Pengaruh Tegangan Elektrokoagulasi dan Konsentrasi Awal Pewarna terhadap Persentase Penyisihan Remazol Red RB

Hidayanti, Anisa and Afifa, Ulfiana Ihda (2019) Pengaruh Tegangan Elektrokoagulasi dan Konsentrasi Awal Pewarna terhadap Persentase Penyisihan Remazol Red RB. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan market leader batik dunia dengan pertumbuhan sebesar 14,7% dari tahun 2011 hingga tahun 2015. Proses pembuatan batik menghasilkan limbah cair mengandung zat pewarna yang melebihi baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah. Adanya pewarna pada air dapat menyebabkan masalah estetika dan kesehatan. Salah satu pewarna yang sering digunakan merupakan jenis pewarna reaktif azo, seperti Remazol Red RB. Pewarna merupakan koloid, sehingga bersifat stabil dan sulit dipisahkan. Salah satu cara destabilisasi koloid dapat dilakukan menggunakan teknik elektrokoagulasi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elektrokoagulasi seperti konsentrasi awal polutan, tegangan, kecepatan pengadukan, durasi, jenis elektroda, jarak antar elektroda serta konfigurasi elektroda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tegangan elektrokoagulasi dan konsentrasi awal pewarna terhadap penyisihan Remazol Red RB. Penelitian elektrokoagulasi dilakukan dengan metode kuantitatif eksperimen dengan variasi tegangan sebesar 10V, 15V, 20V dan 25V. Variasi konsentrasi awal pewarna yang digunakan adalah 100, 150, 200 dan 250 ppm. Elektrokoagulasi dilakukan pada sebuah reaktor 250 mL berisi larutan warna 200 mL dengan kecepatan pengadukan 100 rpm selama 60 menit. Elektroda yang digunakan adalah dua buah pelat aluminium sebagai anoda dan dua buah pelat besi sebagai katoda yang disusun dengan konfigurasi monopolar seri. Pengambilan sampel dilakukan setiap 10 menit untuk diukur konsentrasi akhirnya menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil pengukuran konsentrasi akhir akan digunakan untuk menentukan persentase penyisihan pewarna. Persentase penyisihan Remazol Red RB meningkat seiring meningkatnya tegangan elektrokoagulasi. Tegangan optimum pada penelitian ini adalah 25V dengan persentase penyisihan secara berurutan pada konsentrasi 100, 150, 200 dan 250 ppm sebesar 99,80%, 96,78%, 96,29% dan 95,22% selama 10 menit elektrokoagulasi. Peningkatan konsentrasi awal pewarna pada tegangan optimum menyebabkan penurunan persentase penyisihan pewarna. Persentase penyisihan optimum pada tegangan 25 V dicapai oleh konsentrasi awal pewarna 100 ppm dalam waktu 10 menit elektrokoagulasi, dengan nilai sebesar 99,80%.

English Abstract

Indonesia is a world market leader of batik with the growth of 14, 7% from 2011 to 2015. Batik making process produce wastewater containing dyes which exceed standard quality from the goverment. The presence of dyes in the water cause aesthetic and health problems. One of the most used dye is reactive azo dye such as Remazol Red RB. Dyes are colloids, so stabil and difficult to separate. Destabilizing colloid can be done by electrocoagulation. There are several factors which effect electrocoagulation, such as initial concentration of pollutant, applied voltage, stirring velocity, electrocoagulation duration, type of electrode, space between electrode and configuration of electrode. The aims of this study are to determine the influence of electrocoagulation voltage and initial dye concentration on the Remazol Red RB removal percentage. This electrocoagulation research was carried out using quantitative experimental method with voltage variations of 10V, 15V, 20V and 25V. Initial dye concentrations were 100, 150, 200 and 250 ppm. Electrocoagulation was carried out on a 250 mL reactor containing 200 mL solution with stirring velocity of 100 rpm for 60 minutes. The electrodes used were two plates of aluminium as anodes and two plates of iron as cathodes arranged in series monopolar configuration. Sampling was carried out every 10 minutes to measure the final dye concentration using UV-Vis spectrofotometer. The result of final dye concentration measurement will be used to determine dye removal percentage. Remazol Red RB removal percentage increases with increasing electrocoagulation voltage. The optimum voltage in this study was 25V. The dye removal on initial dye concentration of 100, 150, 200 and 250 ppm, suquentially are 99,80%, 96,78%, 96,29% amd 95,22% for 10 minutes electrocoagulation. Increasing dye initial concentration at optimum voltage causes a decrease in dye removal percentage. The optimum dye removal at 25V is achieved by initial concentration of 100 ppm dye within 10 miniutes of electrocoagulation which achieves 99,80% dye removal

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2019/387/051904983
Uncontrolled Keywords: elektrokoagulasi, konsentrasi, Remazol Red RB, tegangan, concentration, electrocoagulation, Remazol Red RB, voltage
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.4 Waste technology, public toilets, street cleaning > 628.43 Liquid wastes
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Kimia
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Aug 2020 06:57
Last Modified: 24 Aug 2020 06:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172780
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item