Padan, Samuel Samuel Tipa (2019) Peranan Modal Alam Dalam Pembentukan Daerah Otonomi Baru. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Disertasi ini menekankan pada peranan modal alam dalam rencana pembentukan daerah otonomi baru yang berada di daerah perbatasan antara Kalimantan Utara dan Malaysia Timur. Masalah daerah perbatasan menjadi semakin penting dan perlu mendapat perhatian khusus mengingat kondisi daerah perbatasan yang serba keterbatasan sehingga tidak kondusif untuk menjadi pagar yang kokoh. Krayan berada di ujung wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan Sabah Serawak, Malaysia. Pengembangan wilayah Krayan menjadi suatu keniscayaan, tidak hanya dari sisi politik, tetapi juga dari sisi ekonomi, sosial dan budaya. Dengan pembangunan, daerah perbatasan menjadi daerah yang memadai dan layak untuk ditinggali atau bahkan layak dipertimbangkan sebagai daerah investasi dan pengembangan ekonomi baru. Masyarakat di daerah perbatasan pun bila daerahnya sudah dibangun dengan infrastruktur yang memadai tentunya akan kembali berpaling dan berkiblat ke negaranya daripada ke negara jiran. Tidak ada alasan lagi bagi masyarakat di daerah perbatasan untuk menjual hasil produksinya ke negeri jiran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada partikularistis, deskriptif, heuristis, dan induktif. Adapun fokus penelitiannay adalah sebagai berikut (1) peranan modal alam (natural capital) dalam proses pembentukan daerah otonomi baru Kabupaten Krayan; (2) dampak modal alam (natural capital) dalam proses pembentukan daerah otonomi baru Kabupaten Krayan; dan (3) model pembentukan daerah otonomi baru yang berdampak positif terhadap modal alam (natural capital), yang mencakup model empirik (excisting model) dan model yang direkomendasikan (recommended model). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Pembentukan daerah otonom memiliki implikasi yang tidak ringan bagi berbagai pihak, antara lain masyarakat daerahnya, pemerintah daerah yang membawahi wilayah tersebut, pemerintah pusat, semua stakeholder pemerintahan. Oleh karena itu, dibutuhkan satu pengaturan yang jelas. Sesuai dengan asas desentralisasi bahwa keterlibatan pemerintah dalam pembentukan daerah otonom sangat menentukan walaupun harus dipadukan dengan animo masyarakat terlebih dulu. Isu sentral dari pembentukan daerah otonom ini sesungguhnya terletak pada kelayakan satu daerah atau wilayah menjadi daerah otonom. Gambaran ini menunjukan bahwa sesungguhnya otonomi merupakan satu hal yang memiliki logika. Otonomi adalah satu hal yang harus dipersiapkan sejak awal sehingga pemerintahan daerah yang muncul kemudian benar-benar untuk masyarakat. Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik fokus yang penting dalam rangka memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Pengembangan Kabupaten Krayan dapat disesuaikan dengan potensi dan kekhasan daerah yang ada. Hal tersebut merupakan kesempatan yang sangat baik bagi bagi Kabupaten Krayan sebagai daerah otonomi baru untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan kewenangan yang menjadi hak daerahnya. Termasuk dalam konteks natural capital sebagai modal utama pembentukan daerah otonomi baru Kabupaten Krayan yaitu pengelolaan sumber daya alam yang harus berjalan dengan baik agar dapat memberikan ruang gerak yang lebih luas terutama dalam hal peningkatan di bidang ekonomi sehingga percepatan pembangunan menuju kemandirian akan lebih mudah untuk dilakukan. Selanjutnya mengingat juga terdapat aspek lain yang perlu diperhatikan, maka penting bagi Kabupaten Krayan sebagai daerah otonomi baru untuk dapat mempersiapkan kualitas aspek modal tersebut demi mewujudkan keberhasilan daerah otonomi baru secara menyeluruh. Pembentukan daerah otonom baru Kabupaten Krayan didukung oleh modal alam (natural capital) yang potensinya sangat besar, terutama sumberdaya yang berasal dari hutan. Berbagai macam sumber daya hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat seperti kayu log, gaharu, serta sumber hutan seperti rotan, bambu, tanaman obat tradisional, madu, sagu, buah hutan. Bentuk kekayaan alam lain, berasal dari sumber pertanian juga menjadi potensi daerah krayan untuk menjadi sebuah daerah otonom yang baru. Pertanian masyarakat krayan yang masih memelihara konsep atau sistem tradisional dan juga organik, menjadi salah satu sumber pemasukan ekonomi masyarakat, ketahanan pangan dan juga budaya masyarakat. Rekomendasi penelitian ini antara lain (1) Diperlukan adanya perlindungan hukum dari pemerintah daerah setempat untuk mempertahankan pengelolaan sumberdaya alam secara tradisional; (2) Perlu upaya peningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan formal atau tidak formal pada masyarakat adat Krayan untuk terus melestarikan kearifan tradisional dikalangan generasi muda dan mendalami penguasaan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi tepat; dan (3) Diperlukan penguatan kebijakan pemerintah pusat atau pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pelestarian dan pemanfaatan potensi modal alam yang ada untuk mewujudkan kelestarian modal alam tersebut dan mengefektifkan dan mengefisiensi pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan kesejahateraan masyarakat.
English Abstract
This dissertation emphasizes the role of natural capital in the plan to establish a new autonomous region in the border area between North Kalimantan and East Malaysia. The problem of border areas is becoming increasingly important and needs special attention given the condition of all boundary boundaries so that it is not conducive to becoming a solid fence. Krayan is at the end of the territory of the Republic of Indonesia which is directly adjacent to Sabah Sarawak, Malaysia. The development of the Krayan region is a necessity, not only in terms of politics, but also from an economic, social and cultural perspective. With development, the border area becomes an adequate and feasible area to live in or even worth considering as a new investment and economic development area. Even if the area has been built with adequate infrastructure in the border area, of course, they will return to the country rather than to neighboring countries. There is no reason for people in the border areas to sell their products to neighboring countries. This study uses a qualitative approach that emphasizes particularistic, descriptive, heuristic, and inductive. The research focus is as follows (1) the role of natural capital in the process of forming the new autonomous region of Krayan Regency; (2) the impact of natural capital in the process of forming the new autonomous region of Krayan Regency; and (3) a model for the formation of a new autonomous region that has a positive impact on natural capital, which includes the empirical model (excisting model) and the recommended model (recommended model). The results of the study show that the establishment of autonomous regions has not light implications for various parties, including the local community, the local government in charge of the region, the central government, all government stakeholders. Therefore, a clear arrangement is needed. In accordance with the principle of decentralization, the involvement of the government in the formation of autonomous regions is crucial even though it must be integrated with the public interest first. The central issue of forming this autonomous region lies in the feasibility of one region or region to become an autonomous region. This description shows that actually autonomy is one thing that has logic. Autonomy is one thing that must be prepared from the start so that the local government that emerges is truly for the community. The implementation of regional autonomy is an important focal point in order to improve people's welfare. The development of Krayan Regency can be adjusted to the potential and peculiarities of the existing regions. This is a very good opportunity for Krayan District as a new autonomous region to prove its ability to carry out the authority that is the right of the region. Included in the context of natural capital as the main capital for the formation of the new autonomous region of Krayan Regency is the management of natural resources that must run well so that it can provide broader space for improvement, especially in the field of economic development. Furthermore, considering that there are other aspects that need to be considered, it is important for Krayan District as a new autonomous region to be able to prepare the quality aspects of the capital in order to realize the success of the new autonomous region as a whole. The establishment of the new autonomous region of Krayan Regency is supported by natural capital, which has enormous potential, especially resources originating from the forest. Various kinds of forest resources utilized by the community such as timber logs, agarwood, and forest resources such as rattan, bamboo, traditional medicinal plants, honey, sago, forest fruit. Other forms of natural wealth, originating from agricultural sources also become the potential of the Krayan region to become a new autonomous region. Agriculture in the Krayan community, which still maintains traditional and organic concepts or systems, is one of the sources of economic income for the community as well as the culture of the community. The recommendations of this study include (1) Legal protection from the local government is needed to maintain traditional natural resource management; (2) Efforts need to be made to improve the quality of human resources through formal or informal education to the Krayan indigenous people to continue to preserve traditional wisdom among the younger generation and to explore the mastery of science and the application of appropriate technology; and (3) Strengthening policies of the central government or regional governments to optimize the preservation and utilization of existing natural capital potentials to realize the preservation of natural capital and to make effective and efficient implementation of development to realize community welfare.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DIS/338.9/PAD/p/2019/061904859 |
Uncontrolled Keywords: | AUTONOMY--ECONOMIC ASPECTS |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.9 Economic development and growth |
Divisions: | Program Pascasarjana > Doktor Kajian Lingkungan, Program Pascasarjana |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 09 Sep 2019 01:59 |
Last Modified: | 09 Sep 2019 01:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172499 |
Actions (login required)
View Item |