Evaluasi Kemampuan Kesuburan Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan di DAS Mikro Sumberbulu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang

Riana, Tika (2019) Evaluasi Kemampuan Kesuburan Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan di DAS Mikro Sumberbulu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan populasi penduduk memacu kegiatan eksploitasi dan ekspansi sumberdaya alam termasuk alih fungsi lahan. DAS Mikro Sumberbulu dipengaruhi oleh kegiatan vulkanisme sehingga bahan penyusunnya didominasi oleh material kasar (piroklastik). Karakteristik tanah berpasir akan menyebabkan penurunan kesuburan tanah yang lebih lanjut apabila terjadi konversi penggunaan lahan. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, dibutuhkan sebuah kajian mengenai dampak alih fungsi terhadap kesuburan tanah dengan pendekatan Fertility Capability Classification (FCC). Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mengevaluasi kesuburan tanah pada berbagai pengggunaan lahan menggunakan FCC di DAS Mikro Sumberbulu, dan 2) menentukan kesesuaian lahan bagi tanaman jagung dan cabai berdasarkan evaluasi kesuburan tanah menggunakan FCC dan kelas kesesuaian produktivitas tanaman. Hipotesis penelitian meliputi: 1) adanya perbedaan hasil unit FCC antar penggunaan lahan, dan 2) perbandingan antara evaluasi kesuburan tanah menggunakan FCC dengan kelas produktivitas aktual tanaman jagung dan cabai tidak begitu berbeda. Penelitian berlokasi di DAS Mikro Sumberbulu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada bulan Juni – Desember 2018. Penelitian dilakukan dengan metode survei secara fisiografis berdasarkan 8 SPL dan 30 titik pengamatan dengan skala peta 15.000. Parameter lapangan yang diamati yaitu fisiografis lahan, morfologi tanah, dan produksi tanaman. Contoh tanah diambil untuk analisis sifat fisika tanah (tekstur) dan sifat kimia tanah (pH, jumlah basa, kejenuhan basa, KTK, dan C-Organik). Hasil analisis data dicocokkan (matching) dengan Fertility Capability Classification (FCC) oleh Sanchez dan Buol (2003) yang menghasilkan unit FCC. Selanjutnya, unit FCC dicocokkan dengan persyaratan tumbuh tanaman jagung dan cabai. Hasil interpretasi data menunjukkan bahwa unit FCC di setiap penggunaan lahan (hutan produksi, agroforestri, dan tegalan) serupa. Urutan jumlah faktor pembatas terbanyak diawali dengan tegalan lalu agroforestri dan hutan produksi. Kesuburan tanah di lokasi penelitian menurut evaluasi FCC umumnya terkendala oleh tipe tekstur tanah berpasir (S), modifier kondisi reaksi tanah masam (h), dan kelerengan yang curam (%). Kisaran kelas kesesuaian lahan untuk tanaman jagung dan tanaman cabai tidak jauh berbeda dengan kelas produktivitas tanaman aktualnya. Kelas kesesuaian lahan S1 (sangat sesuai) hanya ditemukan pada tanaman jagung di SPL 5 dengan kelas produktivitas aktual S2 (sesuai) yang memiliki rata-rata produktivitas 3,5 ton/ha. Kelas produktivitas tanaman aktual S1 hanya ditemukan pada tanaman cabai di SPL 1 dengan rata-rata produktivitas 3,0 ton/ha yang memiliki kelas kesesuaian lahan S3 dengan faktor pembatas “h” atau pH masam.

English Abstract

Increasing in population has spurred the exploitation and expansion of natural resources including land conversion. Sumberbulu Micro Watershed’s land characteristics was affected by volcanic activity thereby produced coarse materials (pyroclastic). The characteristics of sandy soil will cause more soil fertility declining if land conversion occurs. The objectives of this research were: 1) evaluate soil fertility in various land uses using the FCC in Sumberbulu Watershed, 2) determine land suitability for maize and chili based on FCC units and crop productivity classes. The hypotheses were: 1) FCC units among land uses are different, 2) comparison between soil fertility evalution by FCC and the actual productivity of maize and chili is not so dissimilar. This research conducted in Sumberbulu Micro Watershed, Wajak District, Malang Regency from June – November 2018. The research conducted with survey method based on 8 landunits and 30 observation points with scale of 15.000. Parameters of observation were physiography, soil morphology, and crop yield. Soil samples identified for soil physical analysis (soil texture), and soil chemical analysis (pH, total bases, base saturation, CEC, and soil organic contents). The results of data analysis were matched with fertility capability classification by Sanchez and Buol (2003). After that, the FCC units were matched with maize and chili growing requirements. The results of data interpretation indicated that FCC unit in each landuses (production forests, agroforestry, and cropland) were similar. Sequentially, landuses which has the most modifier were cropland, agroforestry, and production forests. Soil fertility limiting factors generally constrained by type of sandy soil texture (S), modifier soil acidic (h), and slopes (%). The range of land suitability classes for maize and chili were 67% dissimilar with actual productivity classes. The very suitable class (S1) was only found at maize in SPL 5 which had an average productivity of 3,5 tons/ha (suitable/S2). Actual productivity with very suitable class (S1) only found at chili in SPL 1 which had an average productivity of 3,0 tons/ha.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/39/051906792
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.4 Soil science > 631.42 Soil fertility, acidity, alkalinity > 631.422 Soil fertility
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Aug 2020 06:38
Last Modified: 26 Sep 2022 07:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172753
[thumbnail of Tika Riana (2).pdf] Text
Tika Riana (2).pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item