Pengaruh Jumlah Tanaman Per Lubang Tanam dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans. Poir)

Maskar, Ade Hari (2019) Pengaruh Jumlah Tanaman Per Lubang Tanam dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans. Poir). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) adalah salah satu sayuran penting dalam masakan tradisional masyarakat Indonesia. Salah satu faktor produksi yang penting didalam budidaya yang intensif adalah masalah pupuk dan pemupukan. Rendahnya efisiensi serapan unsur hara oleh tanaman pada pupuk Nitrogen dan kalsium berkisar antara 30–40%, serta 15–20% efisiensi serapan pada pupuk phospor. Tanaman tidak cukup hanya mengandalkan unsur hara dari dalam tanah saja. Oleh karena itu, tanaman perlu diberi unsur hara tambahan dari luar, yaitu berupa pupuk. Pengoptimalan pemupukan harus didukung dengan dengan pengaturan populasi kangkung disetiap lubang yang akan ditanam. Semakin banyak tanaman didalam satu lubang maka persaingan akan semakin tinggi dan akan semakin sulit bagi setiap individu tanaman untuk mendapatkan hara yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kombinasi jumlah tanaman per lubang tanam dan pupuk Nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir). Hipotesis yang diajukan yaitu Kombinasi antara 4 tanaman per lubang tanam dan pemberian pupuk Nitrogen dengan dosis 125 kg/ha akan memberikan jumlah produksi maksimal. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Jatimulyo Fakultas Pertanian, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Alat yang digunakan adalah cangkul, plolybag sebagai tempat media tanam, gembor untuk penyiraman. Bahan yang digunakan yaitu benih kangkung darat berupa biji, dan pupuk Nitrogen, papan nama, dan bambu. Penelitian ini disusun dalam rancang acak lengkap sederhana yang mengkombinasikan antara jumlah tanaman per lubang tanam dan pemberian pupuk Nitrogen. Terdiri dari 9 Kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut: J1 : jumlah benih 2 lubang tanam dengan pupuk N 100 kg/ha, J2 : jumlah benih 2 lubang tanam dengan pupuk N 125 kg/ha, J3 : jumlah benih 2 lubang tanam dengan pupuk N 150 kg/ha, J4 : jumlah benih 4 lubang tanam dengan pupuk N 100 kg/ha, J5 : jumlah benih 4 lubang tanam dengan pupuk N 125 kg/ha, J6 : jumlah benih 4 lubang tanam dengan pupuk N 150 kg/ha, J7 : jumlah benih 6 lubang tanam dengan pupuk N 100 kg/ha, J8 : jumlah benih 6 lubang tanam dengan pupuk N 125 kg/ha, J9 : jumlah benih 6 lubang tanam dengan pupuk N 150 kg/ha. Pengamatan pada tanaman kangkung meliputi pengamatan pertumbuhan yaitu tinggi tanaman dan Jumlah daun yang dilakukan pada umur 21, 28, 35, dan 42 HST. Pengamatan hasil meliputi luas daun (saat panen), bobot total tanaman,pertanaman, bobot total perpolybag dan bobot konsumsi. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Bila hasil pengujian diperoleh perbedaan yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Pengaruh pemberian pupuk Nitrogen dan pengaturan jumlah tanaman perlubang tanam terjadi pada variabel tinggi tanaman kangkung umur 35 HST sampai dengan 42 HST, sedangkan pada variabel jumlah daun tidak terjadi pengaruh yang signifikan. Pada parameter hasil luas daun, berat total pertanaman, berat total perpolybag, dan berat konsumsi terjadi pengaruh yang nyata antara jumlah tanaman yang uji cobakan.

English Abstract

Land water spinach (Ipomoea reptans POIR) is one of the important vegetables in traditional Indonesian society. One important production factor in intensive cultivation is the problem of fertilizer and fertilization. The low efficiency of nutrient uptake by plants in nitrogen and calcium fertilizers ranges from 30–40%, and 15–20% efficiency of absorption in phosphorus fertilizer. Plants are not enough to rely solely on nutrients from the soil. Therefore, plants need to be given additional nutrients from the outside, namely in the form of fertilizer. Optimization of fertilization must be supported by setting the kale population in each hole to be planted. The more plants in one hole, the competition will be higher and it will be increasingly difficult for each individual plant to get enough nutrients. This study aims to determine the effect of the combination of the number of plants per planting hole and Nitrogen fertilizer on the growth of water spinach (Ipomoea reptans Poir). The proposed hypothesis is that the combination of 4 plants per planting hole and administration of Nitrogen fertilizer with a dose of 125 kg / ha will provide the maximum amount of production. The study was conducted at the Jatimulyo Experimental Field, Faculty of Agriculture, Ex. Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Malang City. The tools used are hoes, plastic bags as a place for planting media, loose for watering. The materials used are ground water spinach seeds in the form of seeds, and Nitrogen fertilizer, nameplate, and bamboo. This research was arranged in a simple complete randomized design that combines the number of plants per planting hole and administration of nitrogen fertilizer. Consisting of 9 combinations of treatments and 3 replications to be carried out, namely as follows: J1: number of seeds 2 planting holes with N fertilizer 100 kg / ha, J2: number of seeds 2 holes planted with N fertilizer 125 kg / ha, J3: number of seeds 2 planting holes with N fertilizer 150 kg / ha, J4: number of seedlings 4 planting holes with N fertilizer 100 kg / ha, J5: number of seeds 4 planting holes with fertilizer N 125 kg / ha, J6: number of seeds 4 holes planting with fertilizer N 150 kg / ha, J7: number of seeds 6 planting holes with N fertilizer 100 kg / ha, J8: number of seeds 6 planting holes with fertilizer N 125 kg / ha, 9: number of seeds 6 holes planted with fertilizer N 150 kg / ha. Observations on kale plants include observations of growth, namely plant height and number of leaves carried out at 21, 28, 35 and 42 HST. Observation of results included leaf area (at harvest), total plant weight, cropping, total weight of bag and consumption weight. Observation data obtained were analyzed using variance analysis (F test) at the level of 5%. If the results of the test obtained significant differences, then proceed with a comparison test between treatments using the Smallest Significant Difference test (LSD) at the level of 5%. The effect of Nitrogen fertilizer and the regulation of the number of planting perforated plants occurred in the variable height of water spinach plants aged 35 HST up to 42 HST, while the variable number of leaves did not have a significant effect. The parameters of leaf area yield, total crop weight, total bag weight, and consumption weight have a significant effect between the number of plants tested.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/268/051907011
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.4 Cooking greens and rhubarb > 635.41 Spinach > 635.418 Special cultivation methods; Fertilizers, soil conditioners, growth regulators
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 18 Oct 2019 02:45
Last Modified: 18 Oct 2019 02:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173321
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item