Analisis Dynamic Capabilities Keberlanjutan Koperasi Susu SAE Pujon di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.

Affandi, Mohammad Miftakhul (2019) Analisis Dynamic Capabilities Keberlanjutan Koperasi Susu SAE Pujon di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Anggota merupakan salah satu pihak yang menentukan keberhasilan koperasi. Anggota koperasi aktif lebih untung dibandingkan dengan petani yang tidak masuk dalam koperasi, karena anggota merupakan pemilik dan pengguna jasa koperasi. Keberlanjutan koperasi dalam menjalankan organisasinya dapat dipengaruhi oleh hubungan koperasi dengan kelompok peternak dan peternak. Koperasi harus mampu melakukan kemampuan yang dinamis untuk mempertahankan keberlanjutan organisasinya. Kemampuan dinamis menunjukkan proses suatu perusahaan untuk menggunakan sumber daya secara spesifik proses untuk mengintegrasikan, mengkonfigurasi ulang, mendapatkan dan melepaskan sumber daya guna mencocokkan dan bahkan menciptakan perubahan pasar, sehingga kemampuan dinamis berkontribusi dalam keberlanjutan organisasi. Penelitian ini dilakukan di Koperasi SAE Pujon di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Penelitian analisis dynamic capabilities keberlanjutan Koperasi susu SAE Pujon di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan informan harus mengetahui informasi mendalam terkait Koperasi SAE Pujon. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Model Interaktif dari Miles dan Huberman. Kemampuan dinamis Koperasi SAE Pujon melalui Integrasi koperasi melakukan pengembangan dan peningkatan kesejahteraan peternak yang ada di Kecamatan Pujon dan menambah pendapatan peternak Kecamatan Pujon yang menjadi anggota koperasi. Anggota koperasi rata-rata melanjutkan usaha orang tuanya. Namun koperasi memiliki syarat apabila ingin menjadi anggota baru. Koperasi SAE Pujon juga menjalin kerjasama dengan perhutani untuk lahan. Konfigurasi ulang koperasi SAE Pujon terhadap organisasinya dilakukan dengan melakukan pelatihan-pelatihan seperti bintek kepada anggotanya. Pelatihan dilakukan dengan narasumber dari koperasi dan PT. Nestle. Koperasi juga memberikan pelatihan pengolahan limbah menjadi biogas yang dibantu oleh Hivos sebagai lembaga dari luar sebagai mitra koperasi. Mendapatkan sumber daya dari koperasi mendapatkan bantuan sumberdaya dari eksternal berupa informasi, pelatihan, dan fasilitas peternakan. Koperasi menyediakan kredit peralatan kepada anggota dengan sistem tanpa bunga. Anggota juga mendapatkan berbagai bantuan fasilitas secara gratis yang pembayarannya diambil dari potongan susu. Melepaskan sumber daya koperasi adalah kegiatan pemanfaatan informasi, pelatihan, dan fasilitas yang telah disediakan oleh pihak eksternal koperasi maupun Koperasi SAE Pujon untuk dimanfaatkan oleh Koperasi sendiri maupun anggotanya. Kegiatan pemasaran yang dilakukan koperasi ke PT. Nestle sebagai pasar utama dan IPS ii Malang dan Batu sebagai pasar lokal. Koperasi juga menjual produk olahan susu di kafe milik koperasi. Keberlanjutan Koperasi SAE Pujon dapat dilihat dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Keberlanjutan dari sisi sosial, Koperasi SAE Pujon selalu menjaga hubungan dengan berbagai pihak untuk menunjang usaha koperasi dari anggota maupun mitra. Ekonomi Koperasi SAE Pujon juga sangat terbuka kepada anggotanya. Koperasi menjual susu produksinya ke pasar utama dan pasar lokal dan koperasi juga menyediakan berbagai perlengkapan maupun fasilitas peternakan yang dibutuhkan anggota dengan harga yang meringankan anggotanya. Koperasi melakukan pelestarian lingkungan juga bersama perhutani. Selain itu Koperasi SAE Pujon juga melatih anggotanya untuk membuat biogas yang dimaksudkan untuk mengolah limbah kotoran ternak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, dapat dikemukakan beberapa saran yaitu Koperasi SAE Pujon seharusnya mengurangi penggunaan kemasan plastik dan mencoba kemasan yang ramah lingkungan untuk penjualan produk olahan susu. Kemudian untuk anggota koperasi dengan produktifitas susu yang tinggi seharusnya memanfaatkan peluang yang ada untuk membuat olahan susu dan dijual sendiri untuk menambah pendapatan. Penelitian mendatang juga diharapkan dapat melakukan penelitian untuk melihat bagaimana koperasi dapat menjaga hubungan dengan mitra. Sehingga hubungan koperasi dengan anggota dan mitra dapat dipahami dengan jelas.

English Abstract

Members are one of the parties that determine the success of cooperative. active member cooperative are more profitable than farmers who are not included in cooperatives, because members are owners and users of cooperative services. The sustainability of cooperatives in running their organizations can be influenced by cooperative relationships with groups of farmers and breeders. Cooperatives must be able to carry out dynamic capabilities to maintain the sustainability of their organizations. Dynamic capabilities show the process of a company to use resources specifically processes to integrate, reconfigure, obtain and release resources to match and even create market changes, so that dynamic capabilities contribute to sustainability of organization. This research was conducted at SAE Pujon Cooperative in Pujon District, Malang Regency. Research analysis dynamic capabilities of sustainability milk cooperative SAE Pujon in Pujon Malang district uses a qualitative approach. The technique of determining informant uses purposive sampling with consideration informant must know in-depth information regarding SAE Pujon Cooperative. The technique of collecting data uses interviews, observation, and documentation. The data analysis model used in this study is Iteractive Model of Miles and Huberman. Dynamic capability of SAE Pujon Cooperative through integration of cooperatives is to develop and improve the welfare of farmers in the Pujon District and increase the income of the farmers of Pujon District who are members of cooperative. The average member of cooperative continues his parents business. But cooperatives have conditions if they want to become new members. SAE Pujon cooperative also cooperates with Perhutani for land. Reconfiguration of SAE Pujon cooperative to its organization is done by conducting training such as pecking at its members. Training was conducted with speakers from cooperatives and PT. Nestle. Cooperative also provides training in waste processing into biogas which is assisted by Hivos as an outside institution as a cooperative partner. Obtain resources from cooperatives, get external resource assistance in form of information, training, and livestock facilities. Cooperative provides equipment loans to members on an interest-free system. Members also get a variety of free facility assistance, with payments taken from milk. Releasing cooperative resources is activity of utilizing information, training, and facilities that have been provided by cooperatives external parties and SAE Pujon Cooperative to be utilized by Cooperative itself or its members. Marketing activities carried out by cooperatives to PT. Nestle as the main market and IPS Malang and Batu as the local market. Cooperative also sells dairy products at cooperatives cafe. Sustainability of SAE Pujon Cooperative can be seen from a social, economic and environmental perspective. Social sustainability, SAE Pujon Cooperative always maintains relationships with various parties to support cooperative efforts of members and partners. The SAE Pujon Cooperative Economy is also very open to its members. Cooperatives sell their milk production to the main markets and iv local markets and cooperatives also provide various livestock equipment and facilities that members need at a price that alleviates their members. Cooperatives conduct environmental preservation also with Perhutani. In addition, SAE Pujon cooperative also trains its members to make biogas which is intended to treat livestock manure. Based on results of research that has been obtained, it can be suggested that the SAE Pujon Cooperative should reduce use of plastic packaging and try environmentally friendly packaging for sale of dairy products. Then for members of cooperatives with high milk productivity they should take advantage of opportunities available to make dairy products and sell them themselves to increase income. Future research is also expected to be able to conduct research to see how cooperatives can maintain relationships with partners. So that cooperative relationships with members and partners can be clearly understood.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/219/05196962
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 334 Cooperatives
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Oct 2019 02:54
Last Modified: 24 Aug 2020 07:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173643
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item