Oktarini, Nur Aisyah (2019) Identifikasi Budaya Keselamatan Berdasarkan Model Pengukuran ECAST dengan Pendekatan Analisis Faktor Konfirmatori. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengukuran budaya keselamatan menjadi hal penting bagi perusahaan sebagai langkah evaluasi dan pengembangan lebih lanjut demi mempertahankan kelangsungan bisnis perusahaan. Tentunya, setiap pengukuran budaya keselamatan didasari oleh beberapa dimensi/faktor pembentuknya. Penelitian ini mengacu pada sumber European Commercial Aviation Safety Team (ECAST). Sumber ini telah banyak digunakan oleh perusahaan Maintenance & Repair Overhaul (MRO) di dunia. Pada tahun 2018, salah satu perusahaan MRO di Indonesia ini bermaksud untuk mengimplementasikannya. Hal tersebut juga dilandasi oleh beberapa aspek pengukuran ECAST yang tidak diukur oleh pengukuran budaya keselamatan sebelumnya, sehingga diharapkan melalui pengukuran budaya keselamatan berdasarkan ECAST mampu memberikan hasil yang lebih representatif. Budaya keselamatan berdasarkan ECAST memiliki 6 dimensi, yaitu commitment, justness, awareness, adaptability, information, dan behaviour. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah 6 dimensi tersebut valid untuk mengukur budaya keselamatan atau tidak dan sejauh mana level safety perusahaan. Dimensi-dimensi yang valid tersebut akan memberikan informasi terkait nilai yang tertinggi dan terendah, sehingga menjadi tolok ukur dalam mengevaluasi safety perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis lebih lanjut terkait dimensi dan indikator yang valid serta memiliki kontribusi terbesar dalam membentuk variabel budaya keselamatan. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan identifikasi model budaya keselamatan ECAST melalui analisis faktor konfirmatori. Identifikasi model dilakukan untuk menentukan 6 dimensi berdasarkan teori. Kemudian, dilakukan analisis faktor konfirmatori untuk melihat dimensi yang dominan dan memiliki kontribusi terbesar dalam membentuk budaya keselamatan di perusahaan MRO Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 6 dimensi tersebut terbukti valid untuk mengukur budaya keselamatan. Dimensi yang memiliki kontribusi terbesar secara berturutturut dari yang tertinggi adalah dimensi awareness dengan loading factor 0,967, dimensi information sebesar 0,959, adaptability sebesar 0,955, behaviour sebesar 0,860, commitment sebesar 0,745, dan justness sebesar 0,741. Total item indikator valid yang membentuk dimensi/konstruk laten secara keseluruhan dalam mengukur budaya keselamatan yaitu 19 indikator. Adapun dimensi awareness memiliki kontribusi terbesar dalam membentuk variabel budaya keselamatan, artinya dimensi tersebut mampu menjelaskan budaya keselamatan. Kemudian, tingkat safety salah satu perusahaan MRO Indonesia ini berada pada level proactive. Meskipun secara general berada pada level proactive, masih terdapat 2 dinas yang berada pada level calculative yaitu dinas engineering service (TE) dan dinas quality assurance & safety (TQ). Secara keseluruhan, dimensi yang memiliki nilai terendah yaitu justness, sehingga perlu dilakukan evaluasi terkait pemahaman dalam merubah pola pikir bahwa investigasi safety yang bukan bertujuan untuk mencari kesalahan karyawan, namun sebagai langkah untuk mencari akar permasalahan sebagai bahan evaluasi bersama
English Abstract
The measurement of safety culture is important for every companies as an evaluation step and to maintain the company’s business continuity. Each safety culture measurements is formed based on several dimensions/factors. This research refers to the source of the European Commercial Aviation Safety Team (ECAST). This source has been widely used by Maintenance & Repair Overhaul (MRO) companies in the world. In 2018, one of the MRO companies in Indonesia intends to implement it. This company use this model due to of there are several aspects of ECAST’s measurement that are not measured by previous measurements of safety culture in this company, so it is expected that through safety culture measurement based on ECAST can provide the representative results. Safety culture based on ECAST has 6 dimensions, which are commitment, justness, awareness, adaptability, information, and behavior. The purpose of this research is to determind whether or not the 6 dimensions are suitable to measure safety culture and to know the extent of company's safety level. Valid dimensions will provide information related to the highest and lowest values of dimension, so it becomes a the basic for evaluating safety of the company. Therefore, the further analysis is needed regarding to identify dimensions and indicators that are valid and have the greatest contribution in forming safety culture variables. This can be solved by identifying the ECAST safety culture model through confirmatory factor analysis approach. The model identification is conducted to determind 6 dimensions are based on the theory. Then, confirmatory factor analysis is used to find the dominant dimensions and indicators that have the biggest contribution in forming the safety culture in this Indonesian MRO company. The results of this research shows that 6 dimensions are valid for measuring safety culture. Dimensions that have the biggest contribution based on the value of loading factors from the highest are awareness (0.967), information (0.959), adaptability (0.955), behavior (0.860), commitment (0.745), and justness (0.741). 19 indicators are valid to describe each latent dimension/construct of safety culture variable. Awareness have the biggest contribution in forming safety culture variables, it means that awareness can explain well the safety culture in this company. Next, this company is at the proactive level. Although in general at the proactive level, there are 2 departments that still at the calculative level, which are engineering service department (TE) and quality assurance & safety department (TQ). In overall, justness has the lowest value of all demension. It needs to be evaluated regarding understanding in changing the mindset that safety investigation is not intended to find employee mistakes, but as a step to find the root cause as an evaluation together.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2019/15/051904495 |
| Uncontrolled Keywords: | Budaya Keselamatan, ECAST, Analisis Faktor Konfirmatori, Safety Culture, ECAST, Confirmatory Factor Analysis |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 620 Engineering and allied operations > 620.8 Human factors and safety engineering > 620.86 Safety engineering |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 12 Nov 2020 06:52 |
| Last Modified: | 12 Nov 2020 06:52 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173751 |
Actions (login required)
 |
View Item |