Pengaruh Trichokompos dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Serapan Unsur Hara, Pertumbuhan, dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

Prasetyo, Rahardi Mundi (2019) Pengaruh Trichokompos dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Serapan Unsur Hara, Pertumbuhan, dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman kentang adalah salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan di daerah dataran tinggi. Tanaman kentang tumbuh baik di daerah pegunungan dengan elevasi 800-1.500 mdpl. Proses budidaya kentang di dataran tinggi memiliki banyak masalah yang berkaitan dengan karakteristik dan kesuburan tanah. Tanah yang berada didekat gunung berapi cenderung memiliki kandungan Al (aluminium), Fe (besi), dan humus yang tinggi sehingga unsur hara didalam tanah terjerap dan tidak tersedia bagi tanaman. Selain itu, daerah yang memiliki elevasi diatas 800 mdpl biasanya memiliki kelerengan curam sehingga laju erosinya tinggi yang mengakibatkan tercucinya unsur hara dalam tanah. Teknik budidaya tanaman kentang yang kurang tepat dapat mengakibatkan menurunnya kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. Salah satu upaya peningkatan produktivitas tanaman yang dapat dilakukan adalah melalui teknik pemupukan yang tepat. Aplikasi pupuk NPK yang dikombinasikan dengan pupuk trichokompos merupakan usaha yang tepat untuk meningkatkan kesuburan tanah sehingga dapat meningkatkan hasil tanaman kentang. Pupuk kompos dapat merangsang pemecahan ikatan-ikatan unsur hara dengan logam berat tanah sehingga menjadi tersedia bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta interaksi pupuk trichokompos dan pupuk NPK terhadap serapan unsur hara, pertumbuhan dan hasil tanaman kentang. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui efisiensi penggunaan pupuk NPK akibat pemberian trichokompos. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai April 2019 dan berlokasi di Dusun Kandangan, Desa Kalitejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Kombinasi perlakuan terdiri dari pemberian dosis trichokompos (P) dengan sebesar 0 t/ha, 5 t/ha, 10 ton/ha, dan 15 t/ha sedangkan dosis pupuk NPK Petronitrat 16:16:16 (D) sebesar dosis 400 kg/ha, 600 kg/ha, 800 kg/ha, dan 1000 kg/ha. Parameter pengamatan meliputi serapan unsur hara N, P, K, pertumbuhan dan hasil tanaman kentang. Data dianalisis menggunakan tabel ANOVA dan diuji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara dosis pupuk trichokompos dan pupuk NPK yang berpengaruh nyata pada parameter serapan unsur hara N, P, K, tinggi tanaman, Berat umbi per tanaman dan berat total tanaman kentang. Perlakuan P4D2 (dosis trichokompos 15 t/ha+pupuk NPK 600 kg/ha) menghasilkan nilai serapan hara N dan P tertinggi yaitu sebesar 0,52 g/tanaman dan 0,06 g/tanaman. Serapan unsur K tertinggi terdapat pada perlakuan P4D3 (dosis trichokompos 15 t/ha+pupuk NPK 800kg/ha). Tinggi tanaman yang tertinggi pada seluruh waktu pengamatan terdapat pada perlakuan dosis trichokompos 15 t/ha dan dosis pupuk NPK 600 kg/ha. Berat umbi per tanaman dan berat total yang tertinggi terdapat pada perlakuan P4D2 (dosis trichokompos 15 t/ha+pupuk NPK 600 kg/ha) yaitu sebesar 766,5 gram dan 20,08 t/ha. Pupuk trichokompos berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang tanaman. Dosis trichokompos 15 t/ha memberikan hasil jumlah cabang dan jumlah umbi per tanaman yang tertinggi dibandingkan tanpa pemberian trichokompos. Pupuk NPK juga memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah cabang dan jumlah umbi per tanaman. Dosis pupuk NPK sebesar 600 kg/ha memberikan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan dosis 400 kg/ha.

English Abstract

Potato plant is one type of plant that is widely cultivated in highland areas. Potato plants grow well in mountainous areas with elevations of 800-1,500 meters above sea level. The cultivating process of potatoes in the highlands has many problems related to the characteristics and fertility of the soil. Land around volcano have high content of Al (aluminium), Fe (iron), and humus so the nutrients in the soil are bounded by those minerals and unavailable to plants. In addition, areas that have an elevation above 800 meters above sea level usually have steep slopes that lead to high erosion rate which results in the removal of nutrients in the soil. Inappropriate potato cultivation techniques can result in degraded soil fertility and crop productivity. One effort to enhance plant productivity that can be done is through proper fertilization techniques. The application of NPK fertilizer combined with trichocompost fertilizer is an appropriate effort to increase soil fertility so that it can increase potato yields. Compost fertilizer can stimulate the breakdown of nutrient bonds with heavy metals so that they become available to plants. This study aimed to determine the effect and interaction of trichocompost and NPK fertilizer on nutrient uptake, growth and yield of potato crops. This study also aimed to determine the efficiency of the use of NPK fertilizer due to the application of trichocompost. This research was conducted in December 2018 to April 2019 at Kandangan Hamlet, Kalitejo Village, Tosari District, Pasuruan Regency. This study used Completely Randomized Design design method. The combination of treatment consisted of the application of trichocompost (P) with different doses of 0 t/ha, 5 t/ha, 10 t/ha, and 15 t/ha while NPK Petronitrat fertilizer 16:16:16 (D) dose are 400 kg / ha, 600 kg/ha, 800 kg/ha, and 1000 kg/ha. Parameters of observation included nutrient uptake of N, P, K, growth and yield of potato plants. Data were analyzed using ANOVA tables and tested further using Duncan Multiple Range Test (DMRT) level of 5%. The results showed that there was an interaction between the doses of trichocompost fertilizer and NPK fertilizer which significantly affected the nutrient uptake parameters N, P, K, plant height, tuber weight per plant and total weight of potato plants. Treatment of P4D2 (dose of trichocompost 15 t/ha + NPK fertilizer 600 kg/ha) resulted in the highest N and P nutrient uptake values of 0,52 g/plant and 0,06 g/plant. The highest K uptake was found in P4D3 (trichocompos dosage of 15 tons / ha + NPK fertilizer 600 kg/ha). The highest plant height in all observation times was found in the treatment of trichocompost dosages of 15 tons/ha and NPK fertilizer dosages of 600 kg/ha. The highest tuber weight per plant and total weight were found in the treatment of P4D2 (dose of trichocompost 15 t/ha + NPK fertilizer 600 kg/ha) which were 766,5 grams and 20,08 t/ha. Trichocompost fertilizer had a significant effect on the number of plant branches. The dose of trichocompost 15 t/ha gave the highest number of branches and tubers per plant compared with the one without the application of trichocompost. NPK fertilizer also has a significant effect on the number of branches and tubers per plant. The dose of NPK fertilizer of 600 kg/ha gave significantly different results with the treatment of a dose of 400 kg/ha.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/298/051907020
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.2 Edible tubers and bulbs > 635.21 Potatoes
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:11
Last Modified: 24 Aug 2020 07:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173339
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item