Upaya Pemerintah Kabupaten Malang Pada Saat Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Kelud (Studi Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang)

Mufitasari, Suci (2019) Upaya Pemerintah Kabupaten Malang Pada Saat Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Kelud (Studi Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada tanggal 13 Februari 2014 tepat pukul 22.50 WIB Gunung Kelud erupsi. Kejadian erupsi tersebut berhasil merusak bangunan rumah warga, perkantoran, tempat ibadah, maupun sekolah di dua wilayah kecamatan Kabupaten Malang, yakni Kecamatan Ngantang dan Kecamatan Kasembon. Erupsi Gunung Kelud mengarah ke kedua kecamatan tersebut dan menjadi titik terparah terdampak bencana bagi wilayah Kabupaten Malang. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Malang selaku pemerintah tingkat daerah dituntut untuk melakukan upaya penanganan erupsi kelud secara cepat, responsif, dan terpadu dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak masyarakat (pengungsi) yang terdampak erupsi Gunung Kelud. Hal tersebut diwujudkan melalui kegiatan upaya tanggap darurat yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang yakni lembaga kebencanaan tingkat daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1) upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Malang pada saat tanggap darurat erupsi Gunung Kelud, (2) faktor-faktor yang menjadi pendukung maupun penghambat terhadap upaya tanggap darurat erupsi Gunung Kelud. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang. Data primer dalam penelitian ini berupa wawancara dengan narasumber dan data sekunder berupa dokumen pendukung terkait tanggap darurat erupsi Gunung Kelud. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi dari hasil dokumen atau riwayat-riwayat erupsi kelud tahun 2014. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada tiga upaya tanggap darurat yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang pada saat tanggap darurat erupsi gunung Kelud yang sesuai dengan rencana kontijensi erupsi gunung api milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang, yaitu a) penanganan tanggap darurat sektor posko pengendali, b) pelaksanaan sektor evakuasi korban, dan c) penghimpunan dan penyaluran bantuan logistik (2) faktor pendukung upaya tanggap darurat erupsi Gunung Kelud, yaitu sinergitas antar aktor penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud dan koordinasi komunitas Jangkar Kelud, sedangkan faktor penghambatnya adalah sumber dana yang kurang mencukupi, kurangnya jumlah anggota BPBD, dan faktor dari pengungsi itu sendiri.

English Abstract

On February 13, 2014 at exactly 10:50 a.m. WIB the eruption of Mount Kelud. This eruption succeeded in destroying residents' buildings, offices, places of worship, and schools in two sub-districts of Malang Regency, namely Ngantang and Kasembon. Mount Kelud eruption headed for this second subdistrict and became the worst affected point of disaster for Malang Regency. Therefore, the Malang Regency Government as the regional level government is required to carry out kelud eruption assistance quickly, responsively, and integrated in providing protection and fulfillment of the rights of the community (refugees) affected by the eruption of Mount Kelud. This was realized through emergency response activities carried out by the Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang, namely regional level disaster agencies. This study aims to find out, (1) the efforts made by the Malang Regency Government during the Mount Kelud eruption emergency response, (2) the factors that became supporters and inhibitors of the Mount Kelud eruption emergency response efforts. This research uses descriptive research with a qualitative approach. Research location in Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang’s office. Primary data in this study are interviews with resource persons and secondary data in the form of supporting documents related to Mount Kelud's eruption emergency response. Data collection methods used in this study are interviews and documentations history of Kelud eruptions in 2014. Data analysis in this research used an interactive model analysis of Miles, Huberman, and Saldana. The results of this study indicate that (1) there were three emergency response efforts carried out by Malang Regency Government during the emergency response of Mount Kelud eruption in accordance with the volcanic eruption contingency plan of the Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang, such as a) emergency response handling sector control post, b) implementation of the victim evacuation sector, and c) collection and distribution of logistical assistance (2) supporting factors for the Mount Kelud eruption emergency response, namely the synergy between Mount Kelud eruption disaster relief actors and ‘Jangkar Kelud Community’ coordination, while the inhibiting factors are sources insufficient funds, a lack of BPBD members, and factors from the refugees themselves.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2019/515/051906642
Uncontrolled Keywords: upaya, pemerintah daerah, tanggap darurat, manajemen bencana, erupsi-efforts, regency government, emergency response, disaster management, eruption
Subjects: 300 Social sciences > 363 Other social problems and services > 363.3 Other aspects of public safety
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Nov 2020 03:32
Last Modified: 21 Oct 2021 05:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172594
[thumbnail of Suci Mufitasari.pdf]
Preview
Text
Suci Mufitasari.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item