri dari 23 karakter pengamatan dan karakter kualitatif terdiri dari 41 karakter pengamatan yang di sesuaikan dengan Panduan Pengamatan Individu Cabai. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ dengan taraf 5% dan menghitung Koefisien Keragaman (KK %) untuk uji keseragaman. Uji keunikan dan keseragaman yang dilakukan pada 6 genotip ini mendapatkan hasil bahwa pada genotip uji memiliki beberapa perbedaan yang jelas pada dibandingkan dengan varietas pembanding.Berdasarkan karakter kualitatif yang diamati genotip V1 memiliki 10 perbedaan atau keunikan dengan 1 penciri khusus. Genotip V2 memiliki 12 perbedaan atau keunikan dengan 3 penciri khusus. Dan genotip V3 memiliki 9 perbedaan atau keunikan dengan 1 penciri khusus. Uji keunikan karakter kuantitatif menunjukkan setiap genotip uji memiliki keunikan pada beberapa karakter. Genotip V1 memiliki 2 perbedaan atau keunikan, genotip V2 memiliki 2 perbedaan atau keunikan dan genotip V3 memiliki 3 perbedaan atau keunikan. Sedangkan pada uji keseragaman, seluruh genotip uji termasuk dalam kategori seragam sama seperti genotip pembanding. Namun dalam karakter kualitatif yang memiliki kategori keragaman paling rendah ialah genotip V1 dan dalam karakter kualitatif yang memiliki keseragaman paling tinggi ialah genotip V3.
English Abstract
Chili pepper (Capsicum frutescens L.) is a horticultural commodity that is in great demand by Indonesian because it has many benefits and uses. Based on BPS and Dirjend Hortikultura (2016), the average of chili pepper production in 2011 to 2015 tends to increase from 5.01 ton ha-1 to 6.45 ton ha-1. Despite the increase in production every year, the price of chili fluctuates and is relatively expensive. In addition, Indonesia is still importing chili pepper because the availability is low. The factors that affecting the availability of chili pepper are genetic and environmental factors. Each variety has a genetic difference that can affect growth and yields and different adaptability capabilities. So we need superior varieties that are capable of high production and resistant to pest and disease with wide adaptability. Superior varieties must be able the requirements of having new, unique, uniform and stable. So it is necessary to test the uniqueness and uniformity in the formation of a new superior variety by using the guidance of BUSS. This research aims to determine the specific characteristics and uniformity of genotips tested with comparative genotips. The hypothesis in this research is that it is suspected that there is a special characteristic and uniformity between test genotips and comparative genotips. The study was conducted in February to September 2018 in Karangrejo Village, Garum Subdistrict which has a place height of 408 masl. This study used a Randomized Block Design (RBD) method with a single factor, namely genotype. The treatment consisted of six chilli pepper genotypes, repeated four times. The samples for each replicatiton genotype was 10 plants. The tools used are ruler, hoe, alphaboard, mini polybag, stringy, analytical scales, calipers, millimeters couplers, mulch, pegs, pins, raffia ropes, knapsack sprayers, cameras, background boards, RHS color charts, Individual Observation Guidelines of Chilli pepper and stationery. The material to be used is chilli pepper seed which consists of 3 test genotypes (CRUB2 (V1), CRUB3 (V2), CRUB4 (V3) and 3 comparative varieties local genotype (V4), Sret (V5) and Manteb (V6), goat manure, NPK Mutiara, MKP Fertilizer, CN-G Fertilizer, Phonska, dolomite, soil, and pesticide. The quantitative characters consisting of 23 characters and qualitative characters consisting of 41 characters which were adjusted according to Individual Observation Guidelines for Chilli pepper. Data obtained from observations were analyzed using analysis of variance (ANOVA) then continued by Honestly Significant Different (HSD) 5% and calculating the Coefficient of Variance (CV%) for uniformity test. The test of uniqueness and uniformity carried out on these 6 genotypes found that the test genotypes had several distinct differences compared to the comparison genotypes. Genotype V1 has 10 differences or uniqueness with 1 special identifier. Genotype V2 has 12 differences or uniqueness with 3 special identifiers. Genotype V3 has 9 differences or uniqueness with 1 special identifier. The test of the uniqueness of quantitative characters shows that each test genotype is unique in several characters. Genotype V1 has 2 differences or uniqueness, genotype V2 has 2 differences or uniqueness and genotype V3 has 3 differences or uniqueness. Whereas in the uniformity test, all genotypes belong to the same uniform category as the comparison genotype. However, in the qualitative character that has the lowest diversity category is genotype VI and in the qualitative character that has the highest uniformity is genotype V3.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2019/644/051907418 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.8 Other crops grown for industrial processing > 633.84 Hot spices |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 07:24 |
Last Modified: | 24 Aug 2020 07:24 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173834 |
Actions (login required)
View Item |