Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ISO 45001:2018 Menggunakan Gap Analysis

Mahardhika, Gloria Bintang (2019) Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ISO 45001:2018 Menggunakan Gap Analysis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia sebagai negara berkembang sedang gencar meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui upaya pembangunan infrastruktur. Sebagai negara kepulauan, Indonesia perlu mengupayakan pembangunan infrastruktur transportasi laut. PT Terminal Teluk Lamong merupakan bagian dari tol laut berupa terminal multipurpose yang bergerak dalam bidang jasa peti kemas dan curah kering. PT Terminal Teluk Lamong senantiasa mengutamakan standar pelayanan demi menjamin jasa pelabuhan yang bestandar internasional. Standar pelayanan ini diperkuat dengan adanya sertifikasi berstandar internasional. Salah satunya adalah sertifikasi OHSAS 18001:2007 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada PT Terminal Teluk Lamong. Namun, ISO 45001:2018 telah ditetapkan akan menggantikan kedudukan OHSAS 18001:2007 sebagai referensi dunia terkait SMK3. Oleh karena itu, organisasi yang sudah memiliki sertifikat OHSAS 18001:2007 diberi waktu maksimal 3 tahun untuk mempersiapkan perubahan dan penerapannya sehingga layak mendapatkan sertifikat ISO 45001:2018. Selain itu, penurunan LTFR di PT Terminal Teluk Lamong dari tahun ke tahun telah membuktikan bahwa pengembangan SMK3 mampu memberi dampak positif bagi perusahaan. Dengan demikian, PT Terminal Teluk Lamong perlu melakukan peninjauan ulang untuk mempersiapkan sertifikasi ulang dari OHSAS 18001:2007 menjadi ISO 45001:2018. Analisis penerapan SMK3 ISO 45001:2018 pada penelitian ini menggunakan metode gap analysis. Sebelum melakukan gap analysis, peneliti perlu mengidentifikasi perbedaan antara OHSAS 18001:2007 dan ISO 45001:2018. Setelah itu, peneliti menggunakan metode gap analysis untuk membandingkan antara penerapan SMK3 yang telah diterapkan perusahaan dengan persyaratan SMK3 ISO 45001:2018. Dengan demikian dapat diketahui kesesuaian dan ketidaksesuaian penerapan SMK3 di perusahaan. Dengan begitu, peneliti dapat memberikan rekomendasi perbaikan atas ketidaksesuaian yang ditemukan sehingga dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk mempersiapkan sertifikasi ISO 45001:2018. Hasil penelitian menunjukkan penerapan SMK3 berdasarkan OHSAS 18001:2007 di PT Terminal Teluk Lamong telah dilaksanakan dengan baik. Penerapan dilakukan sesuai siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA). Sedangkan tingkat ketercapaian penerapan SMK3 berdasarkan ISO 45001:2018 di PT Terminal Teluk Lamong sudah memuaskan yaitu dengan total skor 92,38. Total skor tersebut dihasilkan dari 206 kesesuaian dan 17 ketidaksesuaian penerapan sistem manajemen K3 berdasarkan ISO 45001:2018. Tindakan perbaikan yang direkomendasikan untuk memenuhi ketidaksesuaian antara lain melakukan perencanaan migrasi sistem manajemen K3 berdasarkan ISO 45001:2018, melakukan analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) yang berkaitan dengan K3, melakukan rapat komite P2K3 mengenai tujuan K3 dan penanganan kontraktor, melakukan perencanaan tujuan K3 tiap departemen dan program pemantauannya, menerapkan Contractor Safety Management System (CSMS), serta membuat pedoman etika bisnis mengenai perlindungan dari pembalasan.

English Abstract

Indonesia as a developing country is increasing it’s economic growth through infrastructure development efforts. As an archipelagic country, Indonesia needs to strive to develop sea transportation infrastructure. PT Terminal Teluk Lamong is part of the sea toll in the form of multipurpose terminal which is engaged in container and dry bulk services. PT Terminal Teluk Lamong always prioritizes service standards to ensure port services that has international standard. This service standard is strengthened by the existence of international standard certification. One of them is the OHSAS 18001: 2007 certification regarding the Occupational Safety and Health Management System (OHSMS) at PT Terminal Teluk Lamong. However, ISO 45001: 2018 has been determined to replace the position of OHSAS 18001: 2007 as a world reference related to OHSMS. Therefore, organizations that already have an OHSAS 18001: 2007 certificate are given a maximum of 3 years to prepare for changes and their implementation so that they are eligible to get the ISO 45001: 2018 certificate. In addition, the decline in LTFR at PT Terminal Teluk Lamong from year to year has proven that the development of OHSMS can give a positive impact to the company. Thus, PT Terminal Teluk Lamong needs to conduct a review to prepare recertification from OHSAS 18001: 2007 to ISO 45001: 2018. Analysis of OHSMS implementation based on ISO 45001: 2018 in this research using the gap analysis method. Before conducting a gap analysis, researchers need to identify the differences between OHSAS 18001: 2007 and ISO 45001: 2018. After that, the researcher used the gap analysis method to compare between the implementation of OHSMS that has been applied by the company and the requirements of OHSMS based on ISO 45001: 2018. Thus, we can know the conformities and nonconformities of the OHSMS implementation in the company. In that way, researchers can give improvement recommendations to nonconformities that has been defined so that it can be some inputs for companies to prepare ISO 45001: 2018 certification. The results of the research show that the implementation of OHSMS based on OHSAS 18001: 2007 at PT Terminal Teluk Lamong has been well implemented. Implementation is carried out according to the cycle of Plan, Do, Check, Action (PDCA). While the level of achievement of the implementation of OHSMS based on ISO 45001: 2018 at PT Terminal Teluk Lamong has been satisfactory, with a total score of 92.38. The total score resulted from 206 conformities and 17 nonconformities in the implementation of the OHSMS based on ISO 45001: 2018. Recommended corrective actions to fulfil the nonconformities are conduct a OHS management system migration plan based on ISO 45001: 2018, make the analysis of Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) related to OHS, conduct a safety committee meetings about OHS objectives and the control of contractors, plan the OHS objectives for each department and its monitoring program, implement a Contractor Safety Management System (CSMS), and make business ethics guidelines regarding protection from retaliation.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2019/80/051904560
Uncontrolled Keywords: Gap Analysis, ISO 45001:2018, K3, OHSAS 18001:2007, SMK3, Sistem Manajemen dan Keselamatan Kerja, Gap Analysis, ISO 45001:2018, Occupational Health and Safety Management Systems, OHS, OHSAS 18001:2007, OHSMS Gap Analysis, ISO 45001:2018, Occupational Health and Safety Management Systems, OHS, OHSAS 18001:2007, OHSMS
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.4 Executive management > 658.401 Planning, policy making, control, quality management
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 04 Oct 2020 19:24
Last Modified: 04 Oct 2020 19:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173412
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item