Resistensi Pedagang terhadap Kebijakan Revitalisasi Pasar ( Studi di Pasar Blimbing Malang)

Bintoro, Yulfa Cahyaningtyas (2019) Resistensi Pedagang terhadap Kebijakan Revitalisasi Pasar ( Studi di Pasar Blimbing Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Revitalisasi pasar Blimbing hingga saat ini masih belum terlaksana karena adanya resistensi dari para pedagang. Ada beberapa penyebab yang menjadikan pedagang resisten. Resistensi para pedagang menimbulkan dampak bagi pemerintah dan pedagang. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan peneliti dalam penelitian ini. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Malang, sedangkan situs penelitian bertempat di Pasar Blimbing Kota Malang dan Dinas Perdagangan Kota Malang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan metode analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk resistensi yang dilakukan oleh para pedagang yakni dengan aksi protes sosial maupun demonstrasi, melayangkan surat kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) serta mengajukan beberapa tuntutan berupa 1) verifikasi data jumlah pedagang yang berdagang di pasar Blimbing; 2) jumlah kios atau bedak yang tersedia di tempat penampungan sementara (TPS) maupun di pasar baru; 3) site plan dan block plan pasar baru dan TPS yang jelas; 4) fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di TPS; 5) surat ijin mendirikan bangunan (IMB) dan analisis dampak lingkungan (AMDAL). Bentuk resistensi yang dilakukan para pedagang dengan cara protes dan aksi sosial, hal tersebut tergolong dalam bentuk resistensi semi terbuka. Penyebab dari resistensi pedagang pasar Blimbing yakni 1) site plan yang merugikan pedagang; 2) investor yang tidak konsisten; 3) kebutuhan pembangunan belum terpenuhi. Kemudian dampak yang ditimbulkan dari resistensi para pedagang dirasakan oleh Pemerintah dan juga Pedagang. Dampak bagi pemerintah yakni, 1) terhambatnya kegiatan revitalisasi dan proses relokasi; 2) tidak berhasil mewujudkan tujuan revitalisasi pasar. Sedangkan dampak bagi pedagang yakni 1) kondisi pasar semakin kumuh dan tidak tertata; 2) minat pembeli menurun. Agar tidak terjadi resistensi seharusnya setiap kesepakatan harus atas persetujuan seluruh pihak. Selain itu, segala bentuk persyaratan termasuk dalam persyaratan administratif harus dapat diketahui oleh semua pihak. Pemerintah sebagai penengah antara investor dan pedagang harus dapat memberikan hubungan yang baik kepada semua pihak melalui musyawarah, dan juga berlaku adil.

English Abstract

Revitalization of Blimbing Market hasn’t yet to be implemented due to resistance of trader. There are several causes that make the trader resistant. Resistance of trader caused impact for government and trader. The approach of descriptive qualitative is used in this research. Research was conducted in Malang, while the research site was located in Blimbing Market of Malang and Trade Office of Malang. Data collection was conducted through interview, observation, and documentation. Data analyzes of research used interactive analyzes method that proposed by Miles, Huberman and Saldana. The research result shown the forms of resistance that conducted by the trader, that ware social protest and demonstration, sent a letter to National Human Right Commission and also submitted several demand such as: 1) verification data the number of trader who traded in Blimbing Market; 2) the number of stalls that were available in temporary shelter or in new market; 3) the clear new site plan and block plan of market and temporary shelter; 4) facilities that provided in temporary shelter; 5) building permit and environmental impact analyzes. The form of merchant resistance is carried out by means of protest and social action, which are classified as semi-opened resistance. The causes of resistance of trader in Blimbing market were: 1) site plan that harmed the trader; 2) inconsistent investor; 3) the need of building construction that had not been fulfilled. Resistance of trader also impacted to the government and trader. The impacts on government were: 1) the activities of revitalization and relocation process were inhibited; 2) the goal of revitalization of market could not be realized. While the impacts on trader were: 1) market condition was getting dirty and was not organized; 2) the buyers’ interest decreased. In order to avoid the resistance of trader, every agreement should be agreed upon by all parties. Moreover, all of requirements included in administrative requirements should be known by all parties. The government as an intermediary between the investors and traders should be able to provide good relations to all parties through deliberation, and also be fair.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2019/11/051905952
Uncontrolled Keywords: resistensi, pedagang, pasar-resistance, trader, market
Subjects: 300 Social sciences > 354 Public administration of economy and environment > 354.7 Public administration of commerce, communications, transportation > 354.73 Commerce
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 04 Aug 2020 06:41
Last Modified: 21 Oct 2021 08:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172466
[thumbnail of Yulfa Cahyaningtyas Bintoro.pdf]
Preview
Text
Yulfa Cahyaningtyas Bintoro.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item