Anwar, Mukhlisa Zuhuddina (2019) Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Ketan (Zea mays ceratina) dengan 3 Jenis Pemberian Pupuk Kandang dan Pupuk Anorganik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia memiliki jenis jagung yang bermacam-macam untuk dibudidayakan, salah satu jenis jagung yang perlu dikembangkan di Indonesia adalah jagung ketan (Zea mays ceratina). Jagung ketan (Zea mays ceratina) merupakan salah satu jenis jagung yang memiliki kandungan amilopektin yang tinggi, rasa manis, lunak dan pulen. Namun jagung ketan jarang dibudidayakan di Indonesia dikarenakan masyarakat belum begitu mengenal serta mengetahui manfaat lain dari jagung ketan ini kecuali di daerah tertentu seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Peningkatan hasil jagung ketan perlu untuk dilakukan seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap jagung ketan. Untuk memenuhi kebutuhan jagung ketan di masyarakat, maka dibutuhkan cara budidaya yang tepat. Pemberian pupuk anorganik yang berlebihan pada kenyataannya memang dapat meningkatkan produksi pertanian. Namun, tanpa diimbangi dengan penambahan pupuk organik hal ini hanya berlangsung dalam jangka pendek, sehingga pengurangan pupuk anorganik perlu diupayakan. Pupuk organik yang dapat digunakan yaitu pupuk kandang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi jenis pupuk kandang dengan dosis pupuk anorganik yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung ketan (Zea mays ceratina). Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat interaksi antara pemberian pupuk kandang dan dosis pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung ketan (Zea mays ceratina), pemberian pupuk kandang ayam, dan 25% pupuk anorganik memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagng ketan (Zea mays ceratina). . Percobaan ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian yang terletak di Kel. Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang dengan ketinggian tempat ± 450 m dpl, suhu berkisar 25-30 °C. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober 2018. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah penggaris, timbangan analitik, meteran, gunting, oven, tali raffia, handsprayer, cangkul, tugal, Leaf Area Meter (LAM), kamera digital, alat tulis. Bahan yang digunakan pada penelitian ini ialah benih jagung ketan Arumba, pupuk kandang (ayam, kambing dan sapi), pupuk Urea (45%N), SP-36 (36% P2O5), KCl (60% K2O), insektisida dan fungisida. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah jenis pupuk kandang yang terdiri dari 3 taraf yaitu K1: pupuk kandang ayam 10 t ha-1, K2: pupuk kandang kambing 10 t ha-1, K3: pupuk kandang sapi 10 t ha-1. Faktor kedua adalah dosis pupuk anorganik yang terdiri dari 3 taraf yaitu N1: 75% pupuk anorganik, N2: 50% pupuk anorganik, N3: 25% pupuk anorganik. Pengamatan dilakukan secara non-destruktif (tinggi tanaman dan jumlah daun) dan destruktif (luas daun pertanaman dan berat kering total tanaman) dengan mengambil 2 tanaman contoh, komponen hasil dan panen (diameter tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, bobot segar tongkol tanpa kelobot). Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata pada perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan pemberian pupuk kandang dengan pupuk anorganik pada parameter tinggi tanaman, luas daun, berat kering total tanaman dan bobot segar tongkol tanpa kelobot per petak. Kemudian pada perlakuan pemberian pupuk kandang menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada parameter pengamatan bobot segar tongkol tanpa kelobot per hektar (t ha-1). Perlakuan pemberian dosis pupuk anorganik tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada semua parameter pengamatan. Perlakuan pemberian pupuk kandang dan pupuk anorganik yang memberikan hasil terbaik yakni pada perlakuan pemberian pupuk kandang ayam 10 t ha-1 pada 25% pupuk anorganik dengan hasil yang didapatkan bobot segar tongkol tanpa kelobot yang lebih baik.
English Abstract
Indonesia has a wide variety of corn to be cultivated, one type of corn that needs to be developed in Indonesia is waxy corn (Zea mays ceratina). Waxy corn (Zea mays ceratina) is one type of corn that have a high content of amylopectin, sweetness, soft and fluffier. However waxy corn rarely cultivated in Indonesia because the community is not so familiar and know the other benefits of this waxy corn except in specific areas such as Sulawesi and East Nusa Tenggara (NTT). Increased yield of waxy corn needs to be done in line with increasing demand for waxy corn. To meet the needs of waxy corn in the community, then it takes the proper way of cultivation. Excessive inorganic fertilizer in fact may increase agricultural production. However, without offset by the addition of organic fertilizers this only takes place in the short term, so the reduction of inorganic fertilizers need to be strived. Organic fertilizer can be used which manure. The purposes of this research to know and get a interaction between giving some types of manure with inorganic fertilizer to the growth and yield of waxy corn (Zea mays ceratina). Hypothesis of this research is Giving of 10 t ha-1 chicken manure with 25% inorganic fertilizer has an effect on the growth and yield of waxy corn (Zea mays ceratina). This experiment was conducted in experimental garden of Faculty of Agriculture located in Jatimulyo Subdistrict, Lowokwaru District, Malang City with altitude of place ± 450 m above sea level, temperatures range from 25-30 ° C. This research was conducted from July to October 2018. The tools that used in this research is a ruler, analytic scales, metered sewing, scissors, oven, raffia rope, handsprayer, hoe, Leaf Area Meter (LAM), digital cameras, and stationery. Materials that used in this research is the seed waxy corn Arumba, manure, urea (45% N), SP-36 (36% P2O5),KCl (60% K2O), insecticides and fungicides. This research is using Factor Randomized Block Design (RAKF) treatment repeated 3 times. The first factor is manure which consists of 3 levels is K1: chicken manure 10 t ha-1, K2: goat manure 10 t ha-1, K3: cow manure 10 t ha-1. The second factor is inorganic fertilizer consists of 3 levels is N1: 75% Inorganic fertilizer, N2: 50% Inorganic fertilizer, N3: 25% Inorganic fertilizer. Observations made nondestructive (plant height and number of leaves) and destructive (leaf area per plant and total dry weight of plant) by taking 2 example plants, yield components and harvest (cob diameter without cornhusk, long cobs without cornhusk, fresh weight of cobs without cornhusk). Observation data obtained will be analyzed using the analysis range (F test) at the 5% level. When it gets real influence the data will be continued with test BNJ at 5% level. The results showed that there was an interaction between the treatment of giving manure with inorganic fertilizers on parameters of plant height, leaf area, total dry weight of plants and fresh weight of cobs without cornhusk per plot. Then the treatment of manure administration showed a significant difference in the parameters of observation fresh weight of cobs without cornhusk per hectare. The treatment of dosing inorganic fertilizers did not show any significant differences in all parameters of observation. The treatment of manure and inorganic fertilizer which gave the best results was the treatment of 10 t ha-1 manure at 25% inorganic fertilizer with the results obtained with a fresh weight of the cobs without cornhusk is better than the others.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2019/541/051907315 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 07:00 |
Last Modified: | 24 Aug 2020 07:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173031 |
Actions (login required)
View Item |