Pengaruh Waktu Aplikasi dan Sumber Bahan Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum rhizoma).

Kurnia, Refri Fahmi (2019) Pengaruh Waktu Aplikasi dan Sumber Bahan Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum rhizoma). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum rhizoma) adalah tanaman rempah-rempah yang memiliki banyak khasiat dan khasiat tersebut terletak pada rimpangnya. Rimpang jahe merah mengandung senyawa volatile yang merupakan senyawa yang menghasilkan aroma khas. Selain itu, rimpang jahe merah juga mengandung pati dan senyawa nonvolatile yang merupakan senyawa yang menghasilkan rasa pedas (Paimin dan Murhananto, 1991). Kondisi kesuburan tanah di Indonesia yang semakin menurun, menyebabkan budidaya tanaman jahe merah mengalami hambatan. Menurunnya kesuburan tanah disebabkan oleh adanya intensifikasi pertanian dengan penggunaan pupuk kimia sintetis dan tidak sesuai dosis yang dianjurkan. Hal tersebut dapat dilihat dari sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kejadian tersebut yang lebih serius maka aplikasi bahan organik sangat diperlukan. Pada setiap sumber bahan organik memiliki kandungan unsur hara yang berbeda. Selain itu juga kandungan C/N akan mempengaruhi lamanya terdekomposisi. Pemilihan sumber bahan organik dan waktu lamanya terdekomposisi untuk dapat diserap dengan mudah oleh tanaman perlu diperhatikan dalam pengaplikasiannya pada tanaman budidaya untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh waktu aplikasi dan sumber bahan organik pada pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah, dan untuk mendapatkan informasi tentang waktu aplikasi dan sumber bahan organik yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah. Hipotesis dari penelitian ini adalah sumber bahan organik yang berbeda membutuhkan waktu aplikasi yang berbeda untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah yang tinggi. Penelitian telah dilaksanakan selama 5 bulan yakni pada bulan November 2018-April 2019 di Agro Techno Park Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang dengan ketinggian ±330 m dpl dan suhu antara 27-29°C. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah bibit jahe merah dengan berat rimpang 20 gram, pupuk kandang ayam, kompos azolla, dan kompos UB. Sedangkan alat yang digunakan adalah cangkul, gembor, pisau, alat tulis, alvaboar,, Leaf Area Meter (LAM), timbangan analitik, oven, dan kamera. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi, dengan sumber bahan organik sebagai petak utama dan waktu aplikasi sebagai anak petak. Terdapat 9 kombinasi perlakuan antara lain, yaitu: Perlakuan 1: bersumber dari pupuk kandang ayam dan waktu aplikasi bersamaan tanam, Perlakuan 2: bersumber dari pupuk kandang ayam dan waktu aplikasi 15 hari sebelum tanam, Perlakuan 3: bersumber dari pupuk kandang ayam dan waktu aplikasi 30 hari sebelum tanam, Perlakuan 4: bersumber dari kompos azolla dan waktu aplikasi bersamaan tanam, Perlakuan 5: bersumber dari kompos azolla dan waktu aplikasi 15 hari sebelum tanam, Perlakuan 6: bersumber dari kompos azolla dan waktu aplikasi 30 hari sebelum tanam, Perlakuan 7: bersumber dari kompos UB dan ii waktu aplikasi bersamaan tanam, Perlakuan 8: bersumber dari kompos UB dan waktu aplikasi 15 hari sebelum tanam, dan Perlakuan 9: bersumber dari kompos UB dan waktu aplikasi 30 hari sebelum tanam. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 kombinasi perlakuan. Pengamatan dilakukan secara destruktif yang meliputi pengamatan pertumbuhan yang dilakukan pada 20 hst, 40 hst, 60 hst, dan 80 hst yang mencakup bobot segar akar, bobot kering akar, jumlah daun, dan luas daun. Sedangkan pengamatan hasil panen meliputi jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, bobot rimpang, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, bobot rimpang per petak panen, dan bobot rimpang per hektar. Selain itu, dilakukan analisis tanah awal, analisis tanah tengah, analisis tanah akhir, dan analisis bahan organik. Data hasil pengamatan kemudian dianalisis menggunakan analisis ragam taraf 5% untuk mengetahui ada tidaknya interaksi atau pengaruh nyata dari perlakuan. Apabila terjadi interaksi atau pengaruh nyata dari perlakuan maka di lanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 % untuk mengetahui perbedaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya interaksi nyata pada seluruh parameter pengamatan, baik pengamatan pertumbuhan maupun hasil panen. Waktu aplikasi bahan organik yang dilakukan pada 30 hari sebelum tanam, mampu memberikan bobot rimpang per hektar paling tinggi dengan penggunaan berbagai sumber bahan organik yakni sebesar 1,67 ton ha-1 untuk pupuk kandang ayam, 1,30 ton ha-1 untuk kompos azolla, dan 1,65 ton ha-1 untuk kompos UB. Tingginya hasil bobot rimpang per hektar pada wktu aplikasi 30 hari sebelum tanam, mengindikasikan seluruh bahan organik telah terdekomposisi secara sempurna. Kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara di dalam tanah menjadi optimal. Waktu aplikasi berhubungan dengan laju proses dekomposisi bahan organik. Semakin lama bahan organik tersebut diaplikasikan maka proses dekomposisi semakin cepat sehingga unsur hara yang terkandung dapat menjadi tersedia bagi tanaman.

English Abstract

The plant of red ginger (Zingiber officinale var. Rubrum rhizoma) is a spice plant that has many benefits and its properties lie in its rhizome. Red ginger rhizome contains volatile compounds which are compounds that produce a distinctive aroma. In addition, the red ginger rhizome also contains starch and nonvolatile compounds which are compounds that produce spicy flavors (Paimin and Murhananto, 1991). The condition of soil fertility in Indonesia is declining, causing red ginger cultivation to experience obstacles. The decrease in soil fertility is caused by the intensification of agriculture by the use of synthetic chemical fertilizers and not according to the recommended dosage. This can be seen from the physical, chemical and biological properties of the soil. Therefore, in anticipation of a more serious occurrence, the application of organic materials is very necessary. Each source of organic material has a different nutrient content. In addition, the C / N content will affect the length of decomposition. The choice of source of organic matter and the time of decomposition to be easily absorbed by plants need to be considered in its application to cultivated plants to obtain maximum results. The purpose of this study was to study the effect of application time and source of organic matter on the growth and yield of red ginger plants, and to obtain information about the application time and source of organic matter that is appropriate for the growth and yield of red ginger. The hypothesis of this study is that different sources of organic matter require different application times to get the growth and yield of high red ginger plants. The research has been conducted for 5 months, namely in November 2018 to April 2019 at Agro Techno Park, Brawijaya University, located in Jatikerto Village, Kromengan District, Malang Regency with a height of ± 330 m asl and temperature between 27-29 ° C. The materials used in the study were red ginger seeds with a weight of 20 grams of rhizome, chicken manure, azolla compost, and municipal waste compost. While the tools used are hoes, knuckles, knives, stationery, alvaboard, Leaf Area Meters (LAM), analytical scales, ovens, and cameras. The study used the Split Plot Design, with the source of organic material as the main plot and the time of application as subplots. There are 9 combinations of treatments, namely: Treatment 1: sourced from chicken manure and the time of concurrent planting, Treatment 2: sourced from chicken manure and application time 15 days before planting, Treatment 3: sourced from chicken manure and application time 30 days before planting, Treatment 4: sourced from azolla compost and time of concurrent planting, Treatment 5: sourced from compost azolla and application time 15 days before planting, Treatment 6: sourced from compost azolla and application time 30 days before planting, Treatment 7 : sourced from municipal waste compost and concurrent planting time, Treatment 8: sourced from municipal waste compost and application time 15 days before planting, and Treatment 9: sourced from municipal waste compost and application time 30 days before planting. The treatment was repeated 3 times so that 27 combinations of treatments were obtained. Destructive observations were carried iv out which included observations of growth that were carried out at 20 DAP, 40 DAP, 60 DAP, and 80 DAP which included root fresh weight, root dry weight, number of leaves, and leaf area. While yield observations included total number of tillers, number of productive tillers, rhizome weight, total fresh plant weight, total plant dry weight, rhizome weight per harvest plot, and rhizome weight per hectare. In addition, initial soil analysis, middle soil analysis, final soil analysis, and organic material analysis are carried out. The observational data were then analyzed using a 5% level analysis to determine whether there were any interactions or real effects of the treatment. If there is an interaction or a real effect of the treatment then proceed with the Honestly Significant Difference test (BNJ) at the 5% level to find out the difference between treatments. The results showed that there were real interactions on all parameters of observation, both growth and yield parameters. When the application of organic matter is carried out at 30 days before planting, it is able to give the highest rhizome weight per hectare by using various sources of organic material which is 1.67 tons ha-1 for chicken manure, 1.30 tons ha-1 for azolla compost , and 1.65 tons ha-1 for UB compost. The high yield of rhizome weight per hectare at the time of application 30 days before planting, indicates that all organic matter has completely decomposed. The ability of plants to absorb nutrients in the soil is optimal. Application time is related to the rate of organic matter decomposition. The longer the organic material is applied, the faster the decomposition process so that the nutrients contained can become available to plants.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/155/051906898
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.8 Other crops grown for industrial processing > 633.85 Plants producing nonvolatile oils > 633.851 Oil palms > 633.851 8 Special cultivation methods; Fertilizers, soil conditioners, growth regulators
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:15
Last Modified: 24 Aug 2020 07:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173506
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item