Praktik Sosial Anggota Kemitraan KUD Mitra Bhakti Makmur Kota Batu

Tamba, Dwi Agnesia (2019) Praktik Sosial Anggota Kemitraan KUD Mitra Bhakti Makmur Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Peternak sapi perah digolongkan menjadi kelompok peternak rakyat dengan cara pemeliharaan yang semi komersial (Mubyarto, 1995:16). Profesi peternak sapi perah rakyat semakin berkembang dengan peningkatan produksi setiap tahun. Produksi susu sapi perah Indonesia pada tahun 2017 mencapai 920.093.41 Ton dan Provinsi Jawa Timur menghasilkan 501.324.91 Ton (BPS,2018). Produksi susu sapi perah Kota Batu pada tahun 2017 mencapai 22.769.91 Ton dengan jumlah sapi perah 11.950 ekor (BPS, 2018). Topografi Kota Batu yang berada pada dataran tinggi sesuai untuk pemeliharaan sapi perah, sehingga masyarakat Kota Batu memilih bidang pertanian dan peternakan untuk mata pencahariannya. Banyaknya profesi peternak sapi perah di Kota Batu menjadi peluang berdirinya KUD susu. Koperasi berperan dalam membantu peternak dengan menyediakan pakan konsentrat, layanan kesehatan ternak, akses pinjaman modal, akses informasi, dan sebagai akses penghubung ke Industri Pengolahan Susu. Salah satu KUD susu di Kota Batu adalah KUD Mitra Bhakti Makmur yang berlokasi di Kecamatan Junrejo. Berdirinya beberapa KUD yang tersebar di Kota Batu menjadikan KUD Mitra Bhakti Makmur harus mampu bersaing untuk mendapatkan kepercayaan anggota. Peternak akan memilih KUD yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal tersebut menjadi ketertarikan peneliti untuk melihat praktik sosial anggota KUD Mitra Bhakti Makmur dalam melakukan kemitraan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pratik sosial yang dilakukan peternak untuk memilih mitranya. Praktik sosial akan memberikan informasi mengenai aspek yang menjadi penentu peternak dalam mengambil keputusan bemitra dengan KUD Mitra Bhakti Makmur. Sehingga KUD Mitra Bhakti makmur dapat menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki kinerjanya. Penelitian dilakukan di Kecamatan Junrejo, Kota Batu dimana KUD yang menjadi objek penelitian berlokasi disana. Penelitian dilakukan mulai bulan Januari-Februari 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian statistik deskriptif. Penelitian ini fokus pada fenomena kemitraan susu sapi perah yang berada dilokasi penelitian. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana kegiatan kemitraan dan pandangan informan terhadap KUD sebagai mitra. Penelitian ini juga menganalisis kelayakan usaha ternak yang dijalankan informan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh dalam menjalin kemitraan. Hasil dari analisis kelayakan usaha akan diuraikan dalam bentuk deskriptif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Penentuan informan dilakukan dengan Teknik Non Probability yaitu dilakukan dengan cara tidak acak. Penelitian ini menggunakan 30 informan dari 37 informan yang disarankan oleh pihak KUD Mitra Bhakti Makmur untuk menganalisis praktik sosial yang dilakukan. Penelitian ini juga menggunakan 6 informan dari 30 informan yang ada untuk menganalisis kelayakan usaha ternak sapi. viii Elemen material menunjukkan bahwa peternak mempertimbangkan jarak terdekat antara rumah dengan KUD yang akan diikuti. Peternak juga mempertimbangkan akses jalan yang akan dilalui pada saat mengantarkan susu. Selain jarak dan akses jalan, peternak mempertimbangkan pelayanan pengumpulan susu yang diberikan KUD. Peternak tidak mempertimbangkan modal yang diberikan KUD Mitra Bhakti Makmur untuk menjadi mitranya. Elemen kompetensi menunjukkan bahwa peternak memiliki pengetahuan yang tinggi dan cukup tentang peran KUD yang seharusnya. Namun pengetahuan tidak mempengaruhi keputusan peternak dalam memilih kemitraan. Selain pengetahuan, elemen kompetensi peternak yaitu kemampuan dalam tawar-menawar. Sebagian besar peternak melakukan tawar-menawar dalam menentukan harga jual susu ke KUD. Elemen pemaknaan menunjukkan bahwa peternak memaknai KUD Mitra Bhakti Makmur sebagai pemberi pelayanan dan sebagai tempat perekonomian. Peternak tidak memaknai KUD Mitra Bhakti Makmur sebagai pemberi bantuan modal. Hasil analisis kelayakan usaha ternak sapi perah menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan peternak mengalami keuntungan. Perhitungan R/C Ratio menunjukkan hasil >1, sehingga usaha ternak layak untuk diteruskan. Namun, hasil perhitungan BEP menunjukkan bahwa harga susu per liter tidak sesuai dengan harga yang diberikan KUD.

English Abstract

Agriculture in the broad sense includes smallholder agriculture, plantation, forestry, livestock and fisheries. Dairy farmers are classified into groups of smallholder farmers by means of semi-commercial maintenance (Mubyarto, 1995: 16). The profession of people's dairy farmers is growing with increasing production every year. Indonesia's dairy cow milk production in 2017 reached 920,093.41 tons and East Java Province produced 501,324.91 tons (BPS, 2018). City of Batu dairy milk production in 2017 reached 22,769.91 tons with a total number of 11,950 dairy cows (BPS, 2018). The topography of Batu City which is in the highlands is suitable for the maintenance of dairy cows, so that the people of Batu City choose agriculture and livestock for their livelihoods. The number of professions of dairy farmers in Batu City is the opportunity for the establishment of the dairy milk KUD . Cooperatives play a role in helping farmers by providing concentrate feed, livestock health services, access to capital loans, access to information, and as access to the Dairy Processing Industry. One of the milk cooperatives in Batu City is the Mitra Bhakti Makmur Cooperative located in the District of Junrejo. The establishment of several KUD that are spread in Batu City makes KUD Mitra Bhakti Makmur must be able to compete to gain the trust of members. Farmers will choose the KUD that suits their needs. This became the interest of researchers to see the social practices of members of the Mitra Bhakti Makmur Cooperative in conducting partnerships. This study aims to analyze the social practices carried out by farmers to choose their partners. Social practice will provide information about aspects that determine the farmer in making partnership decisions with KUD Mitra Bhakti Makmur. So that the KUD Mitra Bhakti can use this information to improve its performance. The study was conducted in the District of Junrejo, Batu City where the KUD which was the object of research was located there. The study was conducted from January to February 2019. This study is a type of descriptive statistics research. This study focuses on the phenomenon of dairy cow milk partnerships that are located in research locations. This study describes how the partnership activities and the views of informants on KUD as partners. This study also analyzed the feasibility of the livestock business carried out by informants to find out the benefits obtained in establishing partnerships. The results of the business feasibility analysis will be described in descriptive form. Determination of the location of the study was conducted purposively. Determination of informants is done by the Non Probability Technique which is done in a non-random way This study used 30 informants from 37 informants who were suggested by the KUD Mitra Bhakti Makmur to analyze the social practices carried out. This study also used 6 informants from 30 informants to analyze the feasibility of cattle business. Material elements indicate that farmers consider the closest distance between the house and the KUD to be followed. Farmers also consider road access that will be passed when delivering milk. In addition to distance and road access, farmers consider the service of collecting milk given by KUD. Farmers do x not consider the capital provided by the Mitra Bhakti Makmur Cooperative to become their partner. Elements of competence indicate that farmers have high and sufficient knowledge about the role of the KUD that should be. But knowledge does not affect farmers' decisions in choosing partnerships. In addition to knowledge, elements of breeders' competency are the ability to bargain. Most farmers bargain in determining the selling price of milk to the KUD. The meaning element shows that breeders interpret KUD Mitra Bhakti Makmur as a service provider and as a place of economy. Breeders do not interpret KUD Mitra Bhakti Makmur as a provider of capital assistance. The results of the feasibility analysis of dairy cattle business show that the businesses run by farmers experience profits. Calculation of R / C Ratio shows results> 1, so that livestock business is feasible to continue. However, the results of the BEP calculation indicate that the price of milk per liter does not match the price given by the KUD.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/50/051906781
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.7 Business enterprises > 338.73 Partnerships
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 24 Aug 2020 06:57
Last Modified: 24 Aug 2020 06:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172757
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item