Amrullah, Fahmi (2019) Hubungan Unsur Iklim (Curah Hujan dan Hari Hujan) dengan Produktivitas Apel (Malus sylvestris Mill.) di Sentra Produksi Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Apel (Malus sylvestris Mill.) merupakan komoditas hortikultura yang sering di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan apel juga terus meningkat, namun kenyataannya tidak diikuti oleh peningkatan produksi apel nasional tiap tahunnya. Pada tahun 2013-2015 produksi apel nasional selalu menurun. Salah satu penyebab menurunnya produksi apel yaitu kondisi iklim. Iklim menjadi permasalahan nyata yang tidak bisa dihindarkan. Menurut IPCC (2007), pada periode 2000-2100 diprediksi akan terjadi peningkatan suhu sebesar 2,10-3,90C. Prediksi ini diperoleh melalui analisa mencairnnya glaisers di Amerika Selatan berdasarkan hasil analisa pada tahun 1928 dan 2004. Dampak perubahan iklim pada pertanian bersifat multidimensional, baik dari sumber daya, infrastruktur pertanian, dan sistem produksi, hingga ketahanan pangan, kesejahteraan petani dan masyarakat umumnya (Santoso, 2016). Pada tahun 2013 dilaporkan produksi apel di kota Batu mengalami penurunan sebesar 30-40% akibat adanya hujan deras dan angin kencang (Darmanto, 2013). Penurunan produksi ini disebabkan adanya curah hujan yang tinggi mengakibatkan penyerbukan tanaman gagal sehingga hanya sedikit pohon apel yang berbuah (Subhan, 2016). Dengan adanya pengaruh iklim global diduga pengaruh iklim tersebut terjadi di daerah sentra produksi apel lainnya seperti di Kabupaten Pasuruan dan lainnya sehingga produksi apel Indonesia menurun. Pengaruh iklim memberikan dampak yang cukup besar terhadap produktivitas tanaman apel sehingga perlu dilakakukan penelitian mengenai keterkaitan unsur iklim hujan dengan produktivitas apel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan unsur iklim (curah hujan dan hari hujan) dengan produktivitas apel sebagai upaya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh unsur iklim tersebut terhadap produktivitas apel di Kabupaten Pasuruan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2018 di Kecamatan Tutur, Tosari, dan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuisioner, alat tulis, kamera, aplikasi Microsoft Office Excel 2013 dan IBM SPSS Statistik 24. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data unsur iklim (curah hujan dan hari hujan) tahun 2002-2017 yang didapatkan dari BMKG Karangploso dan Dinas PU Pengairan Jawa Timur, serta data produktivitas apel tahun 2002-2017 dari Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Data unsur iklim (curah hujan dan hari hujan) dan produktivitas dianalisis dengan bantuan Microsoft Office Excel. Setelah dianalisis dilakukan pengujian korelasi dan regresi dengan bantuan software IBM SPSS Statisitk 24. Uji Korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara unsur iklim curah hujan dan hari hujan dengan produktivitas apel. Uji Regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh unsur iklim curah hujan dan hari hujan terhadap produktivitas apel. Hasil analisis sebaran curah hujan di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2002-2017 memiliki rata-rata periode musim kemarau sebanyak 5 bulan atau 15 dasarian dan periode musim hujan sebanyak 7 bulan atau 35 dasarian. Pengujian korelasi antara curah hujan dan hari hujan secara parsial dengan produktivitas didapatkan hasil bahwa curah hujan memiliki hubungan nyata dengan produktivitas dengan nilai r = -0,531 sedangkan hari hujan tidak memiliki hubungan nyata dengan produktivitas sehingga dapat ditetapkan variabel curah hujan yang paling berpengaruh terhadap produktivitas apel. Pengujian dilanjutkan dengan regresi linier sederhana antara curah hujan terhadap produktivitas apel untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan curah hujan terhadap produktivitas apel. Koefisien determinasi (R2) curah hujan sebesar 28% artinya curah hujan berpengaruh 28% terhadap kenaikan dan penurunan produktivitas apel, sedangkan 72% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati pada penelitian ini. Model persamaan regresi produktivitas apel yaitu Y=56,789-0,006X (curah hujan). Model persamaan ini menjelaskan bahwa setiap kenaikan 1 mm curah hujan akan menurunkan 0,006 kg pohon-1. Jika dimasukkan rata-rata curah hujan tahun 2002-2017 maka diperkirakan produktivitas apel selama 16 tahun tersebut adalah Y=56,789-0,006(2.499)=41,792 kg pohon-1.
English Abstract
Apple (Malus sylvestris Mill.) are horticultural commodities that are often consumed by the people of Indonesia. Along with the increase in population, the need for apples also continues to increase, but in reality this is not followed by an increase in national production each year. In 2013-2015 the production of apples always declined. One of the causes of declining apple production is climate conditions. Climate is a real problem that cannot be avoided. According to the IPCC (2007), in the 2000-2100 period it was predicted that an increase in temperature would be 2.10-3.90C. This prediction was obtained through an analysis of glaisers melting in South America based on the analysis in 1928 and 2004. The impact of climate change on agriculture is multidimensional, both from resources, agricultural infrastructure, and production systems, to food security, welfare of farmers and the general public (Santoso, 2016). In 2013 it was reported that apple production in Batu city decreased by 30-40% due to heavy rain and strong winds (Darmanto, 2013). This decrease in production is due to the high rainfall resulting in failed pollination of plants so that only a few apple trees became a fruit (Subhan, 2016). With the influence of the global climate, it is suspected that the climatic influence occurred in other apple production centers such as in Pasuruan Regency and others so that apple production declined. The influence of climate has a considerable impact on the productivity of apple plants so that research needs to be done regarding the interrelationship of climate elements with apple productivity. This research aims to determine the correlation between climate elements (rainfall and rainy days) with apple productivity in an effort to find out how much influence the climate element has on the productivity of apples in Pasuruan Regency. This research was conducted in March until May 2018 in Pasuruan Regency in three sub-districts namely Tutur sub-district, Tosari sub-district, and Puspo sub-district. The tools used in this research were questionnaires, stationery, cameras, Microsoft Office Excel 2013 and 24th IBM SPSS Statistics. The materials used in this research were climate element data (rainfall and rainy days) in 2002-2017 obtained from Karangploso Climatology Station and Department of Irrigation East Java, apple productivity data in 2002-2017 from the Department of Agriculture Pasuruan Regency. The research method used the survey method. Climate element data (rainfall and rainy days) and productivity were analyzed with the help of Microsoft Office Excel 2013. Correlation test is used to determine the correlation between the climate elements (rainfall and rainy days) with apple productivity. Regression test was conducted to find out how much influence the climate elements have on the productivity. The analysis results of the distribution rainfall in Pasuruan in 2002-2017 had an average dry season period is 5 months or 15 dasarians and a rainy season period is 7 months or 35 dasarians. The correlation between rainfall and rainy days with apple productivity shows that rainfall has a significant correlation with productivity with value r = -0,531 while rainy days do not have a significant correlation with productivity so that rainfall variables are most influential on apple productivity. Followed by a simple linear regression between rainfall on apple productivity to find out how much influence rainfall is given on apple productivity. The coefficient of determination (R2) of rainfall is 0,282 it means that rainfall has an effect of 28% on the increase and decrease in apple productivity, while the other 72% is influenced by other factors not observed in this research. Apple productivity regression estimation model is Y=56,789-0,006X (rainfall). The meaning of this estimation model is that every 1 mm increase in rainfall will reduce 0.006 kgtree-1. If the average rainfall in 2002-2017 is included, it is estimated that the productivity of apples for 16 years is Y = 56,789-0,006 (2,499) = 41,792 kg tree-1.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2019/628/051907402 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 634 Orchards, fruits, forestry > 634.1 Pomaceous fruits > 634.11 Apples |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 07:24 |
Last Modified: | 08 Aug 2023 01:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173817 |
Text
Fahmi Amrullah.pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |